Implementasi Jenis Pembelajaran Berdiferensiasi Produk berbasis Digital
Dipublikasikan oleh AFINA ANINNAS
Pada 27 May 2025
Halo Rekan Guraru! Seiring dengan berjalannya penerapan kurikulum merdeka, pendekatan pembelajaran berdiferensiasi menjadi topik yang sering direkomendasikan untuk diterapkan dalam kelas. Seperti yang telah diketahui, jenis pembelajaran berdiferensiasi terdiri dari konten, proses, produk, dan lingkungan belajar yang sangat berpotensi untuk mewujudkan pembelajaran berpihak kepada peserta didik. Salah satu pendekatan inovatif yang semakin mendapat perhatian adalah pembelajaran berdiferensiasi produk berbasis digital. Metode ini tidak hanya memungkinkan guru untuk menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan, kemampuan dan minat, namun sekaligus memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik.
Konsep Pembelajaran Berdiferensiasi Produk
Pembelajaran berdiferensiasi aspek produk merupakan diferensiasi pembelajaran yang berfokus pada hasil karya yang dihasilkan oleh peserta didik. Produk yang dimaksud merupakan hasil karya dari pengetahuan yang diperoleh selama prose pembelajaran. Tujuannya adalah untuk merepresentasikan pengetahuan, kemampuan dan pemahaman peserta didik setelah materi pembelajaran selesai. Pada umumnya, produk dapat diselesaikan pada saat maupun diluar proses pembelajaran karena memerlukan waktu yang cukup lama. Karena produk yang dihasilkan dibebaskan sesuai minat dan kemampuan peserta didik, maka guru harus membuat kriteria penilaian yang adil dan jelas. Meskipun peserta didik dibebaskan dalam membuat karya, guru berwenang untuk memberikan batasan-batasan dalam produk yang dihasilkan agar tidak keluar dari kriteria penilaian. Misalnya, produk yang dihasilkan harus berbasis digital serta merepresentasikan konsep, teknik, contoh dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Batasan ini akan memudahkan guru maupun peserta didik dalam melakukan asesmen secara obyektif.
Dukungan Teknologi dalam Pembelajaran Berdiferensiasi Produk
Persiapan dan pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi tampak memerlukan banyak waktu karena harus mengakomodasi kebutuhan peserta didik masing-masing. Namun dengan adanya teknologi, guru dapat merancang pembelajaran secara efektif dan efisien. Bagi peserta didik yang saat ini sangat dekat dengan lingkungan teknologi, dapat digunakan untuk melatihkan kemampuan mereka sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam hal ini, teknologi dapat berperan sebagai katalisator untuk melaksanakan seluruh tahapan penerapan pembelajaran berdiferensiasi.
- Perencanaan. Pada aspek perencanaan, teknologi dapat digunakan untuk membuat formulir analisis profil belajar peserta didik dan perangkat pembelajaran seperti RPP/Modul Ajar, asesmen, media pembelajaran, LKPD, serta bahan ajar sebagai pedoman untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. Guru dapat memanfaatkan platform seperti Jelajah Ilmu, google workspace, bouncy balls, wordwall, zoho, padlet, mentimeter, dll. Apabila guru akan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi produk, maka seluruh perangkat pembelajaran dirancang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan konsep pembelajaran berdiferensiasi.
- Pelaksanaan. Pembelajaran berdiferensiasi produk dilaksanakan berdasarkan pedoman perangkat pembelajaran yang disusun oleh guru mata pelajaran masing-masing. Guru dapat mengarahkan peserta didik untuk melaksanakan kolaborasi dengan memanfaatkan teknologi secara real-time agar aktivitas peserta didik mudah direkam. Misalnya pada saat mengeksplorasi konsep dan merencanakan produk yang akan dibuat, peserta didik berdiskusi melalui google docs/slide, canva, atau padlet untuk menyimpan hasil diskusi.
- Evaluasi. Setelah melaksanakan kegiatan inti, guru dan peserta didik tentunya harus melaksanakan refleksi atas apa yang telah dipelajari maupun dirasakan. Hasil refleksi ini akan menjadi dasar untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Guru dapat memanfaatkan platform seperti mentimeter dan poll everywhere apabila ingin mendapatkan hasil refleksi secara anonim. Jika dibutuhkan identitas, maka dapat menggunakan platform seperti google form, zoho, atau quiziz.
Contoh Sumber Daya Pembelajaran Berdiferensiasi berbasis Digital
Pembelajaran berdiferensiasi produk memiliki ciri khas peserta didik menghasilkan produk akhir. Berikut merupakan rekomendasi teknologi yang dapat mendukung pembelajaran berdiferensiasi berbasis digital.
- Media sosial. Platform media sosial seperti Instagram, TikTok, atau Twitter dapat digunakan untuk peserta didik dalam menuangkan ide kreatifnya terkait materi pembelajaran. Produk yang diunggah dalam platform ini dapat berupa foto, video singkat, atau thread informatif sesuai dengan kemampuan, minat dan gaya belajar peserta didik masing-masing. Guru dapat mengarahkan peserta didik untuk mengunggah penugasan di akun kelas. Selain menjadi wadah penugasan peserta didik, media sosial juga dapat menjadi galeri karya interaktif peserta didik pada setiap mata pelajaran. Secara tidak langsung, mereka dapat belajar untuk bijak dalam menggunakan dan teknik menulis copywrite di media sosial.
- Podcast. Podcast merupakan salah satu pilihan bagi peserta didik dengan gaya belajar auditori untuk menghasilkan produk digital. Guru dapat memfasilitasi peserta didik dengan membuatkan akun yang dapat digunakan untuk mengumpulkan karya. Peserta didik dapat membuat podcast edukasi baik secara monolog, multi host atau interview. Beberapa platform yang dapat digunakan adalah spotify, noice, anchor atau google podcast.
- Website. Website merupakan salah satu media multifungsi yang direkomendasikan sebagai wadah karya kreatif peserta didik. Guru dapat memfasilitasi peserta didik untuk menunjukkan karya terbaiknya pada website sekolah maupun microsite. Apabila menggunakan website sekolah, dapat dibuatkan halaman khusus seperti majalah online yang berisi karya peserta didik. Guru dapat mengelompokkan karya berdasarkan mata pelajaran atau jenis karya. Apabila tidak memungkinkan, guru dapat membuat microsite melalui google site atau platform lain baik berbayar maupun gratis. Untuk upload karya, peserta didik dapat diarahkan mengunggah karya secara mandiri dengan tujuan agar peserta didik memiliki kecakapan digital dan bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing.
- YouTube. YouTube merupakan platform video paling popular dengan fitur dan komunitas yang terbilang besar. Guru dapat membuat kanal YouTube dan membuat daftar putar khusus untuk karya peserta didik. Platform ini dapat memfasilitasi seluruh gaya belajar meskipun berfokus pada produk akhir berupa video. Untuk menghasilkan karya yang maksimal, peserta didik pasti belajar membuat video yang baik mulai dari konsep karya, teknik, hingga copywrite video yang akan diunggah. Keterampilan ini nantinya akan sangat berguna karena sangat dekat dengan kehidupan peserta didik sehari-hari.
Nah itulah penjelasan terkait implementasi jenis pembelajaran berdiferensiasi produk berbasis digital. Semoga dapat menambah wawasan dan menjadi referensi Rekan Guraru dalam mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Nantikan artikel terbaru dari pengelola guraru di sesi selanjutnya. Semangat Berkarya!