Inilah Wajah ABG Kita! (+2)
Namin AB Ibnu Solihin December 24, 2013
Apa Kabar Guraru? semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan dan kesehatan kepada kita. semoga liburan ini akan menambah semangat kita, untuk terus berkarya. tetaplah jaga Akhlak kita di saat liburan, karena biasanya liburan melalaikan kita untuk malas beribadah. semoga Allah menjaga hati kita untuk terus menngingatnya.
Dua hari sudah liburan sekolah kita nikmati, saya kembali membuka Gurau, ternyata masih sepi dari pengunjung dan tulisapun betahan cukup lama tanpa tergeser orang lain. mungkin Guraruers sedang menikmati liburan bersama keluarga jadi tidak sempat untuk menengok blog tercinta ini.
Malam tadi saya baru pulang mengantar istri dari pulang kampung menunju kota Nanas, turun di terminal kampung rambutan. dilanjutkan naik angkot 121 jurusan Kampung Rambutan Cileungsi, sudah lama rasanya saya tidak naik angkot, mumpung lagi sendiri, karena kalau rombongan bersama istri dan anak-anak harus naik taksi. waktu menukan sekitar jam 09.00 malam, saya pun langsung naik angkot dan duduk di belakang sendiri. angkot terus berjalan tiba-tiba segerombolan anak ABG dua orang laki-laki dan tiga perempuan naik angkot sambil terus berbicang dengan asyiknya tanpa memikirkan kebisingan orang lain.
angkot 121 terus berjalan mencari penumpung, sampai mendekati pintul tol jagorawi anak-anak ABG ini terus berbicang-bincang asiknya menceritakan perjalanannya, dari cerita kelihatannya anak-anak ABG ini habis bergi ke Mal, Nonton dan makan-makan. tiba-tiba seorang anak laki-laki pindah tempat duduk, tepat di depan saya, dengan enak nya dia langsung mengangkat kakinya ke atas tanpa di luruskan ke bawah, menghadapkan ke saya, saya langsung geram, dalam hati tak sopan sekali anak ini, tapi saya tahan diri akan tidak marah. namun lama-lama kelamaan anak ini semakin tidak sopan, kini sambil berselonjor kedua kakinya di angkat ke atas tempat duduk. dalam hati saya penasaran sekolah di mana anak-anak ini? apa tidak pernah mendengar pelajaran Akhlak dari Gurunya?
Tak terasa angkot sudah berada di jalan Tol, akhirnya saya sudah tidak tahan lagi dengan ketidak sopanan anak-anak ABG ini, dengan lembut saya katakan sambil menepuk kakinya ” Kamu baru pertama kali naik angkot yah? sopan sekali kakimu dari tadi”. anda tahu apa yang ia Jawab, “kaki saya pengal pak”, itulah jawabanya, apakah karena kaki kita pegal ketika di angkot kemudian kita mau se-enaknya memposisikan kaki kita, bukankah di dalam Islam di ajarkan bagaimana etika-etika di tempat umum. angkot terus berjalan, perbicangan mulai hening, mungkin mereka malu atas tegoran singkat saya, perlahan-lahan anak tadi menurunkan kakinya, tanpa kata-kata lagi. setelah kejadian tadi saya tidak tahu apa yang ada dalam pikiran mereka, yang pasti lima anak ABG ini mulai hening tanpa perbicangan asyik seperti tadi. bisa jadi mereka kesal ke saya bisa jadi mereka malu, ah..saya tak peduli apa yang ada dalam pikiran mereka. semoga saya dan mereka bisa mengambil hikmah dari kejadian ini, bahwa dimanapun kita berada, termasuk ketika di angkot Akhlak Mulia ini harus tetap di jaga.
Namin AB Ibnu Solihin|21 Sapar 1435 H
Comments (20)
Nilai2 etika, moral dan adab sopan santun kepada orang tua sdh mulai luntur. Perlu bimbingan ortu, guru dan pemerintah lebih ditingkatkan lagi dan jampel agama disekolah ditambah lagi. Smoga ABG kini menjadi anak soleh dan soleha Aamiin 🙂
oleh sebab itu untuk membangun anak berakhlak (ber-etika), maka orang tua dan gurunya dulu yang harus berakhlak. Terimakasih Pak.Tri Sharingnya
Begitulah pak, setiap hari saya naik angkot (angkutan kota), setiap itu pula mereka duduk dan bicara seenaknya. Makan minum juga seenaknya. Saya amat prihatin, setiap saat tak segan-segannya saya menegur mereka, jawaban mereka seperti itu, pegallah, capeklah. Marilah kita terus meningkatkan diri, keluarga, anak didik, masyarakat sekitar. Insya Allah ketika setiap guru menyadari dan melaksanakannya, secara bertahap keluarga guru, anak didik, masyarakat terdekat bisa menjadi contoh. Bicara memang gampang, namun tegakah guru sendiri tak menyadari hal ini? Salam perjuangan.
Bu.Etna inilah bagian terberat bagi kita untuk mendidik generasi terbaik, pembentukan akhlak dari keluarga dan keteladan orang tua adalah bagian yang sangat penting. terimakasih Bu.Etna sudah berbagi
harusnya HAJAR aja Pak heeeee …… 🙂 kayak preman aja nih kita jadinya
*************
dalam hati saya penasaran sekolah di mana anak-anak ini? apa tidak pernah mendengar pelajaran Akhlak dari Gurunya?
++++++++
ah kok sekolah yang disalahkan Pak?
Gurunya juga?
jangan-jangan sekolahnya sudah bagus dan gurunya juga sudah optimal!
hanya anaknya saja salah pergaulan atau faktor orang tua yang kurang dalam mendidik
*******************************
Kira-kira dia muslim tidak Pak?
kalau muslim PR lagi nih bagi sekolah ahlaq ? heeeeeee …… 🙂
Vote up deh …..
saran saya …. diam-diam saat angkot ngerem dadak pura-pura terkejut ucapkan istigfar agak keras …. tasbih …. biar mereka diberi hidayah dengan kata-kata luar biasa itu 🙂
Ya emang pak, anak abg jaman sekarang emang untuk beretika di depan umum kurang baik, apalgi saat mereka sedang bergerombolan, seakan2 mereka itu yg pnya daerah. Tapi ya sepatutnya kta emang harus memberikan mereka arahan mana yg baik, supaya ga terjerumus lebih dalam lagi.
Hhehehhe….bapak ini emosinya sampai kebawa ke posting ini.
Kalau saya ada di angkot tadi pasti ngajak ngobrol ABG tadi, biar lebih asyik saya ambil gitar terus ajak nyanyi-nyanyi lagu kesukaan mereka, mungkin lagunya JKT48 bids menurunkan kaki mereka.
itu belum seberapa pak
ditempak saya lewat depan biasa jaha gak ada sopan malah guru diajak bercanda
terus ada yang diajak berkelahi sama guru
ada guru sampai nangis
itulah gmbaran generasi sekarang
semua itu kesalahan orang tua yang tidak perduli sama anaknya sendiri apalagi dibidang agama akhlak
orang tua sibuk cari uang siang malam
sibuk sayang sama anak tapi tidak mau melihat akhlak dan kesopanan anak
guru hanyalah orang tua kedua disekolah
anak itu ibarat kertas putih jadi orang tualah yang menyahudikan me nasranikan menmajusikan anak tersebut
Pak.Subakri, Tadi nya mau saja hajar takut di laporin KPAI, He..he… makanya saya tanya dalam hati, sekolah di mana sih anak itu? coba sekolahnya di sekolah akhlak (Riya dan Promo nih jadinya), Guru-gurunya pasti bukan orang yang pake Jaket Ayo Mendidik, Eh…Promo lagi. he…he.. Terimakasih sudah berbagi terimkasih juga atas votenya para guru Ayo Mendidik dengan Akhlak…..
Bu Roslina, inilah PR Bersama kita, bisa jadi ada yang salah dari diri kita dan orang tuanya. Maka kita bersama-sama untuk terus memberikan keteladan terbaik.
Pak. Mulyadi yang Baik, Hati, untung saya emosinya buat postingan ini, coba kalau emosi saya luapkan ke Bu Amiroh, nati bapa malah marah, eh..eh.. ko jadi ke Bu Amiroh. he…he…, Trus JKT48 Waduh sayang sekali saya gak kenal mereka, coba bapak terangkan apakah JKT48 ini sebagus Bu Amiroh kah Budi Pekertinya yang bisa jadi Inspirasi bagi kaum perempuan, dan Generasi muda, kalau JKT48 Kaya Bu Amiroh dan Bunda Etna baru saya nyanyikan lagunya.he..he.. Just Blimbing
Yasirmaster: Inilah fenomena yang kita hadapi secara nyata, hancurnya akhlak mereka karena setiap hari di rumah-rumah di sungguhkan tontonan yang kemudian menjadi budaya hidup. Tak pantas juga memang disini kita salahkan sekolah, orang tua, atau pemerintah. yang dibutuhkan adalah kepedulian kita, Yaitu dengan aksi nyata, Nasihatilan dan tegorlah mereka, seperti yang Bunda Etna lakukan.
Wah, kadang hal seperti ini makan hati ya Pak Namin.
Btw
PR-nya kita kerjakan bersama-sama yuk.
Di rumah Bu Amiroh, sekalian ngrujak. Yang ngrujak Bu Amiroh, bu Roslina dan Bu Etna,
na bapak – bapaknya tinggal makannya. Oye Pak Yasirmaster, Pak Mulyadi, Pak Subakri, Pak Tri ?
Salam
Makan Hati sih enggak pak Imanuel, Cuma makan ampela, he…he… ayo kita ngerujak, ngerujak..
mereka bukan hidup di zaman kita, jadi kayaknya harus nemu cara sesuai dengan zaman mereka
****************
kalau cara pakai gitar sy kurang pas ….. karena sy tidak bisa gitar heeeee … 🙂 ada cara lain nih?
Zaman kini sudah berbeda, menghargai dan mendidik mereka bukan berati kita harus ngikut gaya anak muda sekarang, apalagi mengidolakan para artis, yang jelas-jelas secara syari dalam Islam tidak terlihat nilai akhlak mulianya. saya sepakat dengan pak.Subakri gak pake gitar-gitar karena saya juga gak bisa. he..he…
#Pak Nanim: itu mungkin jelmaan diri saya ketika masih ABG. hehe..
sabar nggeh…
🙂
Mungkin saya juga begitu kai yah.he..he.. kita kan pernah ABG Juga, Terimkasih pak Yusuf
sebegitu parahkah ABG kita? kayakx kita (Guru) harus banyak introspeksi diri. bukankah kita hanya “tamu” dalam dunia mereka (Murid), dan merekalah tuan rumahnya????
You must be logged in to post a comment.