Potensi Anak Nakal (+4)
Muhammad Nur'alim November 18, 2013Baru saja kita dihebohkan dengan peristiwa pembajakan kopaja. Itu dilakukan oleh anak-anak yang sering dianggap nakal. Banyak pendapat mengenai anak nakal tersebut. Pro kontra pun muncul. Ada yang menyebut karena mereka tidak diberikan ruang untuk menyalurkan energinya. Ada pula yang berpendapat hal itu mencoreng nama baik sekolah, sehingga pantaslah kalau mereka dikembalikan kepada kedua orang tuanya. Lalu, mana yang benar? Sekolah menjadi serba salah. Dinas Pendidikan pun turun tangan.
Baru saja hari ini tadi, sekolah saya kedatangan seorang alumni. Datang menemui guru-guru dan menyapa setiap guru yang ada. Memoriku teringat bahwa anak itu dulunya tergolong nakal. Seingatku dia pernah tidak naik kelas dikarenakan perilakunya yang sering menjadi catatan guru BP/BK dan beberapa nilai mata pelajaran yang di bawah KKM.
Pada saat kelas IX pun ada kekhawatiran tidak dapat lulus UN, sehingga harus dibuat program bimbingan khusus baginya dan beberapa teman lain.
Kini, fisiknya tampak berbeda dengan saat masih SMP dulu. Dia memiliki potensi luar biasa dalam bidang sepakbola. Pada saat masih sekolah, aktif dalam kegiatan sepakbola.
Sekarang, penampilannya lebih rapi, badannya juga terlihat lebih terawat. Kedatangannya membawa kabar yang membanggakan. Dia bercerita baru saja membela tim sepakbola pelajar Indonesia bertanding di Thailand. Ternyata, selepas SMP, langsung ikut Diklat Sepakbola di Salatiga. Potensinya berkembang hingga berhasil membela tim sepakbola pelajar Indonesia dalam ASEAN School Games.
Guru-guru pun berandai-andai, dan ada yang mengatakan. “Wah, kamu nanti bisa menggantikan salah satu timnas kita dong”
“Hehe,” jawabnya sambil tersenyum.
Comments (10)
Kenakalan anak kadang muncul di saat-saat tertentu, yaitu ketika dia labil. Faktor gangguan psikhis ini banyak, internal dan eksternal dan berbeda setiap anak. Oleh sebab itu kita sebaiknya jangan memberi cap, namun membina sikapnya. Tentulah dengan kasih sayang, sedini mungkin, sebelum terlalu jauh kenakalannya. Orang tua dan sikon rumah tetap no. 1, sekolah membantu. Terima kasih sharingnya, salam super.
Benar sekali bu Etna. Kita sebagai guru memiliki tantangan besar untuk mengubah perilaku siswa agar menjadi lebih baik. Terima kasih tanggapannya bu. Super sekali.
Itulah anak-anak kita. Kita memang tidak tahu akan menjadi apa mereka dimasa yang akan datang. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban kita mendidik mereka sebaik-baiknya, apapun kondisi mereka
andai semua bisa dipetakan dari awal 😀
Jadi anak jangan dipandang atau dinilai dari satu sudut pandang saja namun perlu dilihat dari berbagi aspek lainnya. Mungkin anak itu kurang pontensinya di akademik (bisa karena pengaruh lingkungan, faktor keluarga atau motivasi rendah) namun disisi lain ia memiliki potensi dan bakat yang luar biasa di non akademik.
Terimakasih pak atas sharingnya.
anak-anak kita adalah manusia masa depan yang hebat
mereka bisa menajadi manusia masa depan yang hebat jika mereka rindu sekolah
mereka rindu sekolah jika mereka rindu GURUNYA
sudahkah kita dirindukan siswa?
Pak Ramdan: Betul pak, kita sebagai guru merasa senang apabila siswa kita kelak ada yang berhasil dan sukses.
@ Pak Botak Sakti; Benar pak pemetaan sebenarnya diperlukan. Agar potensi mereka dapat berkembang dengan baik.
@Pak Sukani; Setuju dengan pak sukani. Potensi dan bakat anak memang beragam
@pak subakri; super sekali… guru yang dirindukan siswa adalah guru yang menginspirasi
You must be logged in to post a comment.