Dalam pembelajaran di kelas, terdapat berbagai metode yang dapat dilakukan oleh tenaga pendidik, baik guru maupun dosen untuk dapat meningkatkan kualitas pengajaran demi capaian pendidikan yang lebih baik. Salah satu metode yang bisa dilakukan yakni Penelitian Tindakan Kelas, di mana guru berperan sebagai peneliti dan kelas yang diajar sebagai objek penelitiannya. Apa itu metode Penelitian Tindakan Kelas dan bagaimana contohnya?
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas adalah metode penelitian yang dilakukan oleh tenaga pendidik dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa dengan cara mengidentifikasi masalah pembelajaran, merancang dan menerapkan tindakan, serta mengevaluasi hasil yang diperoleh dari tindakan tersebut.
Dalam penelitian ini, tenaga pendidik tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai peneliti yang melakukan pengamatan, analisis, serta refleksi atas praktik pembelajaran yang dilakukan di kelas. Metode ini melibatkan partisipasi aktif dari guru, siswa, dan semua pihak yang terkait dalam proses pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas terdiri atas empat tahap utama, yaitu:
- Perencanaan → tenaga pendidik merumuskan masalah pembelajaran, menentukan tindakan yang akan dilakukan, serta merancang alat ukur untuk mengukur keberhasilan tindakan tersebut
- Pelaksanaan → perencanaan yang telah dirancang sebelumnya kemudian dilaksanakan di dalam kelas
- Observasi → tenaga pendidik melakukan pengamatan terhadap proses dan hasil tindakan yang telah dilakukan
- Refleksi → tenaga pendidik mengevaluasi hasil observasi dan menentukan tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan utama dari Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas sehingga hasil belajar siswa dapat lebih optimal. Selain itu, penelitian tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru atau dosen dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif dan bermakna.
Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas, tenaga pendidik dapat mengetahui permasalahan yang terjadi di dalam kelas, kemudian merancang tindakan yang dapat menjadi solusi pemecahan masalah. Apabila hal ini dilakukan terus-menerus dan berkesinambungan dalam jangka panjang, maka kualitas pendidikan secara keseluruhan tentunya juga akan meningkat.
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas memiliki berbagai manfaat yang dapat dirasakan baik oleh guru atau dosen, siswa, maupun lembaga pendidikan secara keseluruhan. Beberapa manfaatnya antara lain:
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas
Dengan melakukan penelitian ini, tenaga pendidik dapat mengetahui masalah pembelajaran apa saja yang terjadi di dalam kelas, kemudian merancang solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
2. Meningkatkan partisipasi siswa
Penelitian ini dapat membantu meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Dengan merancang tindakan perbaikan yang sesuai dengan kebutuhan siswa, tenaga pendidik dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.
3. Meningkatkan keterampilan tenaga pendidik
Melakukan Penelitian Tindakan Kelas dapat membantu meningkatkan keterampilan tenaga pendidik dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi siswa-siswi mereka.
4. Meningkatkan refleksi dan evaluasi diri
Dengan melakukan penelitian ini, tenaga pendidik menjadi lebih reflektif dan kritis terhadap praktik pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dapat membantu mereka untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
5. Meningkatkan kerjasama antara guru dan siswa
Dalam Penelitian Tindakan Kelas, siswa juga dapat dilibatkan secara aktif dalam proses perbaikan pembelajaran di kelas. Hal ini dapat membantu meningkatkan kerjasama antara guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
6. Meningkatkan reputasi lembaga pendidikan
Dengan melakukan penelitian ini, lembaga pendidikan dapat menunjukkan komitmen mereka dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat meningkatkan reputasi lembaga pendidikan di mata masyarakat.
Contoh Penelitian Tindakan Kelas
Contohnya yakni sebagai berikut:
- Masalah → Banyak siswa di dalam kelas yang tidak aktif saat pembelajaran matematika.
- Tindakan → Guru matematika membuat perubahan pada metode pembelajaran dengan menggabungkan beberapa strategi, seperti memberikan contoh praktis, membuat permainan matematika, dan memberikan tugas yang lebih menarik untuk siswa.
- Evaluasi → Setelah menerapkan metode pembelajaran yang baru, guru matematika mengevaluasi hasilnya dengan memperhatikan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa siswa menjadi lebih aktif selama pembelajaran matematika dan hasil belajar siswa juga meningkat.
- Refleksi → Guru matematika melakukan refleksi terhadap tindakan perbaikan yang dilakukan dan mencatat segala hal yang terjadi setelah menerapkan tindakan perbaikan tersebut. Hal ini membantu guru matematika untuk menentukan tindakan perbaikan selanjutnya yang dapat dilakukan di kelas.
- Perbaikan → Guru matematika menentukan tindakan perbaikan selanjutnya berdasarkan refleksi yang telah dilakukan. Guru matematika memutuskan untuk terus menggunakan metode pembelajaran yang baru dan meningkatkan kualitas metode tersebut dengan memperbaiki beberapa kekurangan yang ditemukan.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu metode yang efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, karena melibatkan partisipasi aktif dari guru, siswa, dan semua pihak yang terkait dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, penelitian ini dapat membantu tenaga pendidik dalam memperbaiki praktik pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Dalam melaksanakan metode Penelitian Tindakan Kelas, guru dapat memanfaatkan sarana teknologi seperti Jelajah Ilmu. Jelajah Ilmu merupakan platform Learning Management System (LMS) yang dapat membantu para guru untuk menciptakan pengalaman belajar online yang efektif dan mudah bagi siswa. Jelajah Ilmu memungkinkan guru untuk memberi materi, memberi tugas, serta membuat lembar ujian dengan skema penilaian yang akurat langsung melalui platform LMS tersebut. Guru juga dapat melacak setiap aktivitas dan kinerja siswa, sehingga guru dapat memahami lebih dalam mengenai kekuatan dan kelemahan masing-masing siswa.
Penggunaan platform LMS Jelajah Ilmu juga dapat menjadi salah satu tindakan perubahan yang dapat dilakukan guru demi meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa. Selain itu, dengan menggunakan sarana teknologi seperti Jelajah Ilmu, tentunya pembelajaran antara guru dan siswa juga akan menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Hasil belajar siswa pun dapat meningkat seiring dengan meningkatnya motivasi siswa untuk belajar.