Antara Kuliah Mengajar dan siaran (0)
Ayuma Sofyati April 13, 2021Hallo Rekan guraru apa kabar ? semoga sehat semua ya. Oya ! pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi cerita sedikit tentang bagian dari pengalaman hidup saya
Dulu, dulu banget semasa MTS ( setingkat SMP) saya seneng banget nenteng radio mini kemana mana. Memasak, mencuci , menyapu, pokoknya yang namanya radio selalu menjadi teman setia. Terasa garing kalau ngapa – ngapain tanpa radio dan terasa asyik kalau dengar suara penyiar bacaan atensi pendengar terus Puterin lagu yang di reqwes .
Oya ! Karena saking sukanya dengar penyiar siaran, membuat saya punya penyiar idola dari salah satu station radio di Jakarta. Nama radionya ” Metrojaya Sport ” yang mangkal di pasar Senen Jakarta dan nama penyiar idolanya ‘ Asterlia Arlita ‘( maaf aku sebut nama) . Dia itu selain penyiar juga seorang dubber baik dubbing untuk iklan tv maupun iklan radio . suara dia keren dan mantap, sumpah waktu itu saya nge fans banget sama dia.
Karena saya berdomisili di Serang Banten, jadi frekwensi pancaran siaran dari Jakarta cukup jelas tertangkap . Selalu kutunggu suara merdunya . Rutin ku kirimkan atensi di acara yang dia bawakan dan tak lupa di pojok kanan amplop surat selalu aku tambahin tulisan ” jangan lupa yang baca mbak asterlia Arlita yah “ Haha, karena kalau dia berhalangan hadir atensi dibaca penyiar pengganti . Rasanya sesuatu banget kalau atensiku dibaca idola, senangnya tak terbilang
Suatu saat Saking penasarannya sama itu penyiar nekat ketemu idola kopdar dan Alhamdulillah bisa kenalan langsung . Bayangkan ketemu idola terus menjabat tangannya, disapa dan di ajak ngobrol duh ! bagi anak ABG kala itu rasanya… hingga kemudian terkadang disuatu kesempatan muncul perasaan ‘halu’ dalam hati bergumam ” kalau aku jadi penyiar seperti dia asyik juga kali yah, punya fans bisa bacain atensinya dan enjoy terus “.
Hingga akhirnya lulus SMA saya coba melamar di salah satu radio di kota kelahiranku dan di terima dengan 1 bulan training tapi sayang tidak bisa lanjut karena harus menempuh study di luar daerah .
Nah dilampung bumi sang rua jurai kembali mencoba melamar di salah satu radio yang tagline-nya radio Islam dan Alhamdulillah di terima dengan sistem kerja part time karena terbagi dengan jadwal kuliah . Akhirnya Impianku terwujud juga punya fans dan bacain atensi fans, puter lagu yang di reqwes pendengar, sekaligus merangkap mixing . Sesuatu banget
Lulus kuliah pulang ke kota kelahiran berbekal latar belakang pendidikanku juga pengalaman siaran dari sana, aku mengajar di salah satu SMP dan kembali siaran
Kuliah Nyambi siaran dan mengajar nyambi siaran dua hal yang menyenangkan meski antara mengajar dan siaran berbeda ruang lingkup namun memiliki sistem kerja yang hampir sama di awali dengan persiapan screep siaran, bertemu suara dengan audien, ngobrolin tema siaran yang lagi nge-hits dan up to date tentu dengan durasi waktu yang terjadwal dengan pas dan di akhiri dengan pesan indah. Bukankah pekerjaan kita sebagai gurupun demikian ? berjibaku dengan RPP , silabus dan segala yang ada di dalamnya
Namun sejauh apapun melangkah pada ujungnya tetap bertengger pada tempat yang tepat . Tempat yang penuh dengan pengabdian dan dedikasi untuk anak bangsa bersama mereka murid- murid tercinta adalah pilihan hidupku hingga kini dan aku menikmatinya hingga tiba saatnya memang harus berhenti. Namun pengalaman hidup adalah guru yang sangat berharga apapun itu dan aku mensyukurinya.
Itulah sekelumit pengalamanku yang bisa aku tulis sebagai pengingat.
Pesan cantiknya “ Segala yang terlihat mustahil dengan kesungguhan ternyata bisa terwujud “. Yakin !
Salam.
Comments (1)
Sepakat dengan kata terakhir “Segala yang terlihat mustahil dengan kesungguhan ternyata bisa terwujud “.
You must be logged in to post a comment.