Loading...
Kembali

Lestarikan Budaya Bali dengan Gamifikasi, Duwika Raih Penghargaan Guru Kreatif

Dipublikasikan oleh AFINA ANINNAS

Pada 23 February 2025

 

Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang kental akan budaya tradisional. Seiring dengan perkembangan zaman dan pengaruh globalisasi, pengetahuan peserta didik terhadap budaya lokal semakin menurun. Khususnya terkait dengan seni ornamen, sebagian besar peserta didik tidak mampu untuk membedakan jenis-jenis ornamen Bali. Sebagai seorang guru yang peka terhadap permasalahan, I Nyoman Duwika Adi Ana memiliki ide kreatif untuk melestarikan budaya Bali dengan bantuan teknologi dengan cara menciptakan game edukatif berbasis budaya Bali. Tujuan utama Duwika tidak lain adalah untuk menginspirasi dengan inovasi yang memadukan teknologi, gamifikasi, dan pelestarian budaya lokal. Berkat kegigihannya, Duwika berhasil meraih penghargaan bergengsi yang diselenggarakan oleh Acer Indonesia pada event Acer Smart School Awards 2024.

Profil Singkat

I Nyoman Duwika Adi Ana, S.Pd., M.Pd merupakan guru mata pelajaran Seni Budaya dan Perhotelan SMK Negeri 1 Bebandem, Karangasem, Bali. Beliau merupakan guru dengan 15 tahun pengalaman mengajar dan sebagai pendidik professional yang terus belajar untuk mencari inovasi pembelajaran khususnya dengan memanfaatkan berbagai teknologi. Duwika sangat mencintai profesi sebagai pengajar dan pendidik. Selain mengajar, Duwika merupakan guru berprestasi yang aktif mengikuti berbagai kompetisi serta menjadi pembicara dalam berbagi praktik baik pembelajaran. Duwika sangat antusias dalam bidang menggambar dan selalu tertarik dengan kegiatan yang berkaitan dengan komputer. Duwika percaya bahwa seni dan teknologi dapat menjadi kombinasi yang kuat dalam menciptakan pengalaman belajar yang tidak hanya membangkitkan minat peserta didik, namun juga dapat menjadi alat yang efektif untuk melestarikan budaya.

Karya Inovatif Gim Super Ming

Gim “Super Ming” merupakan karya inovatif yang diciptakan oleh I Nyoman Duwika Adi Ana. Super Ming sebuah gim edukasi yang termasuk pada adventure game. Gim ini terinspirasi dari gim Super Mario Bros, dengan tokoh utamanya adalah Koming. Tampilan visual gim “Super Ming” didesain menampilkan suasana khas Bali, dari suasana alam sampai dengan semua artsitektur yang ada pada gim dan objek-objek pendukungnya menggunakan ciri khas oranamen Bali. Tujuannya tidak lain adalah agar peserta didik dapat merasa bahwa pembelajaran yang diberikan relevan dengan suasana Bali serta dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap seni tradisi Bali.

Gim edukasi “Super Ming” ini berisikan beberapa menu utama yaitu menu “Belajar” dan menu “Bermain”. Pada menu belajar pengguna diajak untuk belajar tentang seni ornament Bali. Pada menu “Bermain” terdapat 4 (empat) level yang setiap levelnya terdapat beberapa tantangan seperti halang rintang, monster penggangu dan lain sebagainya. Pada setiap level ini juga diisi dengan tantangan menjawab beberapa pertanyaan yang sesuai dengan materi pada menu “Belajar” pada gim. Di penghujung setiap level akan ada raja monster atau raksasa yang secara visual diambil dari tokoh-tokoh filosofi budaya Bali seperti Paksi (Garuda), Naga, Celuluk (raksasa), Boma (raksasa). Di akhir gim pengguna akan dapat melihat hasil berupa poin dari hasil menjawab beberapa pertanyaan dan poin dari melewati beberapa rintangan. Di akhir gim ditampilkan Komingtokoh gim berhasil menjadi seorang raja Bali yang menunjukkan sebuah  kemenangan dan memahami seni tradisi Bali dengan baik selayaknya seorang raja yang hebat gagah perkasa dan cerdas mencintai seni tradisinya.

Membawa Dampak Besar bagi Peserta Didik

Setelah proses panjang penciptaan gim mulai dari perencanaan hingga implementasi gim pada peserta didik, Duwika mampu membawa perubahan besar pada peserta didiknya. Dari rangkaian pembelajaran yang telah dilakukan, Duwika mendapat hasil atau dampak nyata yang dialami oleh peserta didik khususnya dalam memahami ornamen Bali dan respon peserta didik dalam belajar. Dari wawancara yang dilakukan dengan beberapa peserta didik, mereka berpendapat gim ini sangat seru dan menantang, disamping itu dengan gim ini mereka secara tidak langsung telah belajar dan mampu  memahami seni ornamen Bali. Demikian juga dengan respon terhadap pembelajaran, peserta didik merasa lebih releks dan lebih refresh dalam belajar dibandingkan pembelajaran sebelumnya yang hanya di kelas saja. Nampak peserta didik sangat antusias ingin mengetahui ornamen Bali di sekitar mereka yang selama ini mereka abaikan.

Melestarikan budaya di era digital adalah tantangan sekaligus peluang. Inovasi seperti yang dilakukan Duwika dengan memadukan gamifikasi dan kearifan lokal menunjukkan bahwa teknologi bisa menjadi jembatan untuk menjaga budaya tetap hidup dan relevan di kalangan generasi muda. Kita semua punya peran dalam menjaga warisan budaya ini. Mari mulai dari langkah kecil dengan cara mengenalkan budaya kita dengan upaya kreatif, manfaatkan teknologi, dan terus belajar untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Logo

Platform Guru Era Baru ini telah mengalami perkembangan yang awalnya adalah hanya mewadahi komunitas antara sesama guru dan praktisi pendidikan, namun kini bertransformasi menjadi sebuah wadah solusi pendidikan yang memudahkan mereka untuk dapat mengembangan kapasitas dan daya saing mereka di era digital ini melalui dukungan teknologi.