Loading...
Kembali

Cara Mudah Membuat Modul Ajar Kurikulum Merdeka dengan Pendekatan TPACK: Panduan Lengkap untuk Guru

Dipublikasikan oleh AFINA ANINNAS

Pada 19 February 2025

Halo Rekan Guraru! Kurikulum Merdeka merupakan terobosan baru dalam pendidikan Indonesia yang hadir untuk menjawab tantangan zaman. Kurikulum ini menuntut para guru untuk lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi serta dianjurkan untuk melakukan transformasi pendidikan melalui digitalisasi pembelajaran.  Pendekatan TPACK (Technological Pedagogical and Content Knowledge) menjadi solusi tepat untuk membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang efektif dan menarik. TPACK membantu guru dalam mengintegrasikan teknologi, pedagogi, dan konten untuk menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan selaras dengan tuntutan perkembangan zaman, Education 5.0, dan keterampilan abad ke-21. Bagaimana caranya? Simak artikel ini hingga akhir.

Pengertian Pendekatan TPACK

TPACK merupakan akronim dari Technological Pedagogical and Content Knowledge. TPACK merupakan sebuah pendekatan pengetahuan tentang bagaimana memadukan teknologi, pedagogi, dan pengetahuan secara efektif. Untuk menerapkan TPACK diperlukan pemahaman tentang cara menggunakan teknologi untuk merepresentasikan konsep, teknik pengajaran yang memanfaatkan teknologi dengan baik,  pengetahuan terkait karakteristik materi, serta pengetahuan tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk membangun, mengembangkan maupun memperkuat pengetahuan peserta didik.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, TPACK membantu guru dalam memilih teknologi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa. Selain itu, TPACK juga dapat menjadi dasar untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang inovatif serta menyusun konten pembelajaran yang menarik.

3 Jenis Pengetahuan TPACK

Tiga komponen yang dirinci dalam kerangka TPACK menciptakan kombinasi yang berbeda. Pengetahuan TPACK terdiri dari tiga jenis yaitu:

  1. Technological Knowledge (TK)

Pengetahuan Teknologi mengacu pada kemampuan guru untuk memahami dan mengakomodasi berbagai sarana dan sumber daya teknologi dalam kurikulum. Guru harus menyadari bagaimana penggunaan teknologi pembelajaran tertentu akan mempengaruhi pengalaman belajar peserta didik. Selain itu, guru juga harus menganalisis kesesuaian teknologi dengan karakteristik materi dan seperti apa hasil pembelajaran jika teknologi tersebut diganti dengan teknologi lain.

  1. Pedagogical Knowledge (PK)

Pedagogical Knowledge merupakan pengetahuan guru terkait model, strategi dan metode pembelajaran. Pengetahuan Pedagogis mencakup landasan teori pendidikan, mengakomodasi gaya belajar yang berbeda dan membuat rencana pembelajaran. Secara keseluruhan, PK mencakup semua pendekatan dan proses pedagogis yang mungkin terjadi di dalam proses pembelajaran.

  1. Contents Knowledge (CK)

Pengetahuan Konten mewakili pemahaman guru terkait materi yang akan dibahas. CK mencakup konsep, proses, ide, praktik, dan pendekatan yang terkandung dalam suatu mata pelajaran atau topik tertentu beserta cara menyampaikan kerangka dasarnya kepada peserta didik. Jenis pengetahuan ini dengan sempurna menunjukkan keserbagunaan kerangka TPACK, karena CK dapat memiliki banyak bentuk di dalam kelas, bergantung pada tingkat kelas, topik, dan faktor lain.

Panduan Penerapan Kerangka TPACK dalam Pembelajaran

Sebelum menerapkan TPACK dalam pembelajaran, guru harus dapat menjawab daftar periksa berikut

  1. Apa materi yang akan dibahas saat ini? Bagaimana pengetahuan Anda tentang subjek ini?
  2. Gaya belajar apa yang paling menonjol di kelas? Bagaimana cara mengakomodasi gaya belajar mereka untuk pembelajaran ini?
  3. Model dan metode pembelajaran apa yang Anda gunakan dalam Modul Ajar? Apakah model dan metode pembelajaran tersebut cocok untuk materi ini?
  4. Teknologi pembelajaran apa yang Anda miliki? Bagaimana kesesuaiannya dengan rencana pelaksanaan pembelajaran?
  5. Bagaimana cara Anda agar dapat lebih mengoptimalkan hasil belajar peserta didik?

Cara Membuat Modul Ajar dengan Pendekatan TPACK

Berikut adalah langkah-langkah untuk membangun modul ajar dengan menggunakan pendekatan TPACK:

  1. Menganalisis karakteristik materi. Hal ini termasuk analisis karakteristik kategori materi abstrak/konkret, relevansi dengan kehidupan peserta didik, dan esensial.
  2. Melakukan asesmen diagnostik. Tujuannya adalah untuk menganalisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Asesmen ini termasuk untuk mengetahui gaya belajar dan minat peserta didik
  3. Menentukan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran disusun berdasarkan capaian pembelajaran sesuai fase peserta didik dan memperhatikan level kognitif yang diharapkan.
  4. Menentukan asesmen. Asesmen dirancang berdasarkan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Pengembangan asesmen kognitif harus memperhatikan level kognitif yang digunakan dalam tujuan pembelajaran. Demikian pula dengan asesmen non kognitif yang harus memperhatikan karakter profil pelajar pencasila yang diinginkan.
  5. Memilih teknologi yang tepat. Teknologi harus dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan memenuhi kebutuhan peserta didik. Selain itu, pemilihan teknologi harus disesuaikan dengan karakteristik materi yang akan dibahas. Misalnya, untuk mengajar materi sistem pernapasan yang bersifat abstrak perlu visualisasi menggunakan teknologi AR.
  6. Menentukan model, metode dan strategi pembelajaran yang tepat. Hal ini terkait bagaimana teknologi dapat diintegrasikan dengan model pembelajaran pembelajaran. 
  7. Mengembangkan langkah pembelajaran. Langkah pembelajaran yang dikembangkan harus sesuai dengan fase model, metode, strategi dan teknologi yang ditentukan sebelumnya. 
  8. Menyusun konten yang menarik. Teknologi digunakan untuk membuat konten yang interaktif dan mempermudah peserta didik dalam memahami konsep.

Contoh Skenario Penerapan Pendekatan TPACK 

Bu Laura merupakan guru IPS di SMP. Beliau akan membahas materi terkait peninggalan kerajaan. Bu Laura melakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui karakteristik peserta didik, hasilnya peserta didik Bu Laura 80% memiliki gaya belajar visual. Berdasarkan analisis karakteristik materi, peninggalan kerajaan merupakan materi yang abstrak karena situs peninggalan kerajaan relatif jauh dari radius tempat tinggal peserta didik sehingga tidak dapat dilihat secara langsung. Diperlukan teknologi yang membantu memvisualisasikan materi agar konsep dapat dipahami secara mudah.

Oleh karena itu, Bu Laura dapat menggunakan teknologi GimKit untuk merepresentasikan aktivitas kehidupan pada masa kerajaan. Berikut kerangka rencana pelaksanaan pembelajaran dalam modul ajar yang dibuat oleh Bu Laura.

  1. Asesmen diagnostik gaya belajar melalui pranala berikut.
  2. Tujuan pembelajaran: Peserta didik mampu menguraikan aktivitas kehidupan masyarakat masa Hindu Buddha melalui kegiatan diskusi dan literasi dengan benar.
  3. Teknologi: Gimkit
  4. Model dan Pendekatan: model pembelajaran kooperatif tipe window shopping dengan pendekatan TPACK. 
  5. Langkah Pembelajaran: menggunakan fase pembelajaran kooperatif yang terdiri dari 6 fase yaitu menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa; menyajikan informasi; mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar; membimbing kelompok bekerja dan belajar; evaluasi; memberikan penghargaan.

Nah itulah penjelasan terkait cara mudah membuat modul ajar dengan pendekatan TPACK. Semoga dapat menambah wawasan dan menjadi referensi untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Nantikan artikel terbaru dari pengelola guraru di sesi selanjutnya. Selamat berkarya!

 

Referensi

http://tpack.org/

https://elearningindustry.com/tpack-using-technological-pedagogical-content-knowledge-framework-classrooms

https://taylorinstitute.ucalgary.ca/resources/SAMR-TPACK#collapse619239978

https://educationaltechnology.net/technological-pedagogical-content-knowledge-tpack-framework/



Logo

Platform Guru Era Baru ini telah mengalami perkembangan yang awalnya adalah hanya mewadahi komunitas antara sesama guru dan praktisi pendidikan, namun kini bertransformasi menjadi sebuah wadah solusi pendidikan yang memudahkan mereka untuk dapat mengembangan kapasitas dan daya saing mereka di era digital ini melalui dukungan teknologi.