Guraru

Mengenal 5 Model Hybrid Learning

Mengenal 5 Model Hybrid Learning

Metode Hybrid Learning dinilai menjadi sistem pembelajaran yang tepat di tengah pandemi Covid-19. Metode ini merupakan kombinasi antara metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan metode pembelajaran tatap muka (PTM).

Pembelajaran menggunakan metode Hybrid Learning diharapkan mampu meningkatkan keterampilan digital siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Dalam optimalisasi metode Hybrid Learning memiliki 5 model yang menyesuaikan dengan kondisi di sekolah.

Lalu, apa sebenarnya konsep dan model dalam metode Hybrid Learning? Simak info selengkapnya.

Pengertian Metode Hybrid Learning


Saat ini, sebagian besar sekolah di Indonesia telah menerapkan pembelajaran tatap muka. Namun, beberapa sekolah masih merasa takut dengan adanya pandemi Covid-19 sehingga siswa dianjurkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Melihat situasi ini, metode Hybrid Learning tepat digunakan karena menggabungkan pembelajaran daring dengan pengajaran di ruang kelas nyata seperti waktu sekolah tatap muka pada umumnya.

Baca juga: Ragam Metode Pembelajaran Daring Agar Lebih Menarik

Menurut teori pembelajaran Keller, Gagne, Bloom, Merrill, Clark, dan Grey terdapat lima kunci utama dalam penerapan proses pembelajaran Hybrid Learning, yaitu:

  1. Live event merupakan pembelajaran tatap muka yang dilakukan secara synchronous dalam waktu dan tempat yang sama. Selain itu, live event bisa juga dilakukan dalam waktu yang sama dengan tempat berbeda.
  2. Self-paced learning merupakan kombinasi pembelajaran mandiri yang memungkinkan siswa belajar kapan saja dan di mana saja secara daring.
  3. Collaboration merupakan kolaborasi antara guru dan siswa serta antar sesama siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
  4. Asessment, dalam hal ini guru harus mampu merancang kombinasi daring dan luring. Contohnya berupa tes maupun non-tes seperti proyek kelas.
  5. Performance support materials, yaitu memastikan bahan belajar disiapkan dalam bentuk digital. Tujuannya agar bahan belajar dapat dengan mudah diakses oleh siswa secara daring maupun luring.

 

5 Model Hybrid Learning 

Metode yang menggabungkan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring serta sudah termediasi perangkat teknologi informasi dan komunikasi memiliki 5 jenis model. Berikut penjelasan 5 model Hybrid Learning yang sudah disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah:

  1. Model Hybrid Learning 1

    Model pembelajaran Hybrid Learning 1 ini menggunakan fasilitas internet secara penuh dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Model ini menuntut guru dan siswa untuk siap menggunakan teknologi karena semua KBM berlangsung dengan jaringan internet. Namun, instruksi pelaksanaan model Hybrid Learning 1 ini dapat dilakukan secara tatap muka tanpa guru dan siswa harus masuk ke dalam ruangan.

  2. Model Hybrid Learning 2

    Model pembelajaran Hybrid Learning 2 ini merupakan implementasi yang bisa menggunakan jaringan internet penuh serta juga bisa tidak menggunakan jaringan internet penuh. Dalam metode ini siswa diberikan pilihan untuk selalu online atau menggunakan jaringan internet hanya saat proses pembelajaran.
    Oleh karena itu, model ini masih diselingi pembelajaran secara tatap muka dengan memperhatikan berbagai aspek. Contoh pelaksanaan tatap muka yaitu siswa hadir ke sekolah untuk mengumpulkan tugas yang diberikan.

    Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan & Psikologis Anak selama PJJ

  3. Model Hybrid Learning 2

    Model pembelajaran Hybrid Learning 3 ini merupakan implementasi penggunaan fasilitas internet yang lebih banyak  pada kegiatan pembelajaran. Pembelajaran tatap muka hanya dilakukan jika terdapat kegiatan diskusi atau praktikum di kelas. Penggunaan internet di model ketiga ini sama seperti model pertama, di mana siswa dan guru lebih aktif dalam mengakses internet.

  4. Model Hybrid Learning 4

    Model pembelajaran Hybrid Learning 4 merupakan model pembelajaran yang masih menggunakan fasilitas internet dalam proses pembelajaran, tapi juga masih terdapat banyak kegiatan tatap muka antara siswa dan guru. Oleh karena itu, dalam model ini internet hanya digunakan sebagai pendukung pembelajaran.

  5. Model Hybrid Learning 5

    Model pembelajaran Hybrid Learning 5 ini tidak menuntut siswa untuk selalu terhubung dengan internet saat proses pembelajaran. Model ini sangat memudahkan siswa di Indonesia yang masih banyak mengalami keterbatasan jaringan atau belum bisa menjangkau internet dengan baik. Penggunaan internet di model ini hanya dilakukan di sekolah atau area difasilitasi oleh pihak sekolah.

Demikian penjelasan mengenai konsep dan jenis-jenis model pembelajaran Hybrid Learning. Diharapkan dengan diterapkan metode ini menjadi solusi untuk pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Apakah rekan guru pernah menerapkan metode Hybrid Learning? Yuk, share pengalaman Anda.

 

Referensi :

  • https://ujione.id/hybrid-learning-pengertian-manfaat-jenisnya/
  • https://penerbitdeepublish.com/hybrid-learning/

 

Loading

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top