Loading...
Kembali

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN PAI DI KELAS IV SD NEGERI 4 PALIMANAN TIMUR

Dipublikasikan oleh neneng wahyuningsih

Pada 23 January 2025

Neneng Wahyu Ningsih

UIN Raden Mas Said Surakarta, indonesia

E-mail:  nenengwncute@gmail.com

 

 

 

 

Abstract

Keywords:

Learning motivation;

Examples Non

Examples; PAI

 

This study aims to determine the improvement of student learning motivation through the Examples Non Examples learning method in Islamic Religious Education subjects. In this learning process, the teacher presents the objectives, key points of the material, conducts group discussions, provides motivation, and summarizes the lesson. This study is a classroom action research conducted in two cycles. The method used is descriptive quantitative to describe and analyze the phenomena that occur. Each cycle consists of four stages: planning, action, observation, and reflection. The subjects of this study are 16 fourth-grade students of SD Negeri 4 Palimanan Timur who are Muslim, conducted from December to February 2025. Data was collected through observation, planning, and questionnaires. The results of the study show that the Examples Non Examples method can improve students' learning motivation. This improvement is reflected in the students' learning outcomes, which increased from 70.4% in the pre-cycle, 75.3% in cycle I, to 90% in cycle II. This achievement meets the learning motivation target of 85%. The study was terminated in cycle II because the performance indicators were achieved.

 

 

 

 

 

Abstrak

Kata kunci:

Motivasi belajar; Examples Non

Examples; PAI

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa melalui metode pembelajaran Examples Non Examples pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dalam pembelajaran, guru menyampaikan tujuan, pokok-pokok materi, melaksanakan diskusi kelompok, memberikan motivasi, dan menyimpulkan pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, untuk menggambarkan dan menganalisis fenomena yang terjadi. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini melibatkan 16 siswa kelas IV SD Negeri 4 Palimanan Timur yang beragama Islam, dan dilaksanakan pada bulan Desember hingga Februari 2025. Data dikumpulkan melalui observasi, perencanaan, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Examples Non Examples dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan ini terlihat dari hasil belajar siswa yang meningkat, yaitu pra-siklus 70,4%, siklus I 75,3%, dan siklus II 90%. Pencapaian ini sesuai dengan target motivasi belajar yang ditetapkan sebesar 85%. Penelitian dihentikan pada siklus II karena indikator kinerja telah tercapai.

 

 

 

Alamat Korespondensi :

UIN Raden Mas Said Surakarta, Indonesia

e-mail: nenengwncute@gmail.com

© 2025 UIN Raden Mas Said Surakarta

ISSN 2527-8177 (E) ISSN 2527-8231 (P)

 

 

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu elemen penting dalam pembentukan peradaban individu, yang bertujuan untuk mengubah keadaan individu dari ketidaktahuan menuju pemahaman yang lebih baik. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 dalan(Taqiyuddin M. 2005) bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan potensi diri secara aktif. Hal ini mencakup penguatan spiritual, keagamaan, akhlak mulia, kecerdasan, serta keterampilan yang dibutuhkan untuk kepentingan diri, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dalam konteks ini, Pendidikan Agama Islam (PAI) memegang peran penting dalam memperkuat iman, akidah, akhlak, serta ketaatan kepada Allah SWT. Peran ini sangat bergantung pada kemampuan tenaga pendidik PAI untuk mengarahkan dan mengajarkan ajaran agama Islam secara efektif. Pendidikan Agama Islam menjadi sangat penting, tidak hanya untuk memperdalam pengetahuan agama, tetapi juga untuk membentuk karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai Islam, membangun pribadi yang soleh atau solehah, baik secara jasmani maupun rohani. Begitupulah dengan membangun motivasi belajar siswa sangatlah penting didalam kegiatan belajar mengajar agar terwujudnya pembelajaran yang efektif dan efisien. Tentu memerlukan metode yang digunakan didalam Tindakan hal tersebut.(Ramayulis 2005)

Idealnya guru dituntut menerapkan berbagai metode belajar mengajar demi berjalannya suatu proses pembelajaran yang sifatnya tidak baku serta menyenangkan bagi siswa, karena suasana belajar yang menyenangkan dapat berpengaruh meningkatkan pada motivasi belajar siswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Metode adalah suatu langkah atau seperangkat cara atau jalan yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa agar tercapainya tujuan yang efektif dan efisien.

Namun, dalam realitanya banyak ditemui permasalahan dalam proses pembelajaran PAI. Salah satunya adalah rendahnya motivasi belajar siswa, yang disebabkan oleh metode pembelajaran yang kurang variatif, monoton, dan tidak menarik. Pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam. Peneliti melakukan observasi untuk menggambarkan kondisi pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Ditemukan kesenjangan dilapangan bahwa guru masih menggunakan metode yang kurang bervariasi sehingga hanya berfokus pada penjelasan dari guru. siwa asyik sendiri mengobrol dan siswa tidak memperhatikan pembelajaran yang sedang diterangkan didalam kelas, selain itu suasana kelas yang tidak mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan serta faktor faktor yang mempengaruhi lainnya.

Dalam hal ini diperlukan perubahan dalam metode pembelajaran untuk meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Seperti yang kita ketahui bahwa penggunaan metode pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa , maka pemilihan metode pembelajaran yang digunakan guru juga harus dapat merangsang siswa lebih berpartisipasi dalam mengikuti Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan memacu motivasi siswa untuk semangat belajar.

Sedangkan motivasi itu sendiri memliki arti sangat penting bagi proses belajar. Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam siswa untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan tertenu.” (Sardiman 2014)

Menurut Huda (2013) Salah satu pembelajaran kooperatif yang digunakan tipe Examples Non Examples adalah salah satu metode pembelajaran yang menggunakan media berupa gambar ,foto, diagaram atau tabel yang bermuatan dengan permasalahan. Pada tipe ini menggunakan gambar sebagai media untuk menyampaikan materi Pelajaran . strategi ini bertujuan mendorong siswa untuk belajar berpikir kritis memcahkan masalah yang termuat dalam contoh-contoh gambar yang disajikan dan siswa menganalisa gambar tersebut kemudian di deskripsikan secara singkat dari gambar tersebut.

Dalam penelitian terdahalu Amalia (2016)penggunaan metode Examples non examples salah satu metode pembelajaran dipilih karena metode pembelajaran ini merupakan metode belajar yang menyenangkan sehingga mempunyai kesamaan dengan peneliti melalui metode examples non exmples yang dimanan dengan menggunakan media-media atau non media sebagai contoh.

Menurut Suprijono (2012) Langkah-langkah model pembelajaran   Examples Non Examples diantaranya guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran, menggunakan gambar yang relevan dengan materi sesuai kompetensi dasar, menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD proyektor,  siswa untuk mempersiapkan gambar yang telah dibuat dan sekaligus membentuk kelompok, siswa memperhatikan /menganalisa gambar., Siswa mengamati dan melihat dan menelaah gambar yang disajikan secara seksama agar detail dan dipahami siswa, Guru memberikan deskripsi jelas tentang gambar yang sedang diamati siswa, Melalui diskusi kelompok 5-6 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas . kertas yang digunakan akan lebih baik jika disediakan guru, Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Mempresentasikan untuk Siswa dilatih menjelaskan hasil diskusi mereka.

Berdasarkan pemaparan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi solusi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran Examples Non Examples pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Melalui metode ini, diharapkan pembelajaran tidak hanya menjadi lebih efektif, tetapi juga lebih inovatif dan menyenangkan bagi siswa. Metode Examples Non Examples dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dengan memberikan contoh yang jelas dan kontras, sehingga siswa lebih mudah memahami konsep yang diajarkan. Tujuan penelitian ini untuk menjawab bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa melalui metode Examples Non examples pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

 

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan guru pada bulan Desember sampai februari 2025 mencakup telaah diagnosis perencanaan pelaksanaan dan pemantauan dan pengaruh yang menciptakan anatara evaluasi diri dengan perkembangan professional yang mempunyai tujuan untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelas sebagai peningkatan kualitas didalam proses pembelajaran dari seorang guru terhadap penerimaan untuk peserta didik. Penelitian ini bertempat di SDN 4 Palimanan Timur Jl. Ki Patih Waringin Desa Palimanan Timur  Kabupaten Cirebon. Yang akan dilaksanakan dengan subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV yang berjumlah 16 siswa. Dalam pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan lembar observasi , lembar angket yang harus siswa isi serta dokumentasi sebagai bukti dilakukan penelitian ini.

Dalam penelitian ini terdapat tiga tahapan yaitu pra siklus, Siklus I dan Siklus II. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan , pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dan setiap akhir pelaksanaan siswa diberikan evaluasi untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa selama proses belajar mengajar sedag berlangsung. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif sebagai jawaban prosentase atas peningkatan motivasi belajar siswa setelah menggunakan metode yang diberikan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  1. Motivasi belajar bagi Pendidikan Agma Islam

Motivasi sebagai peran penting membangun antusias siswa untuk belajar. Dengan motivasi yang tinggi, siswa menjadi lebih tertarik dan aktif dalam mempelajari ajaran agama Islam. Selain itu, motivasi juga membantu siswa untuk memahami materi dengan lebih baik dan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Motivasi yang kuat juga memperkuat karakter siswa, mendorong mereka untuk berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. Selain itu, motivasi membuat siswa tetap semangat meskipun menghadapi tantangan dalam pembelajaran. Motivasi juga memperdalam hubungan spiritual siswa dengan Tuhan, sehingga mereka lebih taat beribadah. alam dunia pendidikan agama di Indonesia juga menunjukkan bahwa motivasi berperan besar dalam membuat pembelajaran agama menjadi lebih bermakna, karena motivasi yang tinggi mendorong siswa untuk tidak hanya memahami teori agama, tetapi juga untuk mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.(Bambang Suryadi, 2007)

  1. Manfaat metode examples non exampkes

Menurut Bambang Suryadi (2007) menekankan pentingnya penggunaan contoh konkret dalam pembelajaran agar siswa dapat lebih mudah memahami konsep yang abstrak dan dapat mengaitkannya dengan pengalaman sehari-hari mereka. Metode ini, menurutnya, membantu siswa dalam membangun pemahaman yang lebih dalam dan aplikatif terhadap materi yang dipelajari.

Oleh karena itu, Penelitian ini dibuat berusaha menjawab tentang masalah dalam penelitian yaitu bagaimana metode Examples non examples berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Untuk Tempat penelitian yang dilakukan berada di kelas IV SD Negeri 4 Palimanan Timur Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon. SD Negeri 4 Palimanan Timur merupakan salah satu sekolah dengan Alamat Jl. Kipatih waringin No.3 Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Lingkungan sekolah cukup mendukung memiliki fasilitas yang cukup lengkap dalam menunjang Kegiatan Belajar mengajar. Sekolah yang memiliki 180 siswa ini di bimbing 9 guru dan 1 kepala sekolah yang professional di bidangnya. Sekolah ini merupakan sekolah negeri yang menyelenggarakan Pendidikan selama 6 hari dalam seminggu dengan sistem pembelajaran pagi. Visi misi sekolah SD Negeri 4 Palimanan Timur Mewujudkan Peserta Didik Yang Religius cerdas ,kreatif  mandiri ,berakhlak mulia dan berwawasan global sesuai profil pelajar Pancasila.

Kondisi awal di SDN 4 Palimanan Timur  motivasi yang diperoleh siswa dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam kurang memotivasi siswa disebabkan karena guru lebih sering menggunakan metode yang kurang bervariasi sehingga membuat rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Pendidikan Agma Islam. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian sehingga data diperoleh dari lembar observasi dari dua pengamatan yaitu data pengelolaan metode belajar Examples Non Examples dan Upaya meningkatkanan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Berikut adalah motivasi belajar siswa pada mengimani materi sifat-sifat rasul yang diperoleh siswa pada kondisi awal pembelajaran dalam kondisi Pra siklus. Rata-rata nilai yang dipeoleh siswa kelas IV SDN 4 Palimanan Timur dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada Pendidikan Agama Islam adalah 70, 4% dari 16 siswa dan hanya 7 siswa yang tidak termotivasi dalam mengikuti pembelajaran yang ditetapkan.

Penerapan metode Examples Non Examples menunjukkan hasil yang positif meskipun ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Sebelum pelaksanaan siklus pertama, berdasarkan hasil observasi di kondisi pra-siklus, motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam masih rendah dengan rata-rata 70,4%. Pada siklus pertama, setelah metode Examples Non Examples diterapkan, terdapat peningkatan yang cukup signifikan menjadi 75,3%. Peningkatan ini menunjukkan adanya perubahan positif, meskipun belum mencapai target yang diharapkan, yaitu 85%.

Dalam kegiatan pembelajaran, beberapa siswa mulai menunjukkan motivasi dan antusiasme yang lebih tinggi. Aktivitas siswa dalam pembelajaran, seperti diskusi kelompok dan presentasi, mengalami peningkatan, meskipun masih ada sebagian siswa yang belum sepenuhnya terlibat. Beberapa siswa merasa kesulitan untuk aktif bertanya atau berpartisipasi dalam diskusi, yang menunjukkan bahwa mereka masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan metode baru ini. Hal ini juga menjadi salah satu kendala utama yang dihadapi pada siklus pertama.

Dari hasil observasi, bahwa penggunaan media pembelajaran berupa video dan pembagian siswa dalam kelompok-kelompok kecil sangat membantu meningkatkan keterlibatan siswa. Namun, meskipun beberapa aspek pembelajaran sudah berjalan dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti memberikan lebih banyak kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi, serta meningkatkan pemahaman mereka tentang metode yang digunakan. Dengan demikian, meskipun hasil siklus pertama belum sepenuhnya memuaskan, terdapat potensi yang sangat baik untuk diperbaiki pada siklus kedua.

Setelah refleksi terhadap hasil siklus pertama, pada siklus kedua, peneliti melakukan beberapa perbaikan dan penyesuaian dalam penerapan metode Examples Non Examples. Perbaikan tersebut dilakukan berdasarkan hasil analisis dan umpan balik yang diperoleh dari siswa dan observasi sebelumnya. Pada siklus kedua, peningkatan motivasi belajar siswa sangat signifikan, dengan rata-rata mencapai 90%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan metode Examples Non Examples dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara optimal.

Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan baik Salah satu perbaikan utama yang dilakukan adalah memberikan lebih banyak kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi dan bertanya. Pada siklus kedua, terlihat jelas bahwa banyak siswa mulai berani bertanya dan menyampaikan pendapat mereka. Selain itu, pembelajaran kelompok yang lebih terstruktur juga mendorong siswa untuk lebih aktif berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi mereka dengan percaya diri. Aktivitas seperti ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa, tetapi juga membantu mereka untuk memahami materi dengan lebih baik.

Penerapan media pembelajaran yang lebih variatif, seperti video dan materi pembelajaran yang relevan, juga terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Siswa merasa lebih tertarik dan termotivasi karena mereka dapat melihat contoh konkret dari materi yang sedang dipelajari. Pembelajaran yang lebih interaktif dengan melibatkan siswa dalam presentasi dan diskusi kelompok memberikan dampak positif terhadap perkembangan motivasi belajar mereka. (Yusuf 2009) Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus kedua, sebagian besar siswa menyatakan bahwa mereka merasa lebih termotivasi untuk belajar dan merasa bahwa metode Examples Non Examples membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Rata-rata hasil angket mencapai 90%, yang menunjukkan bahwa mayoritas siswa merasa terdorong untuk mengikuti pembelajaran dengan baik. Mereka tidak hanya memahami materi dengan lebih baik, tetapi juga menunjukkan peningkatan dalam berpartisipasi aktif selama kegiatan pembelajaran.

Pelaksanaan siklus kedua sangat berhasil dan menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Metode Examples Non Examples telah terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas IV SDN 4 Palimanan Timur. Meskipun ada beberapa hal yang masih dapat diperbaiki lebih lanjut, seperti memastikan bahwa setiap siswa dapat sepenuhnya terlibat dalam setiap kegiatan pembelajaran, hasil siklus kedua secara keseluruhan telah mencapai target yang diharapkan dan menunjukkan hasil yang optimal.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, bahwa melalui metode Examples Non Examples memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Metode ini terbukti efektif dalam memperbaiki kualitas pembelajaran dan memberikan hasil yang positif terhadap perkembangan motivasi siswa. Melalui penelitian ini, dapat terlihat bahwa penerapan metode yang bervariasi mampu memberikan suasana pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif, yang pada akhirnya memotivasi siswa untuk lebih aktif terlibat dalam proses belajar mengajar.(Apriani 2010)

Pada kondisi pra-siklus, motivasi belajar siswa tercatat sebesar 70,4%. Meskipun angka ini tergolong moderat, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi tersebut. Pada siklus pertama, setelah penerapan metode Examples Non Examples, motivasi belajar siswa meningkat menjadi 75,3%. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan, ada ruang untuk perbaikan lebih lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan metode ini sudah memberikan dampak positif terhadap siswa, meskipun beberapa siswa masih dalam proses adaptasi terhadap metode yang baru diterapkan. Namun, pada siklus kedua, setelah dilakukan evaluasi dan perbaikan berdasarkan refleksi siklus pertama, motivasi belajar siswa mengalami lonjakan yang signifikan menjadi 90%.

Ini menunjukkan bahwa siswa semakin memahami dan terbiasa dengan metode Examples Non Examples, serta lebih tertarik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Peningkatan yang sangat pesat pada siklus kedua ini menandakan bahwa penggunaan metode yang tepat dapat sangat memengaruhi peningkatan motivasi siswa. Metode Examples Non Examples merupakan teknik yang memungkinkan siswa untuk belajar melalui perbandingan antara contoh yang benar dan tidak benar. Dalam konteks Pendidikan Agama Islam, penerapan metode ini membantu siswa untuk lebih memahami sifat-sifat rasul dan perbedaan antara perilaku yang benar dan yang salah. Dengan memberikan contoh yang jelas dan tidak jelas, siswa diajak untuk berpikir kritis dan aktif dalam menganalisis materi yang disampaikan. (Shoimin 2017)

Pendekatan ini sangat relevan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, di mana pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai agama sangat penting. Melalui contoh konkret, siswa lebih mudah memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Selain peningkatan motivasi siswa, penelitian ini juga menunjukkan adanya perkembangan signifikan dalam kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Dalam siklus pertama, meskipun guru sudah menggunakan metode Examples Non Examples, terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal pengelolaan waktu dan pembagian peran selama diskusi. Namun, pada siklus kedua, guru dapat mengelola pembelajaran dengan lebih efektif, yang terlihat dari adanya peningkatan interaksi dan diskusi antara guru dan siswa, serta antara siswa dengan siswa lainnya. Guru berhasil memfasilitasi pembelajaran dengan cara yang lebih menarik, sehingga siswa menjadi lebih aktif terlibat dalam setiap kegiatan. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan, dan terlibat dalam diskusi kelompok.

Penggunaan metode pembelajaran juga menjadi faktor penting yang mendukung peningkatan kualitas pembelajaran. Pada siklus pertama, penggunaan video pembelajaran dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sudah dilakukan dengan baik, namun pada siklus kedua, penggunaan media ini lebih dimaksimalkan. Video pembelajaran yang relevan membantu siswa untuk lebih memahami materi dengan cara yang lebih menyenangkan. Selain itu, LKPD yang dirancang dengan baik memberikan struktur yang jelas bagi siswa dalam memahami materi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

Penggunaan metode ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga membantu siswa untuk lebih mudah mengerti dan mengingat konsep-konsep yang diajarkan. Aspek yang sangat penting dalam pembelajaran adalah keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Pada siklus pertama, meskipun sudah ada peningkatan, ada beberapa siswa yang masih kurang termotivasi untuk berpartisipasi aktif. Namun, pada siklus kedua, setelah perbaikan dilakukan, siswa terlihat semakin aktif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Aktivitas seperti diskusi kelompok, presentasi, dan tanya jawab menunjukkan bahwa siswa menjadi lebih percaya diri dan lebih banyak bertanya atau memberikan pendapat mereka. Siswa juga lebih bersemangat dalam bekerja sama dengan teman-teman mereka dalam kelompok diskusi, yang tentunya mendorong pembelajaran yang lebih kooperatif dan konstruktif. (Suyatno 2009)

Salah satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa meskipun terdapat peningkatan yang signifikan pada siklus kedua, beberapa siswa masih memerlukan waktu untuk sepenuhnya beradaptasi dengan metode baru ini. Beberapa kendala, seperti rasa malu untuk bertanya atau kurangnya pemahaman awal terhadap materi, masih muncul pada beberapa siswa. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan yang lebih personal dan pembimbingan yang lebih intensif dari guru agar semua siswa dapat beradaptasi dengan metode ini secara optimal.

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode Examples Non Examples dapat memberikan dampak positif terhadap motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi yang tercatat dari pra-siklus (70,4%) menjadi siklus pertama (75,3%) dan akhirnya mencapai 90% pada siklus kedua, menunjukkan efektivitas metode ini dalam menciptakan atmosfer belajar yang lebih menyenangkan dan menggugah minat siswa untuk lebih berpartisipasi dalam pembelajaran. Peningkatan yang signifikan pada siklus kedua mencerminkan bahwa dengan perbaikan dan evaluasi yang tepat, pembelajaran dapat terus berkembang dan menghasilkan hasil yang optimal.

Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran juga meningkat seiring berjalannya waktu, yang memperlihatkan bahwa metode Examples Non Examples dapat diintegrasikan dengan baik dalam proses belajar mengajar. Melalui refleksi yang terus menerus, guru dapat menyesuaikan teknik pengajaran sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih efektif. Selain itu, aktivitas siswa yang semakin aktif dalam diskusi dan presentasi menunjukkan bahwa mereka merasa lebih termotivasi dan lebih percaya diri dalam mengikuti pembelajaran.

KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : Pembelajaran dengan metode Examples Non examples memiliki dampak positif dalam Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan motivasi belajar siswa  dalam setiap siklus yaitu pra siklus (70,4%),  siklus I (75,3%) dan siklus II ( 90%) dengan kategori baik. Metode ini membantu siswa memahami materi dengan lebih baik melalui perbandingan contoh yang benar dan salah. Selain itu, penggunaan media pembelajaran yang variatif dan pengelolaan pembelajaran yang lebih efektif oleh guru turut berkontribusi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Meskipun beberapa siswa masih memerlukan bimbingan lebih lanjut, secara keseluruhan, penerapan metode Examples Non Examples terbukti mampu menciptakan atmosfer pembelajaran yang lebih menyenangkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan dalam pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

 

REFERENSI                                                 

Amalia. 2016. “Penggunaan Metode Examples Non Example Terhadapa Aktivitas Dan Hasil Belajar.” Https://Repository.Unars.Ac.Id/Id/Eprint/181/1/Artikel%20Amel%20des%202020.Pdf 8(1):1–23.

Apriani, Shinta dkk. 2010. “Pengaruh Program Edukasi Dengan Metode Kelompok.”

Bambang Suryadi. n.d. "Psikologi Pendidikan Islam. Jakarta.: Penerbit Kencana.

Huda. 2013. “Model Pembelajaran Examples Non Examples.” Https://Www.Kajianpustaka.Com/2020/06/Model-Pembelajaran-Examples-Non-Examples.Html.

Ramayulis. 2005. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Sardiman, AM. 2014. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Persada.

Shoimin, Aris. 2017. 68 Model Pembelajaran INOVATIF Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Suprijono, Agus. 2012. ). Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyatno. 2009. Metode Pembelajaran Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Yogyakarta.

Taqiyuddin M. 2005. Pendidikan Untuk Semua (Dasar Dan Falsafah PLS). cirebon: Dimensi Production.

Yusuf, Syamsu LN. 2009. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

 

Logo

Platform Guru Era Baru ini telah mengalami perkembangan yang awalnya adalah hanya mewadahi komunitas antara sesama guru dan praktisi pendidikan, namun kini bertransformasi menjadi sebuah wadah solusi pendidikan yang memudahkan mereka untuk dapat mengembangan kapasitas dan daya saing mereka di era digital ini melalui dukungan teknologi.