Sejak diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Indonesia pada tahun 2021, kurikulum merdeka telah menjadi sorotan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Konsep kurikulum ini menekankan pada pengembangan karakter mandiri, kreativitas, inovasi, dan kewirausahaan siswa, yang diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan masa depan. Meskipun masih tergolong baru, sejumlah sekolah di Indonesia telah mengadopsi kurikulum ini dan melaporkan capaian pembelajaran yang positif. Capaian pembelajaran merupakan salah satu komponen yang membentuk kurikulum merdeka.
Komponen Pembentuk Kurikulum Merdeka
Kurikulum merdeka terbentuk atas beberapa komponen yang perlu dipahami agar kegiatan belajar mengajar dapat dijalankan secara optimal. Komponen pembentuk kurikulum merdeka yaitu:
1. Capaian Pembelajaran
Komponen kurikulum merdeka yang pertama yaitu capaian pembelajaran yang berisi hal atau target tertentu yang perlu dicapai oleh siswa selama masa pembelajaran.
2. Tujuan Pembelajaran
Komponen kurikulum merdeka yang kedua yaitu tujuan pembelajaran yang merupakan tujuan akhir dari dilakukannya suatu pembelajaran oleh guru dan siswa.
3. Alur Pembelajaran
Komponen kurikulum merdeka yang ketiga yaitu alur pembelajaran yang merupakan serangkaian proses yang disusun secara sistematis dan logis sesuai urutan pembelajaran di kelas.
Pengertian Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Capaian pembelajaran adalah kompetensi minimum yang harus dicapai siswa pada setiap mata pelajaran yang diterima pada setiap fase perkembangan. Capaian pembelajaran kurikulum merdeka berisi sekumpulan kompetensi serta lingkup materi yang disusun dalam bentuk narasi secara komprehensif.
Terdapat enam fase capaian pembelajaran dalam kurikulum merdeka, yaitu fase A hingga fase F, yang meliputi seluruh mata pelajaran di jenjang pendidikan dasar maupun menengah. Pembagian fase ini ditentukan oleh pemerintah, namun sekolah memiliki wewenang untuk menentukan strategi, cara, atau alur tersendiri untuk mencapainya.
Tujuan Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Pada kurikulum merdeka, tujuan capaian pembelajaran dibedakan untuk jenjang PAUD dan SD-SMA. Tujuan capaian pembelajaran pada kurikulum merdeka yaitu:
1. Tujuan Capaian Pembelajaran Jenjang PAUD
Pada jenjang pendidikan PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA), tujuan capaian pembelajarannya adalah untuk memberikan arah pada semua aspek perkembangan anak yang sesuai dengan usia mereka. Hal ini bertujuan agar kompetensi pembelajaran yang diharapkan dicapai pada akhir masa PAUD dapat dipahami dengan jelas dan anak siap mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya.
2. Tujuan Capaian Pembelajaran Jenjang SD-SMA
Pada jenjang pendidikan SD-SMA, tujuan capaian pembelajarannya adalah untuk menunjukkan kemajuan belajar siswa dari satu tingkat ke tingkat berikutnya. Pada jenjang SD-SMA, capaian pembelajarannya juga harus disertai dengan kriteria penilaian yang akurat sehingga dapat digunakan sebagai bukti tercapainya hasil pembelajaran yang diharapkan.
Fase Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Fase capaian pembelajaran kurikulum ini dibagi berdasarkan satuan pendidikannya. Fase capaian pembelajaran kurikulum merdeka dalam satuan pendidikan umum yaitu:
- Fase Pondasi: PAUD
- Fase A: kelas 1–2 SD
- Fase B: kelas 3–4 SD
- Fase C: kelas 5–6 SD
- Fase D: kelas 7–9 SMP
- Fase E: kelas 10 SMA/SMK
- Fase F: kelas 11–12 SMA/SMK
Sedangkan fase capaian pembelajaran kurikulum merdeka dalam satuan pendidikan khusus yaitu:
- Fase Pondasi: PAUDLB
- Fase A: usia mental ≤ 7 tahun (kelas 1–2 SDLB)
- Fase B: usia mental ± 8 tahun (kelas 3–4 SDLB)
- Fase C: usia mental ± 8 tahun (kelas 5–6 SDLB)
- Fase D: usia mental ± 9 tahun (kelas 7–9 SMPLB)
- Fase E: usia mental ± 10 tahun (kelas 10 SMALB)
- Fase F: usia mental ± 10 tahun (kelas 11–12 SMALB)
Elemen Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Elemen capaian pembelajaran kurikulum ini dibagi berdasarkan fase perkembangan anak pada setiap jenjang pendidikan. Elemen capaian pembelajaran pada fase PAUD yaitu:
1. Nilai Agama dan Budi Pekerti
- Dapat mempercayai Tuhan Yang Maha Esa
- Mengenal dan mempraktikkan ajaran pokok dari agama dan kepercayaannya
- Dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan, dan keselamatan dirinya sendiri
- Dapat menghargai sesama manusia dengan berbagai perbedaannya serta mempraktikkan perilaku baik dan berakhlak mulia
- Dapat menghargai alam dengan cara merawatnya dan menunjukkan rasa sayang terhadap makhluk hidup lain, seperti hewan dan tumbuhan yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
2. Jati Diri
- Dapat mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi diri serta membangun hubungan sosial secara sehat
- Mengenali dan memiliki perilaku positif terhadap diri sendiri dan lingkungan
- Memiliki rasa bangga sebagai anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila
- Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, aturan, dan norma yang berlaku
- Mampu menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, halus, dan taktil) untuk mengeksplorasi dan memanipulasi berbagai objek dan lingkungan sekitar sebagai bentuk pengembangan diri
3. Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni
- Mampu mengenali dan memahami berbagai informasi
- Dapat mengkomunikasikan perasaan dan pikiran secara lisan, tulisan, maupun menggunakan berbagai media lain
- Dapat membangun percakapan
- Menunjukkan minat, kegemaran, dan berpartisipasi dalam kegiatan pramembaca dan pramenulis.
- Dapat mengenali dan menggunakan konsep pramatematika untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
- Menunjukkan adanya kemampuan dasar berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.
- Menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi, eksplorasi, dan eksperimen dengan menggunakan lingkungan sekitar dan media sebagai sumber belajar, untuk mendapatkan gagasan mengenai fenomena alam dan sosial.
- Menunjukkan awal menggunakan dan merekayasa teknologi, serta untuk mencari informasi, gagasan, dan keterampilan secara aman dan bertanggung jawab.
- Mampu mengeksplorasi berbagai proses seni, mengekspresikannya serta mengapresiasi karya seni.
Untuk elemen capaian pembelajaran di jenjang pendidikan SD-SMA dibagi berdasarkan mata pelajaran, sehingga setiap mata pelajaran memiliki elemennya tersendiri yang dapat menjadi poin penilaian dalam capaian pembelajaran.
Cara Mengukur Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Terdapat cara yang bisa dilakukan untuk mengukur capaian pembelajaran dalam kurikulum merdeka, yaitu asesmen formatif dan asesmen sumatif. Asesmen formatif merupakan penilaian yang dilakukan di awal, tengah, akhir, serta sepanjang masa pembelajaran. Asesmen ini bertujuan untuk memberikan guru informasi atau umpan balik secara cepat mengenai pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran.
Sementara itu, asesmen sumatif adalah penilaian yang hanya dilakukan di akhir proses pembelajaran, misalnya di akhir semester, akhir tahun ajaran, atau akhir jenjang pendidikan. Asesmen sumatif bertujuan untuk mengetahui apakah siswa berhasil atau tidak dalam mencapai suatu capaian pembelajaran.
Asesmen formatif dapat dilakukan dengan menggunakan tes tertulis, tes lisan, penilaian diri, penilaian antar teman (peer-assessment), penugasan proyek, dan lain sebagainya. Sedangkan asesmen sumatif dapat dilakukan dengan menggunakan ujian akhir atau tes akhir.
Strategi Untuk Mencapai Capaian Pembelajaran
Terdapat beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh guru dalam membantu siswa-siswinya mencapai capaian pembelajaran kurikulum merdeka. Strategi tersebut antara lain:
- Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran
- Menggunakan metode pembelajaran yang tepat
- Menciptakan kompetisi dalam belajar
- Memberikan pujian atas prestasi dan keberhasilan siswa
- Membantu dan membimbing siswa yang masih belum berhasil mencapai target sesuai harapan
Untuk membantu guru dan siswa mencapai capaian pembelajaran kurikulum merdeka sesuai harapan, instansi pendidikan dapat menggunakan platform Jelajah Ilmu, yang merupakan platform pendidikan terlengkap untuk segala keperluan belajar mengajar. Platform online ini dapat digunakan untuk menyusun, membagikan, hingga mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar dalam rangka memperoleh capaian pembelajaran yang sesuai target dan harapan.
Platform Jelajah Ilmu juga dapat digunakan oleh seluruh civitas akademika yang terlibat di sekolah, mulai dari guru, siswa, kepala sekolah, hingga orang tua siswa atau wali murid. Dengan satu platform saja, kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dan terdokumentasi dengan baik dan rapi.