Urgensi Refleksi Pembelajaran, Manfaat dan Cara Melaksanakan
Dipublikasikan oleh AFINA ANINNAS
Pada 25 September 2025
Halo Rekan Guraru! Refleksi adalah proses introspeksi dan evaluasi diri yang terus menerus dilakukan oleh guru maupun peserta didik untuk meningkatkan kompetensi diri dan efektivitas dalam proses pembelajaran. Meskipun begitu, tidak jarang refleksi menjadi tantangan bagi banyak guru untuk diterapkan. Mengapa refleksi begitu penting bagi seorang guru dan peserta didik? Bagaimana proses refleksi dapat berdampak pada pengembangan diri serta kualitas pembelajaran yang lebih baik? Simak artikel ini hingga akhir!
Pengertian Refleksi Pembelajaran
Refleksi yaitu menemukan makna dari yang ditemukan dalam proses evaluasi. Refleksi pembelajaran tidak hanya dilaksanakan oleh guru, namun juga harus dilakukan untuk peserta didik. Saat seorang guru atau peserta didik melakukan refleksi, maka guru tersebut mendorong diri untuk melihat kembali proses yang terjadi secara keseluruhan dalam proses pembelajaran. Guru dan peserta didik tidak hanya melihat sebatas runtutan kejadian yang terjadi, namun juga terdapat emosi, rasa, harapan, situasi dan hal lain yang mempengaruhi. Dalam proses refleksi oleh guru, guru dapat mengevaluasi proses pembelajaran, menentukan bagian yang perlu dipertahankan, dikembangkan, atau perlu dimodifikasi sehingga guru memiliki wawasan yang lebih luas dan pertimbangan yang lebih matang. Refleksi perlu didukung oleh upaya tindak lanjut yang dapat berupa membangun komitmen maupun aksi nyata agar dapat terwujud perubahan ke arah yang lebih baik.
Urgensi Refleksi Pembelajaran
Refleksi pembelajaran dapat membantu guru maupun peserta didik untuk menjadi pribadi yang lebih produktif. Hal ini dikarenakan guru dan peserta didik dapat berkaca terhadap apa saja yang telah dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Tanpa refleksi,proses pembelajaran hanya akan seperti pengguguran kewajiban saja baik bagi guru maupun peserta didik. Proses pembelajaran akan berlangsung tanpa tujuan yang bermakna bagi masing-masing pihak. Refleksi pembelajaran menjadi sangat penting karena dalam proses pembelajaran seringkali menemukan masalah yang sama dan terjadi secara berulang. Apabila tidak dilakukan refleksi, maka masalah tersebut tetap akan terjadi meskipun telah diberikan berbagai solusi. Meskipun demikian, refleksi tidak dapat dilaksanakan begitu saja. Namun harus dilakukan dengan sepenuh hati, jujur, berpikir terbuka dan memiliki rasa tanggung jawab.
Manfaat Refleksi Pembelajaran
1. Bagi Guru. Proses refleksi akan mendorong guru untuk berlatih berpikir kritis tentang hasil rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Selanjutnya, guru dapat mengupayakan berbagai solusi kreatif untuk mengatasi hambatan dan menemukan cara-cara inovatif untuk memperbaiki keterampilan mengajar. Data yang diperoleh dari proses refleksi terhadap kegiatan pembelajaran akan membantu guru untuk membuat keputusan tentang rencana kegiatan pembelajaran di masa mendatang dan pendampingan khusus yang mungkin perlu untuk dilakukan pada siswa-siswa tertentu
2. Bagi peserta didik. Dapat melatih peserta didikuntuk mengungkapkan pendapat dan aspirasi pada proses belajar yang telah selesai dan yang sedang berlangsung. Dengan demikian, siswa dapat menyampaikan harapannya terhadap pembelajaran yang akan dijalaninya. Selain itu, refleksi bermanfaat untuk mengembangkan profil diri siswa yang berhubungan dengan kegiatan refleksi, seperti rasa tanggung jawab, kepemimpinan, empati, kreativitas, daya pikir kritis, dan kreativitas. Dengan demikian, siswa dapat berkembang dalam aspek akademis dan aspek sosial emosional sekaligus.
Cara Melaksanakan Refleksi Pembelajaran bagi Guru
Refleksi diri dapat menjadi tantangan, tetapi merupakan bagian penting dari refleksi terhadap praktik proses pembelajaran. Terdapat tiga sikap dasar yang mendukung guru untuk melaksanakan proses refleksi yaitu.
1. Ketulusan hati, yaitu komitmen mendalam untuk belajar. Refleksi dilakukan tanpa paksaan dari pihak manapun dan atas kesadaran sendiri bahwa kegiatan refleksi membantu guru untuk berkembang.
2. Jujur dan berpikir terbuka. Proses refleksi yang efektif membutuhkan kejujuran terhadap apa yang dipikirkan dan dirasakan. Selain itu, dibutuhkan juga keterbukaan akan informasi, saran, ataupun pendapat dari orang lain. Dengan begitu, guru dapat mendapatkan gambaran masalah yang lebih utuh dan mempermudah dalam menyusun solusi.
3. Tanggung jawab, yaitu memahami bahwasanya guru bertanggung jawab atas praktik mengajar dan dampaknya. Sebagai seorang pendidik, kita bertanggung jawab terhadap apa yang kita ajarkan dan dampaknya terhadap peserta didik kita. Rasa tanggung jawab ini harus dimiliki oleh setiap guru, dengan begitu akan timbul motivasi untuk selalu belajar dan mengembangkan kemampuan pedagogi.
Ketika melaksanakan refleksi, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan.
1. Berdialog dengan Diri. Mengambil jeda untuk berdialog dengan diri membantu dalam mempermudah menjawab pertanyaan pemantik seperti “apa perasaan yang muncul dalam kondisi tertentu? Mengapa hal tersebut penting? Upaya apa yang sudah dan belum dilaksanakan?”
2. Jujur dan Terbuka dalam Mengakui. Termasuk kesediaan mengakui dan menerima emosi yang dirasakan. Apakah dalam diri muncul perasaan marah, kecewa, takut dinilai dan yang lain. Terkadang, jawaban dari pertanyaan pertanyaan pemantik bukanlah sesuatu yang membanggakan bahkan menjadi kelemahan diri. Namun hal teserbut tetaplah perlu untuk diakui.
3. Mendokumentasikan. Mendokumentasikan hasil refleksi membantu guru untuk memiliki catatan proses yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencana tindak lanjut.
Contoh Refleksi Bagi Guru dan Peserta didik
1. Bagi Peserta Didik. Guru dapat memberikan beberapa pertanyaan sederhana seperti “Bagaimana perasaan kamu setelah melaksanakan pembelajaran/ menyelesaikan topik ini? Apakah bagian yang sulit kamu pelajari? Apakah kamu suka dengan cara guru menyampaikan materi? Apa harapan kamu pada pembelajaran selanjutnya?”
2. Bagi Guru. Guru dapat membuat model refleksi situasi-makna-aksi dengan beberapa pertanyaan. Contohnya “Tindakan apa yang telah Saya lakukan? Apa yang dapat Saya lakukan untuk memperbaiki situasi atau hasil kerja? Apabila tindakan Saya tidak sukses, isu-isu lain apa yang dapat menjadi pertimbangan?”
Nah itulah penjelasan terkait urgensi refleksi dalam kegiatan pembelajaran. Semoga dapat menambah wawasan dan menjadi referensi Rekan Guraru dalam melaksanakan refleksi diri maupun peserta didik. Nantikan artikel terbaru dari Pengelola Guraru di sesi selanjutnya. Semangat mengabdi!
Referensi
Kemendikbud. Manfaat Kebiasaan Refleksi Diri Bagi Pendidik dan Peserta Didik.
https://www.aitsl.edu.au/teach/improve-practice/how-to-guides/reflection