Loading...
Kembali

Teaching at The Right Level, Konsep penting dalam Kurikulum Merdeka

Dipublikasikan oleh AFINA ANINNAS

Pada 27 December 2024

Halo Rekan Guraru! Sebagai seorang guru, kita harus memahami bahwa peserta didik adalah individu yang unik dan berbeda-beda termasuk level kemampuannya. Artinya, tidak semua peserta didik memiliki kemampuan awal yang sama terhadap materi yang akan disampaikan guru. Sistem pendidikan di Indonesia selama ini membagi peserta didik berdasarkan usia, bukan berdasarkan level kemampuan. Padahal, usia tidak selalu sejalan dengan kemampuan belajar. Setiap peserta didik memiliki perkembangan kognitif yang berbeda-beda. Pada saat mengajar, pasti sering kita temukan peserta didik yang dapat belajar dengan cepat dan sebaliknya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah karena peserta didik dimungkinkan memiliki kemampuan awal yang berbeda sehingga berdampak pada pembelajaran dalam jangka panjang. Seorang guru harus mengupayakan dan memastikan bagaimana agar seluruh peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Kurikulum Merdeka memberikan solusi yang dapat digunakan yaitu pendekatan Teaching at the Right Level.

Pengertian Teaching at The Right Level (TARL)

Teaching at the Right Level (TaRL) adalah pendekatan pembelajaran yang memprioritaskan peserta didik dengan memberikan pembelajaran sesuai dengan level kemampuan mereka. Dengan memperhatikan capaian, tingkat kemampuan, dan kebutuhan peserta didik, guru dapat merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Sejalan dengan  Kurikulum Merdeka yang memberikan kebebasan kepada guru untuk mengajar sesuai dengan level kemampuan peserta didik. Oleh karena itu, guru dapat memberikan materi yang sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta didik.

Tujuan Pendekatan Teaching at The Right Level (TARL)

Pendekatan TaRL bertujuan untuk memberi penguatan terhadap kemampuan literasi dan numerasi, serta pengetahuan peserta didik. Pendekatan TaRL membantu peserta didik dalam mencapai potensi terbaiknya dengan memberikan pembelajaran yang sesuai dengan level kemampuan mereka. Hal ini dilakukan dengan cara memperhatikan tingkat keterampilan dasar dan memberikan tugas-tugas yang menantang namun dapat dicapai oleh peserta didik.

Prinsip Teaching at The Right Level

Pendekatan TaRL berbeda dari kelas tradisional metode “chalk and talk” yang berpusat pada guru. Sebaliknya, pendekatan TaRL menerapkan kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan kreatif untuk mengembangkan keterampilan dasar membaca dan matematika. Adapun prinsip pendekatan TaRL antara lain:

  1. Responsif.

Pendekatan TaRL responsif terhadap kondisi peserta didik berdasarkan kemampuan mereka. Dengan mengelompokkan peserta didik berdasarkan level kemampuan, maka guru dapat memberikan bantuan yang lebih intens terhadap kelompok yang memiliki kemampuan kurang. Bantuan yang diberikan oleh guru dapat membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama dengan peserta didik dengan kemampuan tinggi. Selain itu, kelompok akan selalu diperbaharui sesuai dengan perkembangan kemampuan peserta didik.

  1. Berfokus pada Keterampilan Dasar

Berdasarkan skor PISA 2022, literasi dan numerasi peserta didik di Indonesia tergolong masih rendah. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang diikuti dengan penutupan sekolah, kemudian memperburuk kondisi tersebut karena banyak siswa kehilangan hasil belajar (learning loss). Pendekatan TaRL memberikan waktu untuk mengembangkan keterampilan dasar di sekolah dasar, menengah dan atas sehingga dapat menjadi solusi bagi peserta didik yang tertinggal.

  1. Berpusat pada Peserta Didik

Pendekatan TaRL dapat mendorong partisipasi dalam pembelajaran. Guru melibatkan peserta didik dalam diskusi dan demonstrasi, memberikan ruang bagi mereka untuk bertanya dan membantu mereka belajar melalui kolaborasi. Guru dapat memberikan dukungan yang menyesuaikan dengan kecepatan anak.

  1. Aktivitas yang Beragam

Pembelajaran dengan pendekatan TaRL memungkinkan peserta didik untuk membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, berlatih menghitung, mendemonstrasikan aktivitas, berkolaborasi, dan bergerak di sekitar kelas. Pendekatan TaRL menggabungkan aktivitas seluruh kelompok, kelompok kecil, dan individu, serta memberikan kesempatan untuk belajar dengan tutor sebaya. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru memiliki waktu untuk memberikan bantuan kepada peserta didik secara langsung sekaligus melakukan asesmen perkembangan peserta didik.

  1. Relevan

Pembelajaran dengan pendekatan TaRL relevan dengan apa yang dialami dan ditemui oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Relevansi materi dengan kehidupan sehari-hari akan memudahkan peserta didik dalam memahami konsep dan menciptakan pembelajaran yang bermakna.

  1. Membangun Kepercayaan Diri

Guru memberikan umpan balik yang positif dan memotivasi peserta didik untuk belajar. Ketika TaRL diterapkan dengan baik, peserta didik akan merasa percaya diri, bersemangat, dan aktif dalam belajar. Mereka juga akan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih cepat.

Penerapan TaRL dalam Pembelajaran

Penerapan TaRL dalam pembelajaran dapat dilihat pada gambar berikut.

Pengelompokan peserta didik berdasarkan kemampuan dapat menjadi hal yang kontroversial bagi sebagian guru karena akan berpengaruh terhadap perasaan peserta didik. Namun satu hal yang perlu diingat, kemampuan peserta didik pasti berkembang. Pembelajaran menggunakan pendekatan TaRL mengharuskan guru untuk selalu menilai tingkat perkembangan peserta didik sehingga dapat dilakukan perpindahan kelompok  seiring dengan perkembangan mereka. Beberapa hal yang harus kita persiapkan agar kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik adalah

  1. Menentukan metode pembelajaran yang tepat
  2. Menentukan LKPD dan bahan ajar yang sesuai
  3. Menentukan media pembelajaran yang sesuai
  4. Menentukan skenario kegiatan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

Contoh Kegiatan Pembelajaran TaRL

Pak Ari merupakan seorang guru IPA di sekolah pinggiran Kabupaten Gresik. Setelah melaksanakn asesmen diagnostik, ditemukan sebagian peserta didik mengalami learning loss terkait kemampuan dasar matematika yang seharusnya sudah dipelajari pada jenjang kelas sebelumnya sehingga berdampak pada kesulitan menghitung pada materi fisika yang diajarkan oleh Pak Ari. Sebagian lain, peserta didik telah memiliki kemampuan awal yang baik sehingga tidak terjadi masalah. Maka, pak Ari menggunakan pendekatan TaRL dengan rincian rencana pembelajaran

  1. Strategi: pembelajaran scaffolding
  2. Metode: ceramah, diskusi, tanya jawab
  3. Pembentukan kelompok: dibagi menjadi 4 kelompok (2 kemampuan rendah dan 2 kemampuan tinggi), pembagian kelompok heterogen dari masing-masing kemampuan. Misalnya terdapat urutan kemampuan tertinggi ke terendah dari 1-32. 1-16 merupakan kelompok kemampuan tinggi dan 17-32 kelompok kemampuan rendah. Cara pembagian kelompok yaitu mengelompokkan peserta didik nomor urut 1,3,8,13,16 dan seterusnya.
  4. Membuat bahan ajar yang memfasilitasi kedua kemampuan. Kemampuan rendah dapat diberi bantuan lebih.
  5. Membuat LKPD untuk 2 jenis kemampuan, kemampuan rendah diberi bantuan kemampuan dasar atau cara dasar untuk mengerjakan.
  6. Pelaksanaan pembelajaran tetap memiliki tujuan pembelajaran yang sama, yang membedakan hanyalah bantuan yang diberikan.

 

Nah itulah sedikit penjelasan terkait pendekatan TaRL dalam kurikulum merdeka. Semoga dapat menjadi referensi dan menambah wawasan Rekan Guraru. Nantikan artikel-artikel terbaru dari Pengelola Guraru di sesi selanjutnya. Semangat berinovasi!

Referensi

https://teachingattherightlevel.org/evidence-based-approach/

Suharyani, S., Suarti, N. K. A., & Astuti, F. H. (2023). Implementasi Pendekatan Teaching At The Right Level (Tarl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Numerasi Anak Di SD IT Ash-Shiddiqin. Jurnal Teknologi Pendidikan: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran, 8(2), 470-479. 



Logo

Platform Guru Era Baru ini telah mengalami perkembangan yang awalnya adalah hanya mewadahi komunitas antara sesama guru dan praktisi pendidikan, namun kini bertransformasi menjadi sebuah wadah solusi pendidikan yang memudahkan mereka untuk dapat mengembangan kapasitas dan daya saing mereka di era digital ini melalui dukungan teknologi.