Relasi Antar Guru (0)
Supadilah S.Si December 5, 2020Ungkapan bahwa rambut sama hitam isi hati siapa yang tahu menjadi pengingat bahwa manusia bisa saja berselisih. Dalam satu ruangan, satu lembaga, bahkan satu rumah bisa menyimpan perbedaan yang sekiranya ditampakkan akan menjadi hal yang aneh.
Dalam dunia kerjanya, para guru pun begitu. Tidak sedikit guru yang berseberangan bahkan berlawanan. Dalam ide, pikiran, atau langkahnya.
Banyak guru yang tidak seiring seirama. Yang lain jalan ke Utara dia jalan ke timur atau bahkan selatan. Menyelisihi langkah rekan guru lainnya.
Mestinya satu guru satu langkah. Agar tujuan utama sekolah tercapai. Ingat, tidak mudah lho menyelesaikan tujuan hingga akhir.
Ibarat perjalanan ada yang berhenti di tengah jalan, berhenti saat baru mulai jalan, atau bahkan berhenti saat garis finish telah nampak. Hanya kurang beberapa langkah lagi dapat mengambil nafas lega.
Namun ya itu tadi. Bisa jadi tinggal sedikit lagi, eh tergelincir.
Guru saling musuhan bukan rahasia umum lagi. Sudah banyak yang tahu tidak akur satu guru dengan lainnya.
Bisa jadi pernah saling silang pendapat yang terbawa hingga waktu-waktu selanjutnya. Nah, bapak ibu pernah mengalami? Apa motifnya? Heheโฆ
Relasi antar guru bisa saja tidak akur atau rukun. Bisa ada konflik atau pertengkaran. Guru juga manusia. Bisa punya masalah antar sesama guru. Apalagi kan sering berinteraksi setiap hari. Wajar jika ada satu atau dua gesekan, selisih paham, atau silang pendapat.
Namun hendaknya hal itu tidak berlarut atau tidak berlanjut. Toh, buat apa sih berlama-lama bermusuhan. musuhan itu bikin dunia menjadi semakin sempit. silaturahmi terputus, rezeki bisa seret, lho.
apalagi tugas guru itu nggak sederhana. Banyak yang harus dihadapi. Siswa yang harus diperhatikan, dibimbing, dan diselesaikan masalahnya. Nah, jangan pula menambah masalah lagi. Makin banyak energi terkuras.
Ke sekolah bisa semakin tidak nyaman. Mau ngapain juga nggak enak. Kebayang kalau sedang marahan sama guru lainnya, trus rapat bareng, kan nggak enak ya. Mau nggak ikut rapat eh wajib sifatnya, kalau ikut rapat kok ada si dia.. hidup jadi serba salah. Nggak nyaman.
memang tidak mudah tapi sebisa mungkin kita hindari konflik dengan sesama guru . Ada baiknya kita banyak mengalah ketika silang pendapat meskipun kita benar, terutama hal yang tak begitu krusial, dan masih bisa ditoleransi. Lebih baik kita banyak mengalah.
Lebih baik fokus dengan pekerjaan dan tugas kita. Curahkan energi kita untuk menyelesaikan tugas utama kita. Abaikan perselisihan atau perbedaan pendapat. Memang tidak mudah, sekali lagi. Tapi ini juga dengan kebaikan kita.
Pernah saya dengar dari seorang pembicara, bahwa kadang baik juga sifat cuek. “Cuek itu tanda sukses. Kalau tidak sukses juga? Ya cuek aja.”
Comments (7)
Saya sering berselisih dengan rekan guru. Terlebih berselisih pendapat ๐
Namun, ketika diingatkan akan visi dan misi sekolah semua ide yang berbeda akan menunjukkan solusi terbaik.
Semangat untuk gapai sekolah/madrasah yang maju ๐
semoga selalu akur ya Bu. Hehe
Wah. Ini cara jitu, Bu. Benar. Dengan mengingat visi kita bisa mengesampingkan yang tidak perlu. Makasih Bu @fitriyanielhasan
Salah satu adab terhadap ilmu saling menghargai sesama guru. Tidak saling bermusuhan, apalagi sampai menjelekkan guru yang lain nya didepan murid.
Sebuah teguran yang bagus Pak. Terima kasih banyak sudah mengingatkan..
Bagaimanapun rekan guru kita sebisa mungkin kita menjalin hubungan yang baik saja, biarlah dia dengan sifat jeleknya tunggu waktu yang akan menyadarkannya. Hehe
Ya Bu. Kadang banyak ngalahnya
You must be logged in to post a comment.