Serpihan Dunia Nyata (+4)
Botaksakti May 14, 2013
Entahlah, mungkin saya memang tidak begitu pandai merancang sebuah pembelajaran yang menarik. Pun, ketika harus bersentuhan dengan IT, kemampuan saya juga kurang memadai. Maklum, semua hanya karena hasil tanya sana-sini-situ. Meski demikian, keberadaan IT membuat saya merasa cukup beruntung. Kok bisa?
Begini ceritanya. Kebetulan, saya mengampu bidang studi yang lebih banyak kaitannya dengan cerita. Dulu, sebelum bersentuhan dengan IT, saya agak kesulitan mencari bahan. tidak jarang saya harus rajin ke tukang koran bekas untuk membolak-balik koran yang sudah lama. Untuk sekedar mendapatkan bahan mengajar, saya sering membeli koran bekas seribu tiga.
Nah, berkat IT, saya tak perlu lagi melakukan itu. Saya cukup membuka netbook kesayangan hasil dari menulis, dan menyorotkannya di layar proyektor. bahan apapun bisa saya tampilkan dengan seketika dan mudah. Dulu, kadang urat suara saya serasa akan putus. Kini, saya terbantu dengan suara dari tayangan.
Ini sebenarnya soal apa, sih?
Hehehe….mungkin Anda bingung. Tak apa, konon kebingungan itu awal dari pengetahuan. Tapi begini, saya memang senang mengajar tapi tidak sekedar mengajar. Saya selalu berupaya agar pelajaran saya dekat dengan dunia nyata. Oleh karenanya, kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa yang ada di dunia nyata selalu menjadi ‘setting’ pembelajaran saya.
Kadang, saya membungkus pembelajaran saya dengan sebuah kejadian yang baru ramai disorot media. Kadang pula dengan kejadian yang meski sudah agak lama, tetapi sangat menarik dan jarang diperhatikan orang. Bahkan, beberapa kali, kejadian yang saya temui di jalan ketika saja dalam perjalanan ke sekolah menjadi setting yang menarik.
Kejadian atau peristiwa tersebut, selain bermanfaat sebagai setting pembelajaran juga saya manfaatkan untuk menggugah semangat, simpati bahkan empati anak-anak. Ibarat sambil menyelam, anak-anak saya bisa minum air sampai kembung(hehehehe). Maknanya, selain bisa menggunakan peristiwa tersebut sebagai bhan pembelajaran, mereka juga bisa mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya. menurut hemat saya, dengan cara seperti ini mereka akan lebih menerima dibandingkan dengan nasihat dalam bentuk langsung. Contoh peristiwa atau kejadian di dunia nyata yang saya jadikan setting pembelajaran adalah seperti gambar di atas. Hal-hal seperti itu saya sebut,”Serpihan Dunia Nyata”. Terimakasih!
Comments (7)
setuju, kita harus belajar dari keraguan, karena keraguan adalah jembatan pengetahuan
trims, Pak! Mari ciptakan keraguan#eh
sumber belajar yang paling baik ya kehidupan…
Pengetahuan adalah investasi, pengalaman adalah serpihan pengetahuan yang lebih mahal harganya
Pak Fxmuchtar: siip, mari lestarikan kehidupan 😀
Pak Rudy: siapa mau beli? hehehehe
hidup harus optimis
Luar biasa sekali ya pak. Ini yang perlu dicontoh. Jangan hanya mengeluh namun harus mencoba dan berusaha dengan penuh pengorbanan agar segala sesuai yang diinginkan tercapai. Mengubah kekurangan menjadi cambuk semangat.
You must be logged in to post a comment.