Gerakan Sekolah Sehat untuk Mewujudkan Generasi Unggul
Dipublikasikan oleh AFINA ANINNAS
Pada 09 June 2025
Halo Rekan Guraru! Saat ini Kemendikbud Ristek mengupayakan secara penuh untuk mewujudkan generasi sehat, kuat, cerdas, dan berkarakter melalui Gerakan Sekolah Sehat (GSS). GSS merupakan inisiasi dari Kemendikbud Ristek sebagai bagian dari Merdeka Belajar yang bertujuan untuk meningkatkan peran UKS sebagai upaya untuk membimbing seluruh warga sekolah dalam menerapkan gaya hidup sehat berkelanjutan dalam aktivitas sehari-hari. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, setiap peserta didik Indonesia memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya akan terbuka lebih lebar.
Pengertian Gerakan Sekolah Sehat
Gerakan Sekolah Sehat adalah inisiatif Kemendikbud Ristek yang melibatkan semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, para mitra, satuan pendidikan, dan masyarakat pemangku kebijakan terkait pentingnya menerapkan sekolah sehat. GSS merupakan bagian dari revitalisasi UKS untuk mendorong optimalisasi fungsi UKS. Terdapat lima fokus GSS yaitu sehat bergizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat jiwa, dan sehat lingkungan di satuan pendidikan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan terwujud lingkungan sekolah yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan seluruh warga sekolah. Menurut petunjuk teknis pembinaan penerapan Sekolah/Madrasah sehat Tahun 2021, sekolah sehat merupakan sekolah yang bersih, hijau, rindang, aman, nyaman, memiliki peserta didik yang sehat, aktif dan bugar, serta memiliki gaya hidup bersih dan sehat.
Manfaat Gerakan Sekolah Sehat
- Bagi peserta didik, meningkatkan budaya hidup sehat dengan gizi seimbang, kesehatan fisik, dan imunisasi agar kondisi kesehatan meningkat serta dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
- Bagi pendidik dan tenaga kependidikan, dapat meningkatkan kesehatan agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan optimal.
- Bagi orang tua dan masyarakat, dapat berperan aktif dalam usaha peningkatan status kesehatan peserta didik, baik di sekolah maupun di rumah.
Fokus Utama Gerakan Sekolah Sehat
Dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat, GSS melibatkan seluruh elemen ekosistem pendidikan mulai dari peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, hingga orangtua dan masyarakat. Berikut adalah lima fokus utama dalam Gerakan Sekolah Sehat (GSS).
- Sehat Bergizi. Sehat bergizi berfokus untuk mendorong konsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk protein tinggi, buah, dan sayuran. Ini juga mencakup pembiasaan minum air putih yang cukup dan menghindari makanan cepat saji serta makanan/minuman tinggi gula, garam, dan lemak.
- Sehat Fisik. Sehat fisik dalam hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan intensitas aktivitas fisik seperti senam, olahraga tradisional, dan peregangan baik didalam maupun diluar kegiatan pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kebugaran fisik seluruh warga sekolah tanpa terkecuali.
- Sehat Imunisasi. Sehat imunisasi merupakan upaya untuk memastikan peserta didik telah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan rekomendasi kesehatan. Kegiatan ini termasuk pemetaan status imunisasi dan pelaksanaan imunisasi di sekolah.
- Sehat Jiwa. Sehat jiwa dalam GSS berarti menyediakan dukungan kesehatan mental melalui sosialisasi dan kegiatan yang meningkatkan kesejahteraan emosional. Misalnya, sosialisasi tentang kesehatan jiwa, pencegahan penggunaan narkotika, dan pemanfaatan internet secara sehat.
- Sehat Lingkungan. Fokus GSS pada poin sehat lingkungan yaitu menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan aman. Ini meliputi pengelolaan sampah yang baik, penyediaan fasilitas sanitasi yang memadai, dan ruang kelas yang nyaman.
Strategi Implementasi Sekolah Sehat di Sekolah
Penerapan sekolah sehat tidak hanya terbatas pada penggunaan fasilitas kesehatan yang disediakan oleh sekolah dan aktivitas saat jam pelajaran olahraga. Sekolah sehat diterapkan dalam seluruh aktivitas yang dilakukan oleh warga sekolah dengan kesadaran dan komitmen penuh untuk mencapai tujuan kesehatan bersama.
- Kebijakan Sekolah. Adanya kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan dalam satuan pendidikan. Pemangku kebijakan seperti kepala sekolah dapat mengembangkan kebijakan yang mendukung kesehatan. Misalnya, memberikan batasan penjualan makanan dan minuman yang mengandung zat aditif di kantin (kantin sehat), penyediaan fasilitas kesehatan yang lengkap dan waktu istirahat yang cukup untuk siswa.
- Pendidikan Kesehatan. Mengintegrasikan pemahaman terkait kesehatan ke dalam kurikulum sekolah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan. Misalnya pada topik gizi, kebersihan, dan aktivitas fisik. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dalam pembelajaran, diluar pembelajaran, maupun pada kegiatan P5.
- Peran Guru. Guru dapat menjadi teladan bagi peserta didik untuk menerapkan gaya hidup sehat. Misalnya, mengajak peserta didik untuk membawa air minum dari rumah, memberi ice breaking aktivitas fisik pada saat jeda pembelajaran, dan tidak mengkonsumsi makanan cepat saji pada saat di lingkungan sekolah.
- Keterlibatan Komunitas. Melibatkan orang tua, guru, dan masyarakat sekitar dalam program kesehatan sekolah. Hal ini dapat dilakukan pada saat sosialisasi dengan wali murid.
- Monitoring dan Evaluasi. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap program kesehatan yang diterapkan untuk memastikan efektivitasnya dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
Contoh Penerapan Sekolah Sehat dalam Pembelajaran
Penerapan sekolah sehat dapat dilaksanakan dengan membuat kesepakatan kelas di awal semester. Setiap guru memiliki peraturan pelaksanaan pembelajaran masing-masing yang disesuaikan dengan mata pelajaran dan karakteristik materi. Guru dapat mengingatkan peserta didik untuk minum segelas air putih jika bertepatan dengan jadwal minum air putih. Bila perlu, jadwal minum air putih dapat ditempel di majalah dinding kelas. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru mengajak peserta didik untuk melakukan ice breaking yang melibatkan aktivitas fisik. Ice breaking bervariasi dan dapat disesuaikan dengan materi pembelajaran. Untuk menjaga kesehatan mental peserta didik dalam belajar, guru dapat mengajak peserta didik melakukan refleksi pembelajaran meliputi kesulitan, harapan, dan kebutuhan mereka. Dengan upaya tersebut, diharapkan dapat menjaga kesehatan fisik maupun psikologis.
Itulah penjelasan terkait Gerakan Sekolah Sehat. Semoga dapat menambah wawasan dan menjadi referensi untuk mewujudkan generasi sehat, kuat, cerdas, dan berkarakter melalui Gerakan Sekolah Sehat (GSS). Semangat berkarya!