Guraru

Mengenal Penelitian Korelasional, Fungsi, Pengaruh hingga Contohnya

Mengenal Penelitian Korelasional, Fungsi, Pengaruh hingga Contohnya

Ada banyak metode penelitian yang umum digunakan oleh para peneliti saat akan menguji variabel, salah satunya yaitu metode penelitian korelasional. Berbeda dengan metode penelitian eksperimental yang menggunakan hipotesis dan eksperimen, penelitian ini dilakukan secara non-eksperimental supaya variabel yang diteliti tetap murni tanpa melibatkan manipulasi. Seperti apa pengertian penelitian korelasional dan bagaimana contohnya?

 

Pengertian Penelitian Korelasional

Beberapa pengertian penelitian korelasional menurut para ahli, antara lain sebagai berikut: 

  1. Suryabrata (1994)

Menurut Suryabrata, penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor memiliki kaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

  1. Fraenkel dan Wallen (2008)

Menurut Fraenkel dan Wallen, penelitian korelasional termasuk ke dalam kategori penelitian deskriptif yang menggambarkan suatu kondisi dengan hasil pengamatan yang dilakukan pada suatu waktu khusus.

  1. Emzir (2009)

Menurut Emzir, penelitian korelasional adalah penelitian yang menafsirkan hubungan antara variabel, namun tidak sampai meneliti hubungan kausalitas. Meskipun demikian, hasil penelitian dengan metode ini bisa dikembangkan untuk diteliti kembali. 

Berdasarkan pengertian menurut para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian korelasional adalah salah satu jenis metode penelitian yang memungkinkan seseorang untuk memahami dan menilai hubungan (korelasi) antara dua atau lebih variabel, tanpa menentukan hubungan sebab-akibat antar variabel. Penelitian ini dilakukan secara non-eksperimental untuk mengetahui keterkaitan antar satu variabel dengan variabel lainnya tanpa memanipulasi keadaan dari variabel tersebut.

Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif yang dapat mengungkapkan hubungan secara statistik. Penelitian ini berbeda dengan penelitian eksperimental yang berbasis hipotesis dan eksperimen.

 

Fungsi Penelitian Korelasional 

Fungsi penelitian ini adalah untuk mengetahui secara faktual seberapa jauh keterkaitan atau korelasi yang dimiliki oleh satu variabel dengan variabel lain yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini sengaja tidak melibatkan manipulasi apapun terhadap variabel yang diteliti karena adanya manipulasi sedikit saja dapat berpengaruh pada hasil korelasi yang diperoleh.

Penelitian korelasional juga bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terdapat perubahan tertentu pada variabel yang diteliti dan apakah variabel tersebut sebanding, berbanding terbalik, atau tidak berkaitan dengan variabel lainnya.

 

Karakteristik Penelitian Korelasional

Beberapa karakteristik utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Cocok digunakan untuk variabel kompleks 

Penelitian korelasi cocok digunakan untuk meneliti variabel-variabel yang bersifat kompleks. Hal ini dikarenakan variabel kompleks cenderung sulit untuk diteliti secara eksperimental, sehingga dibutuhkan metode penelitian non-eksperimental, contohnya yaitu penelitian korelasional. 

2. Dapat dilakukan dalam satu waktu

Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dapat dilakukan dalam satu waktu. Artinya, pengukuran korelasi antar variabel yang digunakan dapat dilakukan secara serentak pada waktu yang bersamaan. Hal ini tentunya menjadi salah satu kelebihan metode penelitian korelasional, yaitu efisien karena penelitiannya dapat dilakukan secara cepat.

3. Hasil penelitian berupa tinggi rendahnya hubungan variabel

Umumnya, hasil penelitian korelasional yaitu berupa tinggi rendahnya hubungan antara dua atau lebih variabel yang diteliti. Jika hasil penelitian masih berupa ada tidaknya hubungan antar variabel, artinya penelitian tersebut belum selesai dan perlu dilakukan penelitian lanjutan hingga diperoleh hasil tinggi rendahnya hubungan antar variabel yang diteliti. 

4. Bisa digunakan untuk memprediksi variabel lain 

Hasil penelitian korelasional dapat digunakan pada penelitian lain atau penelitian lanjutan untuk memprediksi variabel lain. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat pada tinggi rendahnya hubungan antar variabel yang didapatkan dari penelitian sebelumnya.

5. Menggunakan analisa statistik

Penelitian korelasional sering kali menggunakan analisa statistik untuk mengukur dan menggambarkan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Salah satu metode statistik yang umum digunakan dalam penelitian korelasional adalah koefisien korelasi, seperti koefisien korelasi Pearson atau koefisien korelasi Spearman.

6. Menggunakan data kuantitatif

Penelitian korelasional lebih cocok digunakan untuk variabel-variabel yang sifatnya dapat diukur secara kuantitatif, yaitu berupa angka, skala, atau nilai numerik. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi peneliti untuk menemukan metode analisa statistik yang cocok untuk menganalisis variabel secara lebih mendetail.

 

Jenis Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional terdiri atas beberapa jenis, di antaranya yaitu studi hubungan, studi prediksi, dan studi korelasi multivariat. Penjelasan lebih lengkap mengenai masing-masing jenis penelitian korelasional dapat dilihat sebagai berikut.

1. Studi Hubungan

Studi hubungan merupakan jenis penelitian korelasional yang dilakukan untuk mendapatkan data tingkat korelasi antara variabel yang sifatnya lebih sederhana atau lebih spesifik, dengan variabel yang sifatnya lebih kompleks atau rumit.

2. Studi Prediksi

Studi prediksi merupakan jenis penelitian korelasional yang meneliti korelasi antar variabel, di mana hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk memprediksi suatu fenomena tertentu di masyarakat.

3. Studi Korelasi Multivariat

Studi Korelasi Multivariat adalah jenis penelitian korelasional yang menggunakan setidaknya tiga variabel atau lebih. Teknik multivariat ini kemudian dibagi lagi menjadi dua bentuk yaitu:

  • Teknik Regresi Ganda

Teknik Regresi Ganda (Multiple Regression) adalah teknik yang melibatkan berbagai variabel kompleks untuk memprediksi satu variabel kriteria.

  • Teknik Korelasi Kanonik 

Teknik Korelasi Kanonik merupakan teknik perluasan dari Teknik Regresi Ganda. Jika pada Teknik Regresi Ganda hanya melibatkan satu variabel kriteria, maka pada teknik ini, digunakan dua atau lebih variabel kriteria yang akan diprediksi.

 

Pengambilan Data Penelitian Korelasional

Pada penelitian korelasional, pengambilan data atau pengumpulan data dapat dilakukan oleh peneliti melalui beberapa cara. Misalnya yaitu dengan menggunakan kuesioner, angket, tes, interview (wawancara), observasi, dan lain sebagainya. Proses pengambilan data ini dapat dilakukan pada waktu yang bersamaan atau serentak. Namun, pada beberapa penelitian, bisa juga dilakukan pengumpulan data pada waktu yang berbeda tergantung jenis variabelnya.

 

Hubungan dalam Penelitian Korelasional

Dalam penelitian korelasional, terdapat tiga jenis kemungkinan hubungan yang akan muncul, yaitu:

1. Korelasi Positif

Korelasi positif adalah jenis korelasi di mana hubungan antara variabel yang diteliti berbanding lurus. Artinya, apabila salah satu variabel meningkat, maka variabel lain akan ikut meningkat. Begitu pun sebaliknya, apabila salah satu variabel menurun, maka variabel lain akan ikut menurun.

2. Korelasi Negatif

Korelasi negatif adalah jenis korelasi di mana hubungan antara variabel yang diteliti berbanding terbalik. Artinya, apabila salah satu variabel meningkat, maka variabel lain akan menurun. Sedangkan apabila salah satu variabel menurun, maka variabel lain akan meningkat.

3. Tidak Ada Korelasi

Kemungkinan terakhir yaitu tidak ada korelasi atau hubungan antara variabel yang diteliti. Artinya, apabila salah satu variabel meningkat atau menurun, maka variabel lainnya tidak akan terpengaruh.

 

Contoh Penelitian Korelasional

Beberapa contoh judul penelitian korelasional di antaranya yakni sebagai berikut:

  • Korelasi antara Penggunaan Gadget Secara Berlebih dengan Tingkat Kesehatan Mental pada Remaja
  • Korelasi antara Efektivitas Iklan di Berbagai Platform Media Sosial dengan Keputusan Pembelian Pelanggan
  • Hubungan antara Minat dan Prestasi Belajar Sejarah dengan Kesadaran Siswa akan Pentingnya Sejarah
  • Hubungan antara Perhatian Orang Tua terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
  • Korelasi antara Pendidikan Tata Krama dalam Keluarga dengan Sikap dan Perilaku Siswa di Sekolah
  • Hubungan antara Minat Membaca dengan Motivasi Belajar Mahasiswa di Perguruan Tinggi

Bagi guru yang ingin melakukan penelitian korelasional demi menambah angka kredit untuk kenaikan jabatan fungsional, penelitian ini dapat menjadi salah satu metode yang bisa dipilih. Salah satu contoh penelitian korelasional yang bisa dilakukan yaitu meneliti korelasi antara Penggunaan Platform Learning Management System Jelajah Ilmu dengan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Secara Online. Seperti yang diketahui, siswa cenderung merasa kurang termotivasi ketika harus belajar secara online karena siswa tidak dapat bertatap muka secara langsung dengan guru dan teman-teman sebayanya di kelas. Dengan memanfaatkan Jelajah Ilmu, guru bisa memberikan pengalaman belajar online yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan bagi para siswa.

Jelajah Ilmu memiliki fitur pembelajaran yang lengkap, seperti Kelas Online, Lembar Ujian, Ruang Obrol, dan berbagai fitur lainnya yang menarik dan berbasis teknologi canggih. Dengan Jelajah Ilmu, guru dapat melangsungkan pembelajaran yang lebih tersistem, terorganisir, dan terdokumentasi dengan baik.

 

Daftar Pustaka:

Emzir. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Fraenkel, J. R., dan Wallen, N. E. (2008). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill.

Suryabrata, S. (1994). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Loading

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top