Sebagai tenaga pendidik, seorang guru tentunya memiliki berbagai metode pembelajaran yang bisa diterapkan saat kegiatan belajar mengajar dengan siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu metode active learning. Metode ini cocok untuk berbagai usia, mulai dari usia dini hingga dewasa. Apa itu metode active learning?
Pengertian Active Learning
Active learning adalah metode pembelajaran di mana siswa ditekankan untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran alih-alih hanya menerima informasi saja secara pasif. Dalam metode pembelajaran ini, siswa didorong untuk berani melibatkan diri dalam berbagai kegiatan pembelajaran yang mengharuskan mereka untuk berpikir dan menganalisa informasi, serta berkolaborasi dengan teman-teman mereka untuk menemukan solusi dari permasalahan.
Tujuan dari metode pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, metode ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di sekolah dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis Active Learning
Terdapat beberapa jenis metode pembelajaran active learning yang bisa diterapkan oleh guru saat kegiatan belajar mengajar dengan siswa, di antaranya yaitu:
1. Membentuk Forum Diskusi
Salah satu jenis metode active learning yang paling populer adalah membentuk forum diskusi. Guru dapat memberikan satu topik tertentu untuk didiskusikan dengan seluruh anggota kelas. Kemudian, siswa bisa mengangkat tangan untuk mengemukakan pendapat, bertanya, atau menanggapi pendapat dari siswa lain. Dari kegiatan ini, siswa didorong untuk berani mengemukakan pendapatnya di depan umum tanpa takut didebat oleh orang lain.
2. Membuat Grup Proyek
Jenis metode active learning selanjutnya yaitu membuat grup proyek. Guru dapat membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, untuk kemudian mengerjakan suatu proyek terkait dengan topik yang sedang dipelajari saat itu. Hal ini akan melatih kemampuan siswa untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan sesama anggota tim. Setelah proyeknya selesai, masing-masing kelompok bisa mempresentasikan hasil proyek mereka di depan kelas.
3. Studi Kasus
Sesuai namanya, pada studi kasus, siswa akan diminta untuk mengidentifikasi, mempelajari, dan menganalisis secara mendalam terkait suatu topik dengan menjadikan suatu kasus yang terkait dengan topik sebagai sumber utama. Kasus yang dijadikan bahan studi, umumnya adalah kasus yang benar-benar terjadi di dunia nyata. Siswa dapat saling berdiskusi demi mencari solusi untuk memecahkan masalah yang terdapat dalam kasus tersebut. Dengan studi kasus, siswa dapat memahami bagaimana cara mencari pemecahan masalah apabila suatu hari terjadi kasus yang serupa dengan yang sudah mereka pelajari.
4. Role-Playing
Jenis berikutnya adalah role-playing, di mana siswa dapat memerankan suatu skenario tertentu, untuk memahami lebih dalam perspektif dari karakter yang mereka perankan. Untuk menerapkan role-playing, guru bisa meminta siswa untuk memerankan naskah drama tertentu yang topiknya relevan dengan topik yang sedang dipelajari.
5. Simulasi
Simulasi merupakan jenis metode pembelajaran aktif di mana siswa bisa mempelajari suatu topik dengan mensimulasikan topik tersebut. Misalnya, siswa sedang mempelajari tentang topik mitigasi bencana gempa. Maka, guru bisa melakukan simulasi gempa dan meminta siswa untuk menerapkan mitigasi yang benar saat terjadi gempa, seperti berlindung di bawah meja, menjauhi jendela kaca, atau keluar menuju tanah lapang.
Karakteristik Active Learning
Metode pembelajaran active learning memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
- Berpusat atau berfokus pada siswa (student-centered)
- Kolaboratif
- Menggunakan topik pembelajaran sebagai dasar melakukan kegiatan
- Melibatkan berbagai strategi pengajaran
- Memungkinkan siswa untuk menerapkan hasil pembelajaran dalam dunia nyata
Untuk bisa menerapkan metode pembelajaran ini dengan sukses, guru harus bisa kreatif dalam menentukan kegiatan pembelajaran yang seru dan tidak membosankan, namun tetap relevan dengan topik yang akan dibahas. Dengan begitu, siswa akan tertarik untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
Kelebihan Active Learning
Metode active learning memiliki berbagai kelebihan, antara lain:
- Siswa menjadi lebih berani untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran
- Memungkinkan siswa untuk melatih kepercayaan diri
- Melatih kreativitas guru untuk membuat bahan ajar atau cara tertentu dalam mendidik siswa karena metode pembelajaran ini sangat fleksibel
- Siswa dan guru dapat lebih memahami topik pembelajaran secara lebih mendalam
- Siswa dapat lebih mengingat hal yang telah dipelajari
- Siswa dapat menerapkan hal yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
- Meningkatkan kolaborasi antara guru dengan siswa, maupun antara siswa satu dengan siswa lain
Strategi Active Learning
Dalam menerapkan metode pembelajaran active learning, terdapat beberapa strategi yang bisa dilakukan guru agar penerapan yang dilakukan berhasil meningkatkan keaktifan siswa, antara lain yaitu:
1. Memahami topik yang akan diajarkan secara mendalam
Sebelum menerapkan active learning, guru harus memahami terlebih dahulu secara mendalam mengenai topik yang akan diajarkan pada siswa. Guru bisa membuat mind-map tentang topik tersebut dan mengidentifikasi apa saja hal-hal yang perlu siswa ketahui terkait topik tersebut.
2. Mencari jenis active learning yang relevan
Setelah guru memahami topik yang akan diajarkan secara mendalam, selanjutnya guru bisa mencari jenis active learning yang relevan dengan topik tersebut. Misalnya, terdapat suatu kasus menarik yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan banyak orang dan kasus tersebut relevan dengan topik yang akan diajarkan. Maka, guru bisa memilih jenis pembelajaran aktif studi kasus, dengan menggunakan kasus viral tersebut sebagai bahan utama diskusi.
Guru juga bisa menggabungkan antara satu jenis pembelajaran aktif dengan jenis yang lain. Misalnya, menggabungkan antara studi kasus dengan pembentukan kelompok diskusi. Dari kasus yang digunakan sebagai dasar tersebut, guru dapat membentuk siswa menjadi kelompok untuk saling berdiskusi dan bertukar pikiran.
3. Melakukan evaluasi
Setelah metode active learning dilaksanakan, guru bisa melakukan evaluasi. Bagaimana hasil penerapan metode yang telah dilakukan? Apakah sudah cukup berhasil membuat siswa terlibat secara aktif? Atau ternyata masih kurang? Hasil evaluasi ini kemudian bisa digunakan untuk penerapan metode active learning selanjutnya agar bisa lebih baik lagi.
Dalam melakukan metode pembelajaran ini, guru bisa menggunakan platform Jelajah Ilmu untuk membantu memudahkan tugas guru. Jelajah Ilmu merupakan platform LMS pembelajaran terlengkap dan terbaik dengan fitur yang canggih.
Misalnya, ketika menerapkan jenis active learning diskusi kelompok, guru bisa meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusinya ke platform Jelajah Ilmu supaya hasil kegiatan siswa dapat tersimpan dan terdokumentasi dengan lebih baik secara digital. Selain itu, guru juga bisa melakukan penilaian langsung melalui platform yang sama, sehingga hasil nilai siswa juga dapat terdokumentasi dengan rapi.
Tidak hanya metode pembelajaran active learning saja, guru juga bisa memanfaatkan platform Jelajah Ilmu untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran lainnya, seperti metode pembelajaran portofolio, metode pembelajaran flipped classroom, dan sebagainya. Oleh karena itu, platform ini sangat cocok untuk digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran sehari-hari.