Loading...
Kembali

Bagaimana Cara Menerapkan AI dalam Kelas?

Dipublikasikan oleh AFINA ANINNAS

Pada 25 September 2025

Halo Rekan Guraru! Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu teknologi yang sedang hangat dibicarakan. Mulai dari industri, kesehatan, hingga pendidikan. Di sekolah-sekolah modern, AI mulai mengubah cara guru mengajar dan cara peserta didik dalam belajar. Potensi AI sangat banyak, namun apabila guru tidak mampu memanfaatkan AI dengan bijak dan terarah, teknologi ini justru bisa menjadi boomerang. Peserta didik akan menjadi bergantung, mengabaikan interaksi, bahkan dapat mengacaukan proses pembelajaran. Bagaimana sebenarnya kita bisa memanfaatkan AI secara optimal di kelas tanpa menimbulkan masalah baru? Mari kita telusuri cara penerapan AI yang tepat dan berdampak positif bagi peserta didik.

Pengertian Artificial Intelligence (AI)

Kecerdasan buatan (AI) adalah perangkat lunak yang dapat meniru perilaku atau proses cerdas apabila diasumsikan dilakukan oleh manusia. Proses ini meliputi penalaran, pembelajaran, pemecahan masalah, hingga kreativitas. AI bukan hanya mencari informasi dari data yang sudah ada, melainkan dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti menerjemahkan bahasa, mengenali gambar, menciptakan konten dan pengetahuan baru. Salah satu konsep utama dalam AI adalah pemodelan dasar, yang artinya sistem dilatih menggunakan data dalam jumlah besar untuk mempelajari berbagai pola dan pengetahuan umum kemudian diterjemahkan untuk tujuan spesifik tertentu. Beberapa contoh AI yang popular digunakan adalah Chat GPT, Gemini AI, Claude, dan Microsoft Bing AI. Cara penggunaannya relatif mudah, pengguna cukup memasukkan perintah yang disebut prompt pada kolom yang disediakan. Kemudian, AI akan dengan cepat merespon sesuai prompt yang dibuat. Semakin detail prompt yang di input, maka akan semakin detail pula respon yang dihasilkan.

Artificial Intelligence dalam Pendidikan

Eksistensi Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan saat ini semakin meningkat. AI menawarkan berbagai peluang untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran melalui berbagai cara seperti menghasilkan presentasi, kuis, serta menciptakan aktivitas interaktif yang menyesuaikan kebutuhan peserta didik secara otomatis dan cepat. Teknologi ini juga memungkinkan guru untuk lebih fokus pada aspek-aspek pedagogis yang lebih mendalam, seperti memantau perkembangan peserta didik dan melakukan refleksi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang optimal, guru perlu menganalisis dan memanfaatkan hasil dari interaksi dengan AI. Meskipun AI dapat membantu menghasilkan materi pembelajaran yang relevan dan beragam, untuk memperoleh hasil respon AI yang diinginkan seringkali memerlukan pengulangan perintah dan penyempurnaan algoritma. Proses ini mengharuskan pendidik untuk lebih memahami cara kerja AI, serta melibatkan iterasi yang konstan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

Penggunaan AI di ruang kelas memang menawarkan banyak manfaat, namun juga memunculkan tantangan, terutama dalam hal adaptasi dan pemahaman teknologi oleh para pendidik. Keseimbangan antara teknologi dengan pendidik tetap menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang holistik dan inklusif. Dengan demikian, integrasi AI dalam pendidikan bukan hanya soal pengenalan teknologi baru, tetapi juga tentang bagaimana pendidik dapat bekerja sama dengan AI untuk mendukung proses belajar yang lebih personal, efektif, efisien berkelanjutan.

Teknik Prompt Artificial Intelligence

Teknik pembuatan prompt yang efektif sangat penting untuk mendapatkan hasil yang optimal. Prompt adalah instruksi yang diberikan kepada AI agar dapat merespons sesuai kebutuhan, baik itu berupa teks, format, atau konten lain yang diinginkan. Untuk menghasilkan hasil yang berkualitas, berikut adalah beberapa rekomendasi teknik prompt yang dapat digunakan:

1. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Jelas

Pastikan instruksi disusun dalam bahasa yang sederhana, jelas, dan lugas. Hindari kata-kata yang terlalu rumit atau ambigu, karena ini dapat menyebabkan AI memberikan respon yang tidak akurat. Prompt yang mudah dipahami akan membantu AI menginterpretasikan maksud pembuat prompt dengan lebih baik.

2. Sertakan Contoh yang Relevan

Memberikan contoh spesifik dalam prompt dapat membantu AI memahami format atau jenis respons yang diinginkan. Contoh ini berfungsi sebagai panduan bagi AI dalam menghasilkan respon yang lebih sesuai dengan harapan.

3. Berikan Konteks yang Jelas

Konteks sangat penting untuk menghasilkan respon yang relevan dan bermakna. Semakin spesifik konteks yang disertakan, makan akan semakin baik AI dalam memahami maksud prompt. Konteks yang dimaksud meliputi penjelasan tentang topik, tujuan, dan audiens yang dituju.

4. Lakukan Pengulangan dan Perbandingan

AI bekerja berdasarkan pola, dan terkadang output yang dihasilkan mungkin belum sempurna pada percobaan pertama. Kita dapat menyempurnakan prompt, melakukan iterasi, melakukan pengulangan dengan variasi kata dan pendekatan berbeda hingga menggunakan pembanding melalui teknologi AI lain agar mendapatkan hasil yang diinginkan.

5. Mengevaluasi Secara Kritis Respon AI

Meskipun AI mampu menghasilkan teks yang dengan baik, respon yang dihasilkan tidak selalu dapat diandalkan tanpa evaluasi kritis. Guru harus selalu memeriksa dan mengevaluasi kembali respon AI untuk memastikan validitas dan relevansinya, terutama dalam konteks yang lebih kompleks seperti konsep pembelajaran yang memiliki tingkat kompleksitas tinggi.

Dengan menguasai teknik prompt ini, interaksi dengan AI akan lebih efektif dan produktif. Kita dapat memaksimalkan potensi AI sekaligus memastikan bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan serta validitasnya dapat dipertanggungjawabkan.

Tips Penerapan AI dalam Pembelajaran

1. Pahami Kebutuhan Peserta Didik dan Level Kompetensinya

Sebelum menerapkan AI dalam pembelajaran, penting bagi guru untuk menganalisis kebutuhan belajar peserta didik serta level kognitif mereka. AI dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran apabila level kognitif mereka sudah mahir dalam menganalisis. Apabila tidak dianalisis terlebih dahulu, maka potensi dampak negatif penggunaan AI dalam pembelajaran akan semakin besar. Peserta didik yang belum terbiasa menganalisis akan cenderung menggunakan AI sebagai jalan pintas bukan sebagai alat bantu.

2. Gunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)

Model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dalam menemukan solusi. Guru dapat memberikan skenario permasalahan yang menantang dan kontekstual sehingga mereka dapat menganalisis, menemukan solusi, dan berpikir kritis sesuai dengan konteks permasalahan yang dihadapi. Meskipun mereka memanfaatkan AI, teknologi tersebut akan menjadi alat bantu untuk menyelesaikan masalah bukan sebagai cara untuk mendapatkan jawaban. Hal ini dikarenakan dalam menyelesaikan permasalahan yang kontekstual membutuhkan analisis mendalam, tidak bisa hanya sekedar menjawab.

3. Rekomendasikan Teknologi AI yang Berbeda pada Tiap Kelompok

Setiap kelompok peserta didik mungkin memiliki kebutuhan dan tujuan pembelajaran yang berbeda. Rekomendasikan alat atau platform AI yang sesuai dengan karakteristik dan tujuan pembelajaran masing-masing kelompok, sehingga mereka dapat memaksimalkan penggunaannya dalam proses belajar.

4. Bimbing Peserta Didik untuk Membuat Prompt yang Baik

Kemampuan merancang pertanyaan atau perintah (prompt) yang jelas sangat penting dalam memanfaatkan AI agar dapat mendapatkan hasil yang optimal. Peserta didik harus dibimbing agar mampu membuat prompt yang efektif, karena kualitas prompt akan memengaruhi hasil atau respon yang dihasilkan oleh AI. Apabila prompt yang diinput semakin detail dan jelas, maka hasil respon juga akan semakin berkualitas.

5. Arahkan Peserta Didik untuk Membandingkan Respon

Hasil respon AI tidak selalu akurat, oleh karena itu guru perlu mengarahkan peserta didik untuk membandingkan berbagai respon yang dihasilkan oleh AI. Perbandingan penggunaan AI dan respon yang dihasilkan dapat dilakukan antar kelompok. Dengan cara ini, mereka dapat belajar untuk menilai kualitas informasi, serta memahami perbedaan antara berbagai jawaban atau solusi yang diberikan, sehingga mereka dapat memilih jawaban yang paling relevan dan akurat.

6. Lakukan Evaluasi Secara Berkala

Evaluasi merupakan kunci dalam mengetahui apakah penerapan AI dalam pembelajaran telah memberikan dampak positif atau bahkan sebaliknya. Seorang guru harus rutin melaksanakan refleksi bersama peserta didik maupun refleksi diri terkait pemanfaatan AI dalam pembelajaran. Refleksi ini dapat dilakukan secara berkala untuk memantau perkembangan peserta didik dan memastikan bahwa teknologi AI benar-benar mendukung proses belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Nah itulah penjelasan terkait cara memanfaatkan AI dalam pembelajaran. Semoga dapat menambah wawasan dan menjadi referensi Rekan Guraru untuk memanfaatkan AI dalam pembelajaran. Nantikan artikel terbaru dari Pengelola Guraru di sesi selanjutnya. Semangat mengabdi!

Referensi

https://www.unesco.org/en/articles/guidance-generative-ai-education-and-research

https://www.unesco.org/en/articles/ai-competency-framework-students

https://www.educationnext.org/a-i-in-education-leap-into-new-era-machine-intelligence-carries-risks-challenges-promises/

https://www.weforum.org/agenda/2024/04/future-learning-ai-revolutionizing-education-4-0/

 

 

 

 

 

 

 

Logo

Platform Guru Era Baru ini telah mengalami perkembangan yang awalnya adalah hanya mewadahi komunitas antara sesama guru dan praktisi pendidikan, namun kini bertransformasi menjadi sebuah wadah solusi pendidikan yang memudahkan mereka untuk dapat mengembangan kapasitas dan daya saing mereka di era digital ini melalui dukungan teknologi.