Guraru

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Optimalkan Pengalaman Guru dalam KBM

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Optimalkan Pengalaman Guru dalam KBM

Sebagai tenaga pendidik, guru tidak hanya bertugas untuk mengajar para siswa, namun juga bertugas untuk senantiasa meningkatkan kompetensi mereka secara profesional. Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi profesional guru adalah melalui pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Apa itu PTK yang biasa dilaksanakan oleh guru sebagai tenaga pendidik?

Pengertian PTK

Penelitian Tindakan Kelas atau biasa disingkat PTK adalah penelitian praktis yang dilakukan oleh guru di dalam kelas untuk memperbaiki proses pembelajaran atau meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya. PTK perlu dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kompetensi guru secara profesional. PTK dapat dilakukan ketika guru merasa ada kekurangan atau masalah dalam proses belajar mengajar yang dilakukan sehari-hari di dalam kelas. Selain itu, PTK juga dapat dilakukan apabila guru ingin mencoba metode atau pendekatan pembelajaran yang baru kepada siswa-siswinya.

Sama halnya dengan penelitian lainnya, PTK tidak bisa dilakukan hanya dalam waktu yang singkat. Umumnya, guru akan melakukan PTK selama beberapa bulan atau selama satu semester penuh untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih signifikan dan akurat. Sebelum melaksanakan PTK, guru perlu merancang variabel yang akan diukur, serta tindakan apa saja yang akan dilakukan selama penelitian berlangsung. Hasil yang diperoleh melalui PTK nantinya dapat dipublikasikan pada jurnal ilmiah dalam rangka pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas 

Secara umum, tujuan pelaksanaan PTK adalah untuk memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas. Tidak hanya itu, PTK juga dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan lainnya, yakni sebagai berikut: 

  • Memperbaiki pola mengajar yang dilakukan oleh guru
  • Melaksanakan perubahan dalam praktik pembelajaran di kelas
  • Memperbaiki perilaku siswa selama kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung
  • Mengidentifikasi masalah atau tantangan dalam pembelajaran
  • Merumuskan solusi yang efektif untuk menyelesaikan masalah yang muncul
  • Mengubah kerangka kerja guru dalam mengajar, sehingga terjadi peningkatan pelayanan profesional guru
  • Menerapkan dan mengevaluasi efektivitas strategi atau metode baru dalam pembelajaran

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Proses PTK umumnya melibatkan siklus yang berulang. Siklus PTK sendiri terdiri atas: 

  • Perencanaan → guru membuat rencana PTK yang akan dilaksanakan, termasuk menentukan variabel pengukuran serta tindakan yang perlu dilakukan
  • Tindakan → guru mulai mengeksekusi tindakan yang sudah dirumuskan dalam rencana PTK 
  • Pengamatan → guru melakukan pengamatan terhadap hasil tindakan yang telah dilakukan di dalam kelas
  • Refleksi → guru melakukan refleksi untuk mengevaluasi efektivitas tindakan yang sudah dilakukan sesuai rencana

Berdasarkan hasil refleksi, guru kemudian dapat merencanakan variabel dan tindakan lainnya yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya. Siklus ini diulang hingga hasil yang diinginkan tercapai.

Manfaat Penelitian Tindakan Kelas 

Penelitian Tindakan Kelas dapat mendatangkan berbagai manfaat positif, baik bagi siswa, guru, maupun kondisi kelas secara menyeluruh. Manfaat PTK antara lain yaitu:

1. Mendorong perkembangan profesionalisme guru

Penelitian Tindakan Kelas dapat memberikan manfaat dalam pengembangan profesionalisme guru. Melalui proses-proses yang dilalui dalam PTK, guru dapat mengasah keterampilan diri dalam melaksanakan perencanaan, implementasi, serta evaluasi pembelajaran. Guru juga dapat menguji diri untuk melaksanakan metode pembelajaran baru yang lebih efektif dan modern, sehingga kompetensi diri mereka sebagai guru profesional dapat terus meningkat dan berkembang.

2. Guru dapat memahami siswa secara lebih mendalam

Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas, guru juga dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang siswa, mulai dari kebutuhan belajar mereka, minat, bakat, serta kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh siswa. Selain itu, guru juga dapat merumuskan penyesuaian yang tepat pada metode atau pendekatan pembelajaran yang digunakan. Hal ini tentunya dapat membantu guru dalam memberikan dukungan yang efektif untuk meningkatkan prestasi siswa.

3. Mendorong terjadinya kolaborasi antar guru

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dapat mendorong terciptanya kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antar guru. Sesama guru dapat saling berdiskusi dan melakukan evaluasi bersama. Mereka bisa bertukar informasi, berbagi pengalaman, meningkatkan ide dan strategi, serta memberi saran dan masukan atas penelitian yang dilakukan. Dengan begitu, akan tercipta lingkungan kerja yang sehat dan saling dukung antara guru yang satu dengan guru yang lainnya.

4. Meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa

Penelitian Tindakan Kelas dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa apabila tindakan perbaikan yang dilakukan oleh guru sesuai dengan permasalahan yang ada. Guru dapat merancang metode KBM yang lebih menarik dan interaktif, menghadirkan materi yang mendalam dan bermakna, serta memperhatikan kebutuhan individu siswa. Dengan begitu, siswa akan merasa lebih banyak terlibat dalam proses pembelajaran sehingga motivasi belajar siswa pun akan meningkat.

5. Mendorong pengambilan keputusan yang berdasarkan data

Melalui PTK, guru dapat mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian serta menganalisisnya. Kemudian berdasarkan hasil analisis data tersebut, guru dapat merumuskan opsi-opsi keputusan yang relevan, kemudian melakukan pengambilan keputusan yang paling sesuai untuk memperbaiki kebutuhan belajar siswa. Dengan begitu, pengambilan keputusan yang dilakukan guru semua dilakukan berdasarkan data. 

6. Menunjang kontribusi pada perkembangan pendidikan

Manfaat PTK yang terakhir adalah menunjang kontribusi pada perkembangan pendidikan secara keseluruhan. Dengan melakukan PTK yang tepat, maka dapat diperoleh hasil perbaikan yang positif dan optimal. Kemudian hasil PTK ini dapat dijadikan referensi bagi satuan pendidikan lain untuk mengembangkan proses pembelajaran di instansinya. Semakin banyak satuan pendidikan yang melakukan perkembangan proses belajar mengajar, maka perkembangan pendidikan Indonesia secara nasional pun akan turut meningkat.

Contoh PTK 

Salah satu contoh Penelitian Tindakan Kelas yang dapat dijadikan referensi bagi para guru yaitu penelitian yang dilakukan oleh Anik Purwati, S.Pd. dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Sifat-Sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang Melalui Strategi True Or False pada Siswa Kelas VI Semester Genap SDN Tegalsari 02 Ambulu Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2017/2018”. Anda dapat melihat atau men-download file PTK ini melalui link berikut.

Guru juga dapat melaksanakan PTK untuk menguji metode pembelajaran baru yang lebih terdigitalisasi dan melibatkan teknologi, misalnya seperti penerapan platform Learning Management System (LMS) dalam KBM. Salah satu LMS yang direkomendasikan yaitu Jelajah Ilmu. Jelajah Ilmu merupakan LMS dengan sumber materi pembelajaran yang modern dan unik, seperti eBook interaktif, video belajar, panduan guru, dan sebagainya. Jelajah Ilmu juga menyediakan fitur-fitur lainnya yang bermanfaat dalam proses KBM, seperti lembar ujian, ruang obrolan, serta laporan dan statistik. 

Dengan menggunakan Jelajah Ilmu, guru dapat menerapkan pembelajaran yang lebih modern dan terintegrasi sistem. Penerapan LMS Jelajah Ilmu juga dapat dijadikan bahan oleh guru untuk melaksanakan PTK demi meningkatkan kualitas pembelajaran secara menyeluruh. Selain itu, PTK yang dilaksanakan pun juga dapat berkontribusi terhadap pengembangan kompetensi guru dari segi profesi.

Loading

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top