Guraru

Penggunaan Virtual Reality (VR) dalam Pendidikan di Indonesia

Penggunaan Virtual Reality (VR) dalam Pendidikan di Indonesia

Penggunaan teknologi Virtual Reality (VR) dalam berbagai bidang telah memberikan berbagai manfaat positif bagi penggunanya, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Penggunaan teknologi VR dalam pendidikan telah membantu menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi para siswa. Namun sebenarnya, seperti apa awal mula teknologi VR muncul di dunia?

Sejarah Virtual Reality

Sejarah virtual reality dimulai pada tahun 1956 saat Morton Heilig menciptakan suatu alat simulator bernama Sensorama. Kemudian pada tahun 1968, seorang ilmuwan komputer Amerika bernama Ivan Sutherland, menciptakan perangkat yang disebut “The Sword of Damocles”. Perangkat ini berupa headset yang digantung di atas kepala dan menampilkan grafik komputer sederhana.

Pada tahun 1980-an, beberapa perusahaan mulai mengembangkan teknologi VR yang lebih maju, seperti SEGA yang mengeluarkan mesin arcade VR pertama bernama SEGA VR-1. Namun, mesin ini tidak berhasil secara komersial. Lalu, pada tahun 1991, Virtuality Group, sebuah perusahaan yang berbasis di Inggris, meluncurkan mesin arkade VR komersial pertama, yang menampilkan headset VR dan kontroler tangan. Pada tahun yang sama, Jaron Lanier, seorang pionir VR, menggambarkan istilah “Virtual Reality” dalam bukunya yang berjudul “Virtual Reality: The Revolutionary Technology of Computer-Generated Artificial Worlds.”

Pada awal abad ke-21, teknologi VR mengalami kemajuan yang signifikan. Pada tahun 2010, Palmer Luckey, pendiri Oculus VR, meluncurkan headset VR pertama mereka, yaitu “Oculus Rift”. Hal ini menjadi titik awal perkembangan VR modern yang melibatkan penggunaan headset yang lebih canggih dan pengalaman yang lebih imersif.

Sejak pertengahan hingga akhir abad ke-21, VR menjadi lebih populer dan dapat diakses oleh masyarakat umum. Banyak perusahaan teknologi besar, termasuk HTC, Sony, dan Samsung, meluncurkan headset VR mereka sendiri. Kemajuan dalam grafik komputer, perangkat keras, dan perangkat lunak telah memungkinkan pengembangan pengalaman VR yang lebih realistis dan interaktif. 

Saat ini, VR terus berkembang dengan berbagai aplikasi dan penggunaan yang luas. Selain digunakan dalam industri game dan hiburan, VR juga digunakan dalam bidang lainnya termasuk pendidikan. Penggunaan VR dalam pendidikan pun juga telah membawa berbagai dampak positif serta manfaat, utamanya bagi para siswa.

 

Manfaat Virtual Reality dalam Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, virtual reality dapat memberikan beberapa manfaat, seperti:

  • Mendorong pembelajaran yang imersif dan mendalam
  • Mendorong pembelajaran berbasis pengalaman dan eksperimen
  • Meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa
  • Meningkatkan pembelajaran kolaboratif antar satu siswa dengan siswa lain
  • Meningkatkan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai kebutuhan individu siswa
  • Meningkatkan kesadaran dan empati dalam diri siswa

Contoh Virtual Reality dalam Pembelajaran

Terdapat beberapa contoh penerapan virtual reality dalam pembelajaran, di antaranya yaitu:

  • Kunjungan virtual ke tempat bersejarah seperti Piramida Mesir kuno, Colosseum di Roma, atau Taman Peace di Hiroshima.
  • Simulasi interaktif untuk mata pelajaran sains dan matematika, seperti percobaan di laboratorium virtual, menjelajahi struktur molekul, atau memvisualisasikan konsep matematika yang kompleks dalam bentuk tiga dimensi.
  • Pembelajaran bahasa asing dengan berinteraksi bersama karakter virtual dalam situasi kehidupan sehari-hari, seperti memesan makanan di restoran atau berkomunikasi dengan penduduk lokal.
  • Pelatihan keterampilan praktis, seperti dalam industri manufaktur atau perawatan mesin. 
  • Studi lapangan virtual, seperti menjelajahi ekosistem alam, mempelajari flora dan fauna dalam habitat aslinya, atau memahami geologi suatu wilayah.
  • Simulasi perawatan dan prosedur medis untuk memberikan pengalaman yang realistis bagi calon dokter atau perawat.

 

Kelebihan Virtual Reality sebagai Media Pembelajaran

Sebagai media pembelajaran, VR dapat memberikan berbagai kelebihan yang mungkin tidak bisa diperoleh dari media pembelajaran lainnya. Kelebihan VR sebagai media pembelajaran antara lain:

1. Menciptakan pengalaman yang menyeluruh

Dengan menggunakan headset VR, siswa dapat sepenuhnya terlibat dalam lingkungan virtual yang menyerupai dunia nyata. Mereka dapat melihat, mendengar, dan bahkan merasakan sensasi sentuhan dalam lingkungan tersebut.

2. Membuat siswa mengingat pembelajaran dengan lebih baik

Pembelajaran menggunakan VR dapat membuat siswa mengingat apa yang mereka pelajari dengan lebih baik. Hal ini dikarenakan pembelajaran menggunakan VR berbasis pengalaman langsung yang bisa dirasakan oleh para siswa.

3. Dapat melakukan simulasi yang aman

Teknologi VR dapat menyediakan sarana untuk melakukan simulasi dengan aman tanpa resiko yang sebenarnya. Misalnya, dalam pelatihan medis, siswa dapat berlatih prosedur medis tanpa adanya resiko terhadap pasien nyata. Selain itu, dalam pelatihan manufaktur, siswa dapat belajar membongkar mesin tanpa adanya resiko mesin rusak jika terjadi kesalahan.

4. Akses ke pengalaman yang sulit didapatkan

VR memungkinkan siswa untuk mengakses pengalaman yang sulit didapatkan atau dijangkau secara fisik, misalnya menjelajahi tempat-tempat bersejarah yang membutuhkan biaya yang mahal, menjelajahi planet-planet di luar angkasa, atau mempelajari struktur mikroskopis yang berukuran sangat kecil.

Penggunaan virtual reality dalam pendidikan tentunya dapat membawa manfaat yang banyak bagi siswa maupun tenaga pendidik. Selain VR, penerapan teknologi lainnya yang juga dibutuhkan oleh siswa yaitu Learning Management System atau LMS yang dapat digunakan untuk keperluan operasional pembelajaran sehari-hari, seperti menghadiri kelas, mengakses materi belajar, mengumpulkan tugas, dan mengerjakan ujian. Salah satu LMS yang dapat digunakan oleh siswa yakni Jelajah Ilmu.

Jelajah Ilmu merupakan platform LMS terbaik dan paling efektif yang sangat bermanfaat untuk kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa. Berbagai aktivitas pendidikan dapat dilakukan melalui satu platform saja secara online sehingga dapat memudahkan guru maupun siswa selama masa pembelajaran berlangsung. Jelajah Ilmu juga memiliki buku online interaktif yang disertai fitur augmented reality (AR), sehingga membuat LMS ini lebih modern dan menarik.

Selain itu, Jelajah Ilmu juga dapat digunakan oleh wali murid untuk memantau laporan perkembangan belajar masing-masing siswa. Kepala Sekolah pun juga dapat menggunakan LMS ini untuk memantau kinerja guru dan siswa di instansi pendidikan yang dipimpinnya. Dengan begitu, seluruh pihak dapat melakukan aktivitasnya melalui satu platform yang terintegrasi.

Loading

2 thoughts on “Penggunaan Virtual Reality (VR) dalam Pendidikan di Indonesia”

  1. Informasi yang sangat bermanfaat seputar penggunaan virtual reality dalam pendidikan. Banyak teknologi yang mulai beragam dan berkembang. Menggunakan VR museum yaitu teknologi dengan Virtual Reality, yang dikembangkan di Museum.

  2. Artikel blog yang sangat bermanfaat dan menambah wawasan. Berbagai teknologi digunakan dan dikembangkan di era digitalisasi. Menggunakan AR VR MR merupakan teknologi berbasis Augmented Reality, Virtual Reality dan Mixed Reality yang diimplementasikan di berbagai industri.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top