Guraru

SOLUSI PEMBELAJARAN HYBRID

Sudah pernah mendengar Project Based Learning (PjBL)? Barangkali sahabat pembaca sudah ada yang pernah mendengar hal tersebut. Atau jangan-jangan sudah pernah menerapkannya di sekolah tempat sahabat pembaca mengajar.

PjBL merupakan sebuah project yang mengacu pada pemecahan masalah yang relevan dengan kehidupan di sekitar siswa pada masa kini.

Sementara, project ini bisa saja dilakukan dengan cara mengintegrasikannya dengan beberapa mata pelajaran atau beberapa ketrampilan. Tentu berharap melalui project tersebut dapat membawa perubahan pola pikir dan pola hidup pada siswa yang melakukannya.

Nah, beruntung sekali saya beberapa hari lalu (Sabtu, 23/4/2022) bisa belajar topik tersebut melalui sebuah workshop yang sangat keren. Workshop ini diselenggarakan oleh pihak Guraru (Guru Era Baru) yakni komunitas guru yang terafiliasi dengan Acer.

Dalam workshop ini, para guru dibimbing langsung oleh Bapak Agus Sampurno yang notabene sangat aktif terlibat di dunia pendidikan. Bahkan pernah menjadi Master Trainer sertifikasi BNSP (2018) dan Project Leader pada Putra Sampoerna Foundation School Development Outreach Jakarta (2015-2020). Dan yang tidak kalah menarik, pernah menjadi peraih Acer Guraru Award 2011.

Pada awal workshop tersebut disampaikan bahwa PjBL itu sendiri merupakan salah satu metode belajar yang banyak melibatkan peran siswa. Atau bisa dibilang bahwa metode belajar ini sarat dengan penilaian berbasis kinerja siswa. Bahkan penilaiannya bisa saja dilakukan oleh teman sebaya atau diri sendiri, jadi tidak melulu dinilai oleh guru yang mengajar.

Guru sendiri bisa menjadi pendamping atau pengarah agar siswa dapat menemukan jawaban dalam sebuah permasalahan yang dihadapi. Jadi tidak tidak melulu pembelajaran yang berorientasi hafalan. Bahkan siswa diberi kebebasan berkreasi dan berpikir. Oleh karena itu, guru diharapkan sangat memegang peran yang kuat dalam membuat sebuah perencanaan pembelajaran PjBL ini.

Tentunya, melalui metode belajar ini, terlihat jelas prinsip kemerdekaan belajar dan pelibatan para siswa untuk paham tujuan belajar, memasukan ide siswa saat pembelajaran, memberi pilihan dalam cara belajar dan menunjukkan pemahamannya, serta belajar membuat kesepakatan dalam pembelajaran.

Untuk melalukan project ini, perlu dilakukan dengan berbagai tahap. Selengkapnya bisa memperhatikan tahapan seperti berikut. Penentuan project (hal ini meliputi tema, pertanyaan, dan pesan kunci), penyusunan rencana project (hal ini meliputi penentuan integrasi mata pelajaran serta kompetensi dasar yang bersangkutan), penentuan jadwal dan kerangka waktu, fasilitasi dan monitoring (seorang guru tentu perlu mengikuti proses berlangsungnya), penyusunan laporan dan presentasi, serta evaluasi proses dan hasil project.

Workshop yang berlangsung 3 jam ini, ternyata tidak hanya bicara teori semata. Tapi, peserta diajak untuk melakukan praktik langsung untuk memudahkan pemahaman tentang PjBL. Dengan harapan para peserta bisa mengaplikasikan secara pribadi atau di satuan pendidikan masing-masing.

Pada akhirnya, workshop yang penuh “insight” ini akan bermakna jika para peserta menerapkan atau mengujicobanya sesegera mungkin.

Share :

Tentang Penulis

Sed ut perspiciatis unde omnis

Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt. Neque porro quisquam est, qui dolorem.

Scroll to Top