Loading...
Kembali

Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS), Konsep hingga Penerapannya

Dipublikasikan oleh AFINA ANINNAS

Pada 13 May 2025

Halo Rekan Guraru! Saat ini, tantangan untuk membuat peserta didik terlibat aktif dalam proses belajar mengajar semakin kompleks. Pasti diantara kita pernah menghadapi kesulitan dalam memastikan setiap peserta didik yang bukan hanya memahami materi, namun juga berpartisipasi aktif dan kritis dalam proses pembelajaran. Tidak hanya itu, terkadang peserta didik merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran yang kurang variatif. Bahkan kerja kelompok dapat menimbulkan rasa bosan bagi peserta didik apabila rangkaian kegiatan pembelajaran cenderung sama dalam setiap pertemuan. Ketika hal itu terjadi, maka guru memerlukan pendekatan yang lebih inovatif untuk tetap mendorong peserta didik agar memahami konsep dengan baik sekaligus membuat mereka tetap terlibat dan aktif dalam pembelajaran. Rekan Guraru dapat menerapkan model kooperatif Think Pair Share untuk mengubah dinamika pembelajaran agar tampak berbeda dan lebih menarik. 

Pengertian Model Kooperatif Tipe Think Pair Share

Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) merupakan pembelajaran kolaboratif dimana peserta didik bekerja sama untuk memecahkan suatu masalah atau menjawab pertanyaan yang disajikan oleh guru. Kegiatan model ini terdiri dari 3 tahapan yang harus dilakukan peserta didik yaitu

  1. Think: Peserta didik berpikir secara mandiri terhadap pertanyaan yang telah diajukan kemudian dilanjutkan membentuk gagasannya sendiri. 
  2. Pair: Peserta didik dikelompokkan berpasangan dengan teman sebangku untuk mendiskusikan gagasan. Langkah ini memungkinkan peserta didik untuk memvalidasi ide mereka sendiri dan mempertimbangkan ide orang lain.
  3. Share: Pasangan kelompok berbagi idenya dengan kelompok yang lebih besar, yaitu dengan teman sekelas. Seringkali, peserta didik lebih nyaman mempresentasikan idenya kepada kelompok dengan diberikan dukungan temannya.

Peserta didik tidak hanya diarahkan untuk memproses informasi, namun juga dapat melatihkan keterampilan komunikasi dan pemecahan masalah mereka. Berdiskusi dengan pasangan akan meningkatkan keterlibatan, memusatkan perhatian, serta meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. peserta didik diberikan waktu berpikir untuk merenungkan suatu pertanyaan secara mandiri sehingga mereka mempunyai waktu lebih banyak untuk mengolah pertanyaan, bahasanya, atau memikirkan bahasa yang diperlukan untuk menyampaikan jawabannya. Dengan mendiskusikan jawaban mereka dengan teman sebangku dan kelompok besar, peserta didik mempunyai kesempatan untuk meningkatkan interaksi sekaligus guru dapat memantau pemahaman.

Sintak Model Kooperatif Tipe Think Pair Share

Pada dasarnya, pembelajaran TPS merupakan salah satu dari sekian tipe model kooperatif. Oleh karena itu, sintak pembelajaran tipe ini tetap menggunakan sintak model kooperatif yang terdiri dari 6 fase. Diantaranya adalah (1) menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik; (2) menyajikan informasi (3) mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok belajar; (4) membimbing kelompok ;bekerja dan belajar; (5) evaluasi; dan (6) memberikan penghargaan. Perbedaan khas dari tipe TPS terletak pada penyajian informasi dan pada saat mengorganisasikan ke dalam kelompok belajar berpasangan dengan teman sebangku. Secara eksplisit, langkah Think-Pair-Share dapat dilakukan dengan cara berikut.

  1. Ajukan pertanyaan yang menggugah pikiran di kelas Anda.
  2. Berikan peserta didik waktu untuk memikirkan pertanyaannya sendiri, serta bahasa yang mereka perlukan untuk merespons.
  3. Mintalah peserta didik berbagi pemikiran mereka dengan pasangannya; ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk 'memeriksa' jawabannya dengan peserta didik lain atau mendengar kemungkinan jawaban lain. Jika bingung, peserta didik dapat meminta bantuan temannya.
  4. Terakhir, meminta peserta didik untuk berbagi pemikiran dengan seluruh kelompok, yang merupakan bentuk pertanggungjawaban peserta didik. Dalam diskusi/penjelasan ini, guru mendapat umpan balik tentang apa yang diketahui atau tidak diketahui peserta didik melalui penilaian informal.

Kelebihan Model Kooperatif Tipe Think-Pair-Share

Kelebihan penerapan Think-Pair-Share dalam pembelajaran diantaranya adalah

  1. Peserta didik memerlukan banyak kesempatan untuk berbicara dalam lingkungan yang kaya akan bahasa. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar peserta didik meningkat apabila mereka mempunyai banyak kesempatan untuk menguraikan ide-ide melalui komunikasi.
  2. Strategi Think-Pair-Share meningkatkan komunikasi pribadi yang diperlukan peserta didik untuk memproses, mengatur, dan menyimpan ide/gagasan.
  3. Pada saat berbagi ide, peserta didik memiliki rasa percaya diri atas pengetahuan yang telah diproses secara mandiri daripada mengandalkan guru. Hal ini menjadikan pengetahuan yang diperoleh peserta didik lebih bermakna. 
  4. Perubahan positif pada harga diri peserta didik yang terjadi ketika mereka mendengarkan satu sama lain dan menghargai gagasan orang lain. 
  5. Peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari keterampilan berpikir tingkat tinggi dari teman-temannya serta mendapatkan waktu tambahan atau dorongan yang mungkin mereka perlukan, dan mendapatkan kepercayaan diri saat melaporkan ide ke seluruh kelas. 
  6. Langkah berpasangan dengan teman sebangku memastikan bahwa tidak ada peserta didik yang tertinggal dari diskusi. Bahkan seorang peserta didik yang merasa tidak nyaman mendiskusikan idenya dengan seluruh kelas memiliki keterlibatan pada langkah ini. 
  7. Meskipun mungkin tampak memakan waktu, namun diskusi kelas dapat menjadi lebih produktif karena peserta didik memiliki kesempatan untuk memikirkan ide-ide mereka sebelum terlibat dalam diskusi besar.

Think-Pair-Share dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka telah memberikan rekomendasi pada pendidik di Indonesia untuk mempertimbangkan penerapan pembelajaran berdiferensiasi atau TaRL. Dalam hal ini, TPS dapat diintegrasikan dengan pembelajaran berdiferensiasi maupun TaRL dengan cara guru selalu peka terhadap kebutuhan peserta didik termasuk keterampilan membaca, berbahasa maupun kemampuan. Meskipun lebih mudah diterapkan jika berpasangan dengan teman sebangku, alangkah baiknya guru memperhatikan kemampuan mereka untuk membantu peserta didik dalam memproses pengetahuan. Selain itu, guru juga dapat memberi kebebasan bagi peserta didik untuk memilih siapa yang akan berbagi dengan kelompok besar.

Implementasi Think-Pair-Share dalam Mata Pelajaran

Model kooperatif tipe TPS dapat diterapkan pada seluruh mata pelajaran tanpa terkecuali. Beberapa contoh implementasi TPS dalam mata pelajaran antara lain.

  1. Bahasa Indonesia. Think-Pair-Share dapat diterapkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada topik menulis gagasan. Peserta didik yang diminta memilih topik sendiri untuk ditulis sering kali mengalami kebingungan. Guru dapat mempermudah proses ini dengan bertanya di awal tahun “Dari mana ide cerita berasal?” ketika peserta didik memikirkan pertanyaan tersebut dan mendiskusikan ide-ide mereka dengan teman sebangku, mereka akan lebih mudah untuk menghasilkan daftar ide yang menarik dan berharga sehingga dapat membantu mereka untuk menyelesaikan topik menulis gagasan.
  2. Ilmu Pengetahuan Sosial. Model TPS sangat cocok untuk berbagai materi yang terdapat pada mata pelajaran IPS, terutama saat memperkenalkan topik baru. Guru dapat memberikan pertanyaan awal seperti "Apa yang kamu ketahui tentang orde baru?"; “Apa yang dinamakan demokrasi?” dan lain sebagainya.
  3. Ilmu Pengetahuan Alam. Pada saat peserta didik melakukan eksperimen model TPS dapat membantu mereka untuk merumuskan hipotesis atau mendiskusikan interpretasi mereka terhadap eksperimen yang diberikan. Misalnya, sebelum melakukan eksperimen massa jenis, peserta didik mungkin diminta untuk menggunakan TPS untuk menjawab benda mana yang akan mengapung ketika ditempatkan dalam bak berisi air.

Nah itulah penjelasan terkait model kooperatif tipe Think-Pair-Share dan contoh penerapannya. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Rekan Guraru. Nantikan artikel terbaru dari Pengelola Guraru di sesi selanjutnya. Semangat mengabdi!

Referensi

https://www.teachervision.com/group-work/think-pair-share-cooperative-learning-strategy

https://www.colorincolorado.org/article/increase-student-interaction-think-pair-shares-and-circle-chats

https://www.structural-learning.com/post/think-pair-share-a-teachers-guide



Logo

Platform Guru Era Baru ini telah mengalami perkembangan yang awalnya adalah hanya mewadahi komunitas antara sesama guru dan praktisi pendidikan, namun kini bertransformasi menjadi sebuah wadah solusi pendidikan yang memudahkan mereka untuk dapat mengembangan kapasitas dan daya saing mereka di era digital ini melalui dukungan teknologi.