5 Cara cerdas dan bijak menghadapi Cyberbullying (+7)
Namin AB Ibnu Solihin January 22, 2014Sumber Gambar:Kompasiana.com
Apa kabar sahabat @guruberakhlak, semoga hari ini kita ada dalam kebaikan. ditengan-ditengah kesibukan saya menjadi panitia Musyawarah Kerja Provinsi Badan Musyawarah Perguruan Swasta Jawa Barat di Cisarua puncak selama tiga hari ini, malam hari sekitar Pukul.23.00 saya kembali menggunjungi guraru.org, wah ternyata luar biasa ada diskusi panas karena kehadiran seseorang yang seolah mengobrak abrik guraru, dengan emosi komentar itu bersahutan, walau cara emosi berbeda. saya pribadi tidak terlalu alergi dengan hal seperti ini, jika dilakukan secara terbuka seperti kritik yang biasa dilakukan oleh Mulyadi Tenjo.
Saya bukan orang yang anti terhadap kritik-kritik tajam, apalagi jika kritik itu dilakukan dengan analisisa-analisis yang jelas. Bukankah sebuah kritikan itu kadang juga kita iyakan, bahwa itu yang terjadi pada diri kita dan itu harus kita ketahui. Namun terkadang kita juga merasa apa yang dikritisi itu tak terjadi pada diri kita sehingga kita merasa benar sendiri. Belakangan ini semenjak kehadiran Teknologi semakin pesat kritikan itu mulai menyasar dunia media sosial. Tapi nilai kritis itu menjadi tidak elegan karena yang mengkritisi tak berani menampilkan diri sesuai dengan kenyataanya, orang-orang bertipe seperti bisa jadi memang ingin melakukan perubahan pada tataran aturan dan budaya yang dia tidak sukai, sehingga ia tak ingin dirinya dikenal dikarenakan niat baiknya itu tidak ingin menjadi ria atau bisa jadi orang-orang seperti ini adalah memang berniat menganggu dan meresahkan orang lain. Aktivitas seperti ini kini dikenal nama Bullying atau kalau di dunia maya dikenal Istilah Cyberbullying.
Berikut ini saya mengutip pengertian Cyberbullying dari Aeymanusia penulis di kompasiana.com
Cyberbully adalah salah satu bentuk intimidasi model baru yang dilakukan seseorang atau bahkan bersama-sama untuk memojokkan, menyudutkan, mendiskreditkan atau yang sebagainya kepada orang lain. Model baru intimidasi ini tak sembarangan akibatnya, sebab tak jarang kematian menjadi ending dari episode sebuah aktifitas yang bernama cyberbully. Secara harfiah, cyberbully merupakan gabungan dari dua kata, yakni cyber dan bully.Cyber, secara umum bisa diartikan sebagai: jaringan elektronik yang menghubungkan satu pengguna dengan pengguna lain, semisal internet. Kata bully sendiri, jika dirujuk di Oxford Dictionary (2008), memiliki arti: hurt a weaker person (menyakiti orang yang lebih lemah). Maka, jika kedua kata tersebut digabungkan (cyber-bully), secara umum bisa diartikan sebagai: tindakan menyakiti orang lain melalui media jaringan elektronik. Karena jaringan elektronik itu umum sekali sifatnya, maka termasuk di dalamnya adalah internet, jaringan telepon seluler, bahkan software game yang terhubung dengan internet pun juga bisa termasuk. Semuanya, bisa menjadi medium yang menjadikan sebuah tindakan kejahatan melaluinya bisa disebut sebagai cyberbully.
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi Cyberbullying, pada dasarnya kita harus mengakui bahwa dunia ini memang beragam, jadi kita tak boleh alergi dalam menghadapi pelaku Cyberbullying. saya sendiri pada saat menjadi penyiar Radio mulai diserang oleh para aktor cyberbullying melalui telepon, mereka mengatasnanamakan penggemar iseng yang tidak saya respon dan itu berlangsung terus sampai dengan saya menikah dan punya anak.
Berikut ini 5 Cara Cerdas dan Bijak menghadapi Cyberbullying :
1. Belajar dari Kritikan dan Cemoohannya. Terkadang ada sesuatu yang kita yakini benar dalam hati bahwa kritikan yang disampaikan itu benar, walau terkadang mulut menolaknya. Nah jika kritikan itu untuk kebaikan kita dan komunitas kita tentu hal ini harus kita terima dengan bijak. Lalu jika itu bentuk cemoohan, sebagai guru pembelajar maka kita bisa belajar dari cemoohannya yaitu dengan cara kita tidak boleh melakukan hal yang sama, apalagi jika itu dilakukan dengan bahasa yang kasar.
2. Jangan Pedulikan. Faktor yang menjadi pelaku Cyberbullying menjadi Populer dalam sebuah komunitas seperti blog keroyokan adalah karena kita ulah kita sendiri yang terus ikut meramaikan tulisan-tulisannya, padahal jika tulisannya tidak di komentari maka sang tokoh Cyberbullying pun akan tenggelam termakan waktu, karena dia akan merasa bosan ketika tulisannya tidak dikomentari. begitu juga pengalaman saya ketika di bullying lewat telepon, saya tak pernah pedulikan telepon dan smsnya, walalu dia terus melakukannya, toh tak membuat diri kita pusing, yang pusing dan gelisah pasti yang mem-bullying kita.
3. Berhentilah Berkomentar dan menanggapinya. Komitmen untuk tidak berkomentar pada tulisan Cyberbullying kadang tidak bisa kita hindari, karena kadang kita merasa jengkel atas tulisan-tulisannya yang kemudian kita terbawa emosi dan habislah energi kita hanya untuk sebuah tulisan yang tidak memberikan manfaat apa-apa untuk diri kita. Berhentilah untuk berkomentar dan menanggapinya, karena itulah cara terbaik agar si pelaku Cyberbullying tenggelam.
4. Tetap gunakan bahasa yang baik. Jika pelaku Cyberbullying mengeluarkan kata-kata kasar dalam tulisan atau komentar-komentarnya, maka kita harus tetap menjadi diri kita sebagai pribadi yang berakhlak, jangan kemudian kita mengikuti gaya-gaya komentarnya dan mengeluarkan kata-kata kasar. Berkata baik disaat orang berkata kasar adalah bentuk komunikasi yang cerdas dan menunjukan kepribadian kita.
5. Jangan Habiskan Energi kita. Sudahlah tak usah pusing-pusing kita untuk terus membicarakan pelaku Cyberbullying, Karena akan menghabiskan energi kita, mari kita kembali kepada jalan yang benar, jalan yang membangkitkan semangat kita untuk terus berprestasi dan berbagi untuk sama-sama memberikan motivasi.
Demikian sahabat @guruberakhlak, semoga tulisan ini bermanfaat. Selamat Beraktivitas
Namin AB Ibnu Solihin |http://guruberakhlak.Wordpress.com
Comments (37)
Thx so much pak Namin. I think so, all of those are correct. Let’s doing our best in our life all the time. Insya Allah kita bisa. Amin.
Bu Etna @gurutematik
Tulisan yang menginsipirasi dari pak Namin di pagi hari.
Semoga kita menjadi guru era baru yang cerdas dan berakhlak mulia.. Amin
Cikgu bisa mengambil hikmah dari situasi yang ada di guraru saat ini. Dan akhirnya akan menambah wacana para guraru yang lain.
Menurut saya ketika membaca suatu tulisan kita butuh kaca mata 5 dimensi biar lebih bijak menyikapinya.
Di antara kesibukan petinggi sekolah ternyata Pak Kepsek masih sempat mengirimkan petuah, tambah lagi pak
Terimakasih pak Namin AB atas sharing cara cerdas dan bijak menghadapi cyberbullying. Sangat bermanfaat buat guraru. Selamat beraktivitas pak dan semoga lancar acaranya. Saya berikan Vote sebagai penyemangat. Salam hormat,
Mntabs… Lanjutkan Pak Namin AB Ibnu Solihin,
kalo saya berprinsip drangkul utk menjadi energi positif 🙂
hebat, sudah ngerti cyberbullying. salut, wktu kuliah dulu sy belum mendapatkannya. dan di guraru ini ternyata hebat2 ya banyak analis juga rupanya.
tulisan ini mungkin dilatarbelakangi oleh akunnya virtua school yang dengan gayanya yang cenderung oposan membuat para gurarures yang kebanyakan “alim” dan berusaha untuk menampilkan yang baik-baik jadi tersentak, dan secara spontan banyak pula yang keluar sifat aslnya. Mungkin itu salah satu manfaat adanya virtual school di blog eh web guraru ini, walau si mas bro VS tidak istiqomah dijalurnya. kalau mau jadi anonim ya anonim beneran …
Soal kata Bully (yang artinya mnyakiti pihak yang lemah) saya pikir di Guraru ini tidak ada yang lemah semuanya orang hebat, kecuali saya heheheh….jadi tidak ada cyberbulllyng di guraru ini, yang ada hanyalah sesuatu yang berbeda yang kemudian menyentak pemirsa semuanya…
thanks mas bro untuk pencerahannya….dan lanjutkan!
Terimakasih Pak Namin AB Ibnu Solihin atas pencerahannya. Saya dapat poin terpenting yaitu bukan alergi terhadap kritik, tetapi menguji “kebenaran”nya. Jika dianggap tidak berguna? Abaikan saja. Salah satu budaya terpenting yang tidak boleh lepas dari kalangan masyarakat, agar tidak mudah terpancing emosi dan menghabiskan energi untuk sesuatu yang tidak berguna.
Bu @astutiana saya sedang membayangkan kacamata 5D, hahahaha.
Mungkin saya akan kembali menggunakan nama asli saya, hahahaha
Nah, ini yang kemarin saya sebut ‘malah bisa menjadi diskusi yang menarik’ 😀 *eh, tapi di lapak siapa, ya?
Thanks Pak 🙂 bacaan yang menarik…:D
Sama-sama Bunda Etna, Budtna Etna sebagai embahnya Guraru Punya Tugas untuk mengademkan anak-anak dan cucunya He..he..
Bu Amiroh, semangat menggunakan teknologi secara cerdas, saya banyak belajar dari ibu dan saya yakin orang seperti ibu yang mampu menciptakan generasi yang melek teknologi dengan pondasi akhlak yang kuat. sehingga anak-anak kita tidak bisa tenggelam dalam badai dunia maya..
Bunda Sri, bukankah ini seorag pembelajar, ada banyak anak-anak disekolah kita yang kadang menjengkelkan dan kadang mereka berbuat sesuatu yang tidak baik dan tak berani menampakan dirinya. Tapi kita toh sebagai guru harus tetap punya cara cerdas untuk menyikapinya..
Ah, Pak.Rudy, badan saya memang cukup tinggi, Gedung sekolah saya memang tinggi, tapi saya bukan orang yang paling tinggi dan paling sibuk. Bukankah Pak.Rudy lebih padat Jadwalnya, tapi masih sempat berbincang dengan kami untuk memberikan pencerahan…
Pak Namin bisa saja demikian, kadang-kadang yang merasa tidak sibuk jauh lebih sibuk dan yang merasa padat malah lebih longgar ..
Pak.Sukani, Gurau adalah wadah terbuka buat siapa saja, anggap sajalah gurau ini kampus, dari kampus ini ada ribuan mahasiswa, ada yang alim, ada yang pendiam, ada yang santun, ada yang kritis, ada yang tegas dan ada juga yang nyleneh. maka kampus gurau ini akan semakin menarik ditempati mahasiswa yang beragam. Terimakasih Votenya.
Pak.Sudarma, di Hiptonis aja, kalau ada yang neko-neko.He..he.. saya yakin kalau pak sudarma bertemu langsung, akan mampu mentrapinya menjadi lebih galak dan kritis.He…he..
Kang Mulyadi, saya lebih suka dengan kang mulyadi yang berani kritis tapi tampil berani secara jantan. orang-orang seperti kang mulyadi tenjo harus ada guraru. untuk membuat suasana semakin hangat. Saya yakin juga guraruers adalah pribadi yang tangguh, buktinya mereka bisa bertahan untuk berbagi..semoga guraruers terus bisa berbagi
Dunia maya, Terimakasih, “Ingat kata Rasululullah jika ada ada orang yang memujimu, maka ambilah pasir kemudian lemparkan ke-matanya”, Rasulullah tidak menyukai pujian yang berlebihan karena akan melemahkan dan membuat angkuh orang-orang yang dipuji. Tapi kritikan akan membuat kita terbangun dari kenikmatan dan tergerak dari sebuah kelemahan
Pak.Sakti, ayo buat tulisan yang nyeleneh-nyeleneh dan kritis, saya suka gaya bapak..
Sama-sama bu Deasi Saragih, semoga ibu terus bisa menginspirasi
Kesibukan kita yang menciptakan dan keluangan waktu juga kitalah yang menciptakan bukankah begitu Pak.Rudy Hilkaya Guru Fisika yang Guannnnnteungggggggg…
Komentar=resfon nah mungkin kita perlu ikuti nasehat Pak Namin AB Ibnu Solihin resfonnya jangan berlebihan sebab jika berlebihan watak asli menjadi jelas he he he benar kata Pak Mulyadi Tenjo
Cara kita menyampaikan gagasan, berkomentar dan tulisan kita di dunia maya mencerminkan kepribadian kita yang sesunggunya. bukan begitu Pak.Subhan?
Benar Pak Namin AB Ibnu Solihin, teruslah menulis saya menunggu aktif
Tips untuk meredam ketakutan telah datang
Ya Pak.Subhan mari kita terus berbagi
yang paling TEPAT UNTUK MAS VS ADALAH POINT 3 jika postingnya hanya asal saja …. 🙂
Terima kasih atas sharingnya Pak Namin. Andaikan para kepsek seperti bpk pasti sekolah di indonesia maju. Aamiin.
masBro Virtual school, lebih tepatnya masBro lah yang sudah mulai merasa ketakutan ? 🙂
Dunia Maya sudah ada kontak dgn saya bahkan sudah mengenalkan diri . tapi Anda masBro ? hmmm…
no HP saya masih 24 jam untuk masBro 0821 1217 2343
———————–
Pak Namin AB Ibnu Solihin guruberakhlak semakin kuat brandingnya .. mantabs ..!
BRANDING belum diSENTIL oleh Mas VS ayooooo …… mana postingnya … ;(
Ayo Mendidik, pejuang baru tersebut kini mulai lunak, bahkan disini tak berani berkomentar banyak. Semoga hidayah itu telah datang…
Pak.Tri, ada banyak kepsek yang lebih Hebat dan Mantabsss dari pada saya, Saya pun harus banyak belajar dari sang @gurukimiaasyik. Pak.Tri tugas kita sebagai pendidik adalah. Ayo terus mendidik dengan akhlak, Mendidik pelaku Cyberbullying dengan akhlak, mendidik kimia dengan dengan akhlak
Pak.Sudarma, Kita adalah orang-orang yang berani menampilkan diri baik dalam dunia maya atau dalam dunia nyata. itulah bukti bahwa kita serius ingin membangun interkasi dengan banyak orang. Jika kita menkritik, maka orang pun tahu, bahwa yang mengkritik belum tentu lebih hebat dari yang di kritik.
Pak.Subakri, Nampanya kini di Guraru sudah menciptkan Brandingnya masing-masing. Branding makin Populis sebagai alat pengenalan kualitas diri. Semonga Branding bisa di kritisi sang pemberani tersebut kita tunggu postinganya.
Pak Namin, kepsek yang lebih Hebat dan Mantab emang banyak tetapi yg rajin nulis di guraru cuma bapak. Hehehe.
Pak.Tri, kalau di guarau mungkin ia, tapi kalau di web atau blog lain lebih banyak..
You must be logged in to post a comment.