Loading...
Kembali

Potensi Game Based Learning dalam Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik

Dipublikasikan oleh AFINA ANINNAS

Pada 02 March 2025

Halo Rekan Guraru! Kita sebagai seorang pendidik pasti selalu mencari strategi baru untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik. Seringkali di paruh kedua atau setelah libur panjang, peserta didik membutuhkan pembelajaran yang menyenangkan dan dinamis sebagai pembangkit motivasi belajar. Game based learning atau pembelajaran berbasis permainan merupakan strategi menarik yang berpotensi untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi belajar peserta didik. Bagaimana cara memulai dan caranya? Simak artikel ini hingga akhir.

Pengertian Game Based Learning

Game based learning merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan permainan (baik digital maupun non-digital) ke dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman peserta didik serta memotivasi mereka untuk terus belajar. Kegiatan game based learning mengintegrasikan mekanisme permainan ke dalam pembelajaran, bukan meletakkan mekanisme tersebut di atas fondasi yang sudah ada. Fokus game based learning adalah untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, interaktif, dan bermakna.

Kegiatan game based learning meminta peserta didik untuk belajar sambil bermain menuju suatu tujuan dengan memilih strategi dan merasakan capaian dari keputusan tersebut. Ketika peserta didik membuat keputusan yang benar, maka level permainan mereka juga akan naik. Ketika mereka membuat tebakan atau keputusan yang tidak tepat, mereka harus belajar kembali untuk naik level. Kegiatan berpikir secara terus menerus untuk maju dalam permainan dapat meningkatkan aktivitas belajar dan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran. Misalnya, pada mata pelajaran ekonomi guru mengarahkan peserta didik berkompetisi dalam kompetisi perdagangan saham virtual untuk memahami konsep saham.

Meskipun terdengar sama, game based learning dan gamifikasi adalah metode yang berbeda. Gamifikasi adalah praktik penerapan mekanisme permainan pada proses pembelajaran. Gamifikasi dalam pendidikan melibatkan penambahan elemen permainan, seperti poin atau lencana, ke dalam konteks non-permainan agar lebih menarik. Membuat sistem poin untuk partisipasi kelas akan dianggap sebagai gamifikasi, sedangkan meminta peserta didik memainkan permainan ilmu komputer seperti scratch untuk memperkuat keterampilan pemecahan masalah akan menjadi pembelajaran berbasis permainan.

Mengapa harus Game Based Learning?

Game based learning menghadirkan strategi, aturan, dan pengalaman sosial dalam bermain game ke dalam kelas. Metode game based learning memungkinkan guru menargetkan aktivitas tertentu yang akan bermanfaat bagi penerapan konsep di dunia nyata. Hal ini dapat menghasilkan peluang pembelajaran yang lebih mendalam dan kolaboratif.

Beberapa kelebihan penerapan game based learning adalah:

  • Persaingan yang bersahabat atau berisiko rendah
  • Pengembangan soft skill interpersonal, intrapersonal dan lainnya
  • Pembelajaran berpusat pada peserta didik
  • Keterlibatan dan motivasi
  • Meningkatkan literasi dan kelancaran digital
  • Berpotensi untuk melatihkan berpikir strategis dan pemecahan masalah

7 Jenis Game Based Learning

Memahami lebih lanjut terkait game based learning memerlukan wawasan lebih banyak terkait jenis dan contoh permainan. Beberapa contoh jenis game based learning yang paling umum meliputi:

  1. Permainan kartu — Permainan yang menggunakan setumpuk kartu tradisional atau khusus permainan. “Perang Dinding” adalah permainan kartu tradisional yang dapat digunakan untuk menerapkan game based learning pada seluruh mata pelajaran.
  2. Board Game — Permainan yang dimainkan pada papan yang biasanya melibatkan pergerakan peran. Contohnya, ular tangga.
  3. Game simulasi — Game yang dirancang untuk mensimulasikan aktivitas dunia nyata untuk membantu memvisualisasikan . The Sims adalah salah satu seri game simulasi kehidupan terpopuler yang melibatkan pembuatan dan penjelajahan dunia virtual.
  4. Permainan kata — Permainan yang biasanya dirancang untuk mengeksplorasi sifat-sifat bahasa atau kemampuan menggunakan bahasa itu sendiri. Scrabble adalah contoh permainan kata tradisional sedangkan aplikasi Words With Friends lebih modern.
  5. Permainan teka-teki — Permainan yang menekankan pemecahan teka-teki melalui penggunaan hal-hal seperti logika, penyelesaian kata, pemecahan urutan, serta pengenalan spasial dan pola. Misalnya, Sudoku dan 2048 adalah teka-teki matematika yang populer.
  6. Video game — permainan elektronik yang pemainnya dapat memanipulasi apa yang muncul di layar dengan, misalnya, joystick, pengontrol, atau keyboard. Pasangan yang mungkin muncul di benak Anda adalah Pac-Man klasik berusia puluhan tahun, atau, yang lebih baru, Fortnite.
  7. Permainan bermain peran (Role Play Game) — permainan di mana pemain berperan sebagai karakter imajiner yang terlibat dalam petualangan. Prodigy Math juga merupakan permainan bermain peran online multipemain masif di mana peserta didik kelas 1 hingga 8 melakukan petualangan seru dan menjawab pertanyaan matematika yang sesuai dengan kurikulum dengan benar.

Langkah Penerapan Game Based Learning dalam Kelas

Banyaknya jenis game digital maupun non-digital, menerapkan metode pedagogi ini ke dalam kelas kini menjadi lebih mudah. Berikut adalah beberapa langkah untuk menerapkan game based learning ke dalam kelas.

  1. Menentukan Tujuan

Tentukan tujuan pembelajaran. Misalnya, untuk membantu peserta didik untuk memperkuat pemahaman konsep, pengayaan atau untuk melakukan intervensi terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan. Jika tujuannya adalah untuk memperkuat pemahaman konsep, permainan yang melibatkan kerja tim atau beberapa pemain mungkin merupakan pilihan yang tepat. Apabila untuk pengayaan, dapat menggunakan multimedia untuk mendemonstrasikan konsep dengan cara yang inovatif. Untuk intervensi, memerlukan permainan yang memiliki kemampuan adaptasi bawaan.

  1. Menyelaraskan dengan Tujuan Pembelajaran dan Kondisi Peserta didik

Penerapan game based learning tidak dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari tujuan pembelajaran melainkan mempermudah peserta didik untuk mencapai pembelajaran. Pastikan bahwa permainan apa pun yang digunakan atau dibuat membantu peserta didik mencapai kemajuan menuju tujuan pembelajaran tertentu. Sebagai seorang guru, mungkin dapat menetapkan topik atau level tertentu untuk peserta didik. Kita dapat menganalisis keselarasan dengan cara menguji game sebagai pemain, memeriksa konten dan kegunaannya untuk mendukung proses belajar peserta didik. Sebagai seorang guru, kita dapat mengembangkan konten yang mempermudah peserta didik dalam memahami konsep yang memfasilitasi gaya belajar mereka.

  1. Berdiskusi dengan Kepala Sekolah maupun Pengawas

Pastikan untuk mendapatkan persetujuan penggunaan game based learning dari kepala sekolah. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa fasilitas sekolah dapat mendukung proses pembelajaran dan diizinkan untuk menggunakan pada saat proses pembelajaran.

  1. Jadwalkan Waktu Bermain yang Konsisten

Pastikan untuk menyediakan waktu yang cukup untuk memainkan permainan setiap hari sehingga peserta didik dapat menjalani proses pembelajaran coba-coba untuk mengembangkan keterampilan mereka dan membangun pengetahuan baru seputar konsep yang sedang dipelajari.

  1. Melakukan Evaluasi Berkala

Banyak alat pembelajaran berbasis game digital menyertakan pelaporan dalam game yang memungkinkan guru memantau kemajuan dan melakukan intervensi jika diperlukan. Selain itu, guru harus menyertakan refleksi dan pelaporan diri seiring kemajuan peserta didik dalam permainan. Peserta didik harus mengakui kemajuan dan pembelajaran mereka saat mereka melewati level baru.

Contoh Skenario Game Based Learning dalam Pembelajaran

Pak Rayan merupakan guru Geografi di salah satu SMA kabupaten Jember. Beliau menemukan bahwa 80% peserta didiknya memiliki gaya belajar visual sedangkan materi yang diajarkan adalah tentang lapisan bumi dan batuan. Selain itu, materi ini diajarkan setelah mereka libur panjang sehingga perlu metode yang dapat membangkitkan motivasi. Maka Pak Rayan membuat skenario pembelajaran menggunakan game based learning. Dalam game ini, peserta didik akan memainkan peran sebagai penjelajah yang bertugas menemukan sampel dari setiap lapisan bumi. Misi mereka adalah mengumpulkan data dan sampel untuk membantu ilmuwan memahami komposisi dan karakteristik setiap lapisan.

Pak Rayan membuat kartu tantangan berjenjang. Aturannya, setiap lapisan memiliki kartu tantangan yang berisi pertanyaan atau aktivitas praktis, seperti membuat model lapisan bumi dengan plastisin atau mengidentifikasi batuan yang berasal dari lapisan tertentu. Apabila berhasil, maka tim dapat naik ke level berikutnya.

Nah itulah penjelasan terkait game based learning. Semoga dapat meningkatkan wawasan dan menjadi referensi bagi Rekan Guraru untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Sebagai bentuk komitmen Guraru untuk mendorong transformasi pendidikan, Guraru berkolabolasi dengan smart school academy dan PGRI menghadirkan serangkaian workshop inovatif untuk memperkaya pengalaman belajar. Temukan inspirasi dan alat-alat baru untuk menciptakan media pembelajaran yang kreatif di era Education 5.0. Kunjungi guraru.org/kompetisi dan jadilah bagian dari perubahan yang kita semua nantikan.

 

Referensi

https://uwaterloo.ca/centre-for-teaching-excellence/catalogs/tip-sheets/gamification-and-game-based-learning

https://www.gcu.edu/blog/teaching-school-administration/what-game-based-learning

https://www.kodable.com/learn/game-based-learning-guide-for-elementary-teachers

 

Logo

Platform Guru Era Baru ini telah mengalami perkembangan yang awalnya adalah hanya mewadahi komunitas antara sesama guru dan praktisi pendidikan, namun kini bertransformasi menjadi sebuah wadah solusi pendidikan yang memudahkan mereka untuk dapat mengembangan kapasitas dan daya saing mereka di era digital ini melalui dukungan teknologi.