Belajar Itu Nggak Harus Formal (+2)
Roni Yusron Fauzi | Guru Muda May 20, 2015Alhamdulillah, setiap hari selalu saja rumah saya didatangi tamu. Kalau bukan orang tua, ya pasti anak-anak yang ikut mengaji ‘a ba tsa’.
Banyak keberkahan selama mereka ada di rumah. Benarlah adanya, jika rumah yang sering disinggahi tamu, yakin datang bersama rezekinya.
Tiap sore, anak-anak belajar mengaji: tahsin Qur’an, tahfiz, kitab kuning, dll. Usia mereka beragam, mulai dari 4 tahun sampai usia anak SMA.
Cukup menguras tenaga dan pikiran juga untuk menerapkan pola pembelajaran seperti apa yang harus digunakan. Sementara, kebanyakan saya menerapkan kurikulum secara kondisional dan mandiri. Artinya, disesuaikan dengan bagaimana situasi dan kondisi yang ada. Lebih ke improvisasi. Saya akui, jelas ini sebagai kelemahannya.
RUMBI itu…
Ada salah seorang orang tua santri yang anaknya masih berumur 4 tahun. Tiap sore ia harus dengantarkan anaknya mengaji ke rumah saya dengan jarak yang cukup jauh, karena berbeda Kampung. Sering pula ketika hujan, ia harus rela mengantar anaknya mengaji. Jalan yang licin, karena harus melewati pematangan menjadi perjuangan demi sang anak pintar mengaji.
Suatu hari, ia meminta saya untuk membuka jam belajar khusus buat anaknya di pagi hari, sekitar jam 9-an. Setelah bermusyawarah dengan istri, kami pun mengiyakan. Maka, dibukalah jam belajar pagi buat Denta, anak santri yang berumur 4 tahunan itu. Esoknya 15 anak-anak umuran pra sekolah ikut belajar di rumah belajar sederhana ini.
Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2015 diresmikanlah RUMBI alias Rumah Belajar Informal Asma Nadia.
Sengaja saya namakan RUMBI dengan embel-embel Informal, karena kurikulum dibuat disesuaikan dengan jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Artikel ini diikutkan dalam Lomba Menulis Guraru untuk Bulan Pendidikan berhadiah Acer One 10
Comments (4)
perTAMAX … amankan dulu 🙂
wah BARU DATANG NIH 15 FINALIS GURARU 2013 …. gmn kabarnya pak sehat?
kadang yang tidak formal lebih bagu ya …. 🙂
semangat
beri masukkan juga dong di sini
http://guraru.org/guru-berbagi/akhirnya-siswa-desaku-bisa-ke-jakarta/
jaringannya lemot pak, maklum di kampung.
Siap juragan, langsung ke TKP ya…
Belajar itu bisa dimana saja…termasuk melalui tulisan Pak Yusron ini…Finalis Guraru 2013 !
Sukses Pak !
Salam Persahabatan
Ayo NGEBLOG | One SM
http://guraru.org/guru-berbagi/asyiknya-belajar-dengan-bel-me-log-tweet-ala-onesm/
You must be logged in to post a comment.