IQRO (0)
Ayuma Sofyati, S.Ag January 26, 2021Sumber gambar : Pixa bay
Mempunyai beberapa teman yang piawai dan handal dalam tulis menulis rasanya suatu karunia yang tak terhingga, karena dari mereka lah saya belajar banyak , apalagi mereka sudah cukup terkenal dengan genre tulisan yang berbeda – beda . Terkadang lewat medsos atau blog mereka Saya menikmatinya dengan curi – curi baca, lumayan dapet ilmu gratis. hehe
Salah satunya dari ‘guraru’ ini saya merasa bersyukur bisa berkenalan dengan penulis-penulis hebat mengupas conten tentang berbagai hal sehingga saya Bisa menyerap ilmu dari teman-teman
Oh, ya ! Membaca salah satu artikel penulis yang saya maksud ” menulis itu ga susah ga bakal kehabisan tema karena tema itu bertebaran dimana mana, yang sulit itu mood nya, mood dalam menyampaikan gagasan”
Everybody can write. If you are unable to write, write and explain that you are unable to write.
Siapapun bisa menulis dan apapun bisa jadi ‘tema’. Ibarat wartawan pencari berita ‘Tidak ada beritanya’, ya itulah beritanya.
Pernah juga membaca suguhan artikel dari salah satu situs penerbit buku, ide itu muncul tak kenal waktu dan tempat alias tiba-tiba maka kalau tidak langsung di ikat akan terurai lagi dan lenyap karena ilmu itu ibarat hewan buruan dan tulisan adalah ibarat tali pengikatnya.
Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Sayidina Ali RA ” Ilmu itu tidak akan sampai ke generasi berikutnya tanpa ada tulisan,maka Ikatlah lmu dengan tulisan ”
Selanjutnya Sejenak Merujuk ke QS Al-Qolam ( pena ) Ayat 1 yang berbunyi ;
“Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan,”
Di dalam ayat tersebut terdapat sumpah dari Allah Swt. dengan menyebut qalam, untuk mengingatkan makhluk-Nya akan nikmat yang telah Dia berikan kepada mereka, yaitu Dia telah mengajarkan kepada mereka menulis yang dengan melaluinya ilmu pengetahuan dapat diraih.
Seirama dengan bunyi QS Al-‘Alaq Ayat 3-5 berikut ini
“ Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya ”
Kata iqra’ dalam ayat di atas memiliki berbagai macam makna di antaranya membaca, menelaah, mendalami, meneliti, dan lain sebagainya. Jadi cakupannya sangat luas
Menurut pendapat Syeh Abdul Halim Mahmud “Dengan kalimat iqra’ bismi Rabbika dalam segala aktivitas maka seakan-akan kita telah mengatakan, ‘Bacalah demi Tuhanmu, bekerjalah demi Tuhanmu.’ bergeraklah demi Tuhanmu. Lakukan sesuatu lillahi taala mengawali dan mengakhiri segala sesuatu senantiasa tetap melibatkan Allah dalam kehidupan kita
Berkaitan dengan hal itu maka bersyukurlah penulis jika bisa menginspirasi pembaca akan conten yang di tulis,hingga akan terasa keberkahan ilmunya dan Kita menjadi sadar bahwa dengan bertambahnya ilmu, kita semakin tahu bahwa masih ada banyak hal yang belum kita tahu
Comments (2)
betul bu. di guraru saya juga cukup banyak belajar dan mendapat ilmu atau pengalaman dari guru-guru Se-Indonesia.
Iya pak betul, saya bersyukur banget bisa gabung dengan bapak ibu di sini
You must be logged in to post a comment.