Semua ada waktunya (0)
Ayuma Sofyati February 9, 2021
Pernah engga sih sekali waktu kita merasa punya kesempatan banyak tapi tidak melakukan apa-apa, berdiam diri dan tidak Action untuk hal apapun. tidak ada yang di hasilkan dari durasi waktu yang tersedia untuk kita, mengabaikannya dan membuangnya dengan cuma cuma. Sayang banget ya…
Padahal, Allah Dengan kemaha adilan-Nya terhadap setiap hambanya memberikan jatah waktu 24 jam sehari .Tidak ada pengecualian dalam hal ini, sama rata. Semua mendapatkan jatah yang sama.
Yang membedakannya adalah hasil yang tercipta dari 24 jam itu. Ada yang berbuat dan melakukan hal banyak dalam memanfaatkannya ada juga yang justru melakukan sebaliknya. Maka tak heran dengan cara memperlakukan waktu itu Ada yang membawanya sampai ke surga menjadi orang -orang yang beruntung dan ada yang membawanya sampai ke neraka menjadi orang -orang yang celaka.
Sebagaimana yang Allah firmankan dalam
QS Al-Ashr ayat 1-3 berikut ini ;
” Demi masa”
” Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian “
“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”
Jadi Sekali lagi yang membedakannya adalah hasilnya
Dari alokasi waktu 24 jam sehari itu amat disayangkan jika kita menjadi orang yang merugi bahkan celaka jika tidak bisa memanfaatkannya dengan baik.Sebaliknya sangat beruntung jika kita bisa memanfaatkannya dengan baik pula.
Pandai memenej dan mengatur waktu dengan rincian yang baik maka akan mendapatkan hasil yang baik pula . Kenapa ? Karena Manusia itu terdiri dari tiga unsur; akal, jasad dan ruh yang masing -masing mempunyai kebutuhan. Kebutuhan akal adalah membaca, menganalisa, tadabbur .Kebutuhan jasad adalah makan, minum dan istirahat .Sedangkan kebutuhan ruh adalah amal shaleh. Ketiga tiganya harus terisi agar seimbang.
Ketika sebagian sahabat nabi menyangka ketika mencapai ketinggian spiritual itu seorang muslim mesti harus menjauhkan dirinya dari semua kenikmatan duniawi, serius dan tidak tertawa, juga tidak bercanda selamanya. Mesti beribadah siang dan malam, maka Rasulullah menjelaskan sebagai jalan tengah untuk masalah ini seraya berkata ,”satu waktu dan satu waktu”
Hidup tidak melulu untuk sujud dan ruku .Atau tidak juga semuanya dipakai dihabiskan untuk bermain. semua harus seimbang agar ketiga unsur dari manusia itu terpenuhi dengan baik sesuai waktu waktunya ,saatan-saatan.
Bukankah hidup itu berupa kumpulan-kumpulan kegiatan, dan kegiatan itu ada yang serius dan adapula yang memerlukan canda dan senyum.Bukankah Rasulullah juga pernah bercanda?
Sebagaimana waktu bisa kita maknai sebagai ‘era’ ‘saat ‘ atau ‘masa’ maka semua ada saatnya , masanya masing-masing. Misalnya saatnya untuk beribadah,ada saatnya untuk bercanda, ada waktunya untuk tamasya , saatnya bersama teman , saatnya bersama keluarga dan lain sebagainya .semua Saatan Saatan .
Disinilah perlunya keberimbangan dalam mengisinya sehingga hak dari ketiga unsur tadi terpenuhi dengan baik.
Comments (6)
semuanya kalau seimbang sangat pas lah ya Bu
Hehe iya pak
Iya benar sekali. sebagaimana seringkali waktu dikaitkan dalam berbagai hal.
Terima kasih sharingnya 🙏
Iya betul sekali pak Muhammad rifai
Sama-sama Bu yusmini.🙏
You must be logged in to post a comment.