Sejak tahun 2021 lalu, pemerintah telah merilis kurikulum terbaru bernama Kurikulum Merdeka yang akan menggantikan Kurikulum 2013 sepenuhnya dan menjadi kurikulum nasional. Kurikulum ini telah diterapkan di berbagai sekolah secara bertahap hingga saat ini. Dalam penerapannya, tidak jarang ditemukan kesulitan atau hambatan yang membuat guru dan kepala sekolah kebingungan. Oleh karena itu, pemerintah membuat panduan implementasi Kurikulum Merdeka yang dirilis secara resmi oleh Kemdikbud sebagai pedoman bagi satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Panduan ini terdiri atas beberapa kategori, mulai dari Praktik Kerja Lapangan hingga implementasi bimbingan konseling. Berikut dijabarkan panduan-panduan Kurikulum Merdeka yang dapat menjadi pedoman bagi pihak sekolah.
Panduan Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam menginternalisasi dan menerapkan keterampilan karakter dan budaya kerja (soft skills) serta menerapkan, meningkatkan, dan mengembangkan penguasaan kompetensi teknis (hard skills) sesuai dengan konsentrasi keahliannya, kebutuhan dunia kerja, serta kemandirian berwirausaha. Tujuan mapel PKL meliputi:
- Internalisasi soft skills di dunia kerja
- Penerapan hard skills yang dikuasai pada pekerjaan yang sesungguhnya sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS) yang berlaku
- Peningkatan dan pengembangan hard skills dalam bidang tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja
- Penyiapan kemandirian peserta didik untuk berwirausaha
Panduan Pemilihan MPP di SMA/MA Sederajat
Dalam pemilihan mata pelajaran pilihan (MPP) pada jenjang SMA/MA sederajat, terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan, yaitu:
1. Persiapan Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan
Langkah-langkah persiapan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
- Membangun pemahaman yang utuh di antara para pemangku kepentingan di tingkat satuan pendidikan terkait penyelenggaraan pemilihan mata pelajaran pilihan.
- Melakukan refleksi untuk memahami kesiapan satuan pendidikan.
2. Proses Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan
Dalam menentukan mata pelajaran pilihan peserta didik perlu mendapatkan bimbingan yang memadai agar mereka dapat menentukan pilihan yang sesuai dengan aspirasi masa depan mereka. Setelah penetapan pemilihan mata pelajaran pilihan, peserta didik mendapatkan berbagai pendampingan agar dapat menguatkan pilihannya sesuai dengan rencana karir setelah SMA.
3. Pendampingan Setelah Penetapan Mata Pelajaran Pilihan
Berikut beberapa contoh program pendampingan yang dapat diselenggarakan setelah pemilihan mata pelajaran pilihan:
- Pendalaman minat, bakat, dan kemampuan peserta didik melalui kegiatan pembelajaran di kelas.
- Program khusus yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan (penjelasan program khusus dapat dilihat kembali di bagian Eksplorasi Minat dan Bakat).
- Praktik atau magang di lembaga-lembaga yang mendukung penguatan minat, bakat, dan kemampuan kariernya.
- Layanan bimbingan atau konseling jika ada peserta didik yang mata pelajaran pilihannya mengalami penyesuaian karena keterbatasan SDM tenaga pendidik atau ruangan kelas di satuan pendidikan
Panduan Laporan Hasil Belajar PAUD
Untuk membuat laporan hasil belajar bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), terdapat beberapa komponen yang perlu dilibatkan, di antaranya yaitu:
- Data diri peserta didik
- Informasi kemajuan peserta didik dalam pembelajaran intrakurikuler yang mengacu pada Capaian Pembelajaran (Informasi yang diberikan terkait elemen-elemen Capaian Pembelajaran, yaitu Elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti, Elemen Jati Diri, dan Elemen Dasar-Dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni)
- Informasi kemajuan peserta didik dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila
- Refleksi orang tua
- Narasi ringkas informasi perkembangan peserta didik
- Informasi ketidakhadiran peserta didik
- Portofolio (opsional)
Panduan Pelaksanaan Pendidikan Inklusi
Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang dilaksanakan untuk membangun lingkungan yang terbuka bagi siapa saja dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda, meliputi karakteristik, kondisi fisik, kepribadian, status, suku, budaya dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan yang sama bagi setiap peserta didik untuk mendapatkan pendidikan yang layak, meskipun peserta didik memiliki keunikan atau keterbelakangan tertentu yang berbeda dengan siswa normal pada umumnya.
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan inklusi di kelas dilakukan dengan menerapkan perencanaan pembelajaran yang telah disusun serta melakukan modifikasi pada proses pembelajaran di kelas sesuai kondisi murid yang diajar. Modifikasi proses pembelajaran di kelas dapat dilakukan dengan memodifikasi isi materi, soal, alat, waktu, tempat, dan cara penilaian. Untuk pelaksanaan pembelajarannya sendiri dilakukan dengan metode:
- Kontekstual
- Pengulangan (drill)
- Pembelajaran yang ramah
- Sederhana
- Berbasis kecakapan hidup
- Komunikasi yang efektif
Panduan Pelaksanaan PPI
Berikut merupakan langkah-langkah pelaksanaan program pendidikan individual (PPI) sesuai yang dirilis oleh Kemdikbud:
- Membentuk tim PPI. Tim PPI terdiri dari Multi Disciplinary Team (MDT) yang bertanggung jawab bersama membuat rancangan PPI.
- Melakukan asesmen diagnostik terkait kekuatan, kelemahan, minat, dan kebutuhan anak dengan didasarkan dari berbagai aspek perkembangan seperti aspek emosi, sosialisasi, kognitif, bahasa, dan fisik/motorik.
- Menentukan tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek dari rancangan PPI. Tujuan jangka panjang dalam pedoman ini adalah Capaian Pembelajaran (CP), sedangkan tujuan jangka pendek dalam pedoman ini adalah Tujuan Pembelajaran (TP) yang disusun sesuai kebutuhan khusus PDBK yang bersangkutan.
- Penilaian (asesmen) yang terdiri atas asesmen formatif dan sumatif.
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka
Tahapan implementasi Kurikulum Merdeka terdiri atas 13 tahap yang dapat dilakukan oleh satuan pendidikan. Tahapan-tahapan tersebut yaitu:
- Perancangan kurikulum operasional satuan pendidikan
- Perancangan alur tujuan pembelajaran
- Perencanaan pembelajaran dan asesmen
- Penggunaan dan pengembangan perangkat ajar
- Perencanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
- Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
- Penerapan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
- Keterpaduan penilaian dalam pembelajaran
- Pembelajaran sesuai tahap belajar peserta didik (pendidikan dasar dan menengah)
- Kolaborasi antar guru untuk keperluan kurikulum dan pembelajaran
- Kolaborasi dengan orang tua/keluarga dalam pembelajaran
- Kolaborasi dengan masyarakat/komunitas/industri
- Refleksi, evaluasi dan peningkatan kualitas implementasi kurikulum
Selain 13 tahapan di atas, terdapat 6 aspek tambahan khusus untuk jenjang SMA yaitu:
- Pendampingan minat dan bakat
- Pemilihan mata pelajaran untuk Kelas XI dan XII
- Peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran dengan kapabilitas manajerial berbasis industri
- Keselarasan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja
- Penguatan peran guru BK dalam pemilihan jurusan
- Penguatan wawasan vokasional
Terdapat juga 2 aspek tambahan khusus untuk pendidikan khusus, yaitu:
- Penilaian dalam pembelajaran
- Kolaborasi dengan orang tua/keluarga dan masyarakat/industri
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa panduan Kurikulum Merdeka yang perlu dilakukan, yaitu:
1. Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Perencanaan pembelajaran dan asesmen dilakukan dengan cara:
- Memahami capaian pembelajaran (CP)
- Merumuskan tujuan pembelajaran
- Menyusun alur tujuan pembelajaran
- Merencanakan pembelajaran dan asesmen
2. Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
Berikut merupakan ilustrasi pelaksanaan pembelajaran dan asesmen yang disediakan oleh Kemdikbud:
- Pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, termasuk di dalamnya rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di awal pembelajaran dan asesmen di akhir pembelajaran
- Pendidik melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap individu peserta didik untuk mempelajari materi yang telah dirancang
- Berdasarkan hasil asesmen, pendidik memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/atau membuat penyesuaian untuk sebagian peserta didik
- Melaksanakan pembelajaran dan menggunakan berbagai metode asesmen formatif untuk memonitor kemajuan belajar
- Melaksanakan asesmen di akhir pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini dapat digunakan sebagai asesmen awal pada pembelajaran berikutnya.
3. Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap hasil asesmen. Hasil asesmen untuk setiap tujuan pembelajaran diperoleh melalui data kualitatif maupun data kuantitatif. Data ini diperoleh dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, baik pada capaian pembelajaran di akhir fase, maupun tujuan-tujuan pembelajaran turunannya.
Kemudian, untuk pelaporan hasil penilaian atau asesmen dapat dituangkan dalam bentuk rapor yang berisi laporan kemajuan dan hasil belajar siswa yang disusun berdasarkan pengolahan hasil penilaian. Laporan hasil belajar harus memberikan informasi mengenai pencapaian hasil belajar peserta didik. Khusus untuk jenjang PAUD, laporan hasil belajar juga harus memuat informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak.
Panduan Pengembangan P5
Pengembangan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
- Membentuk tim fasilitator P5
- Mengidentifikasi tahapan kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan P5
- Menentukan dimensi dan tema P5
- Merancang alokasi waktu P5
- Menyusun modul P5
- Menentukan tujuan pembelajaran P5
- Mengembangkan topik, alur aktivitas, dan asesmen P5
Panduan Pengembangan KOSP
Pengembangan KOSP (Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan) dapat dilakukan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan memperhatikan komponen-komponen KOSP yang terdiri atas beberapa hal berikut:
- Analisis karakteristik satuan pendidikan
- Visi, misi, dan tujuan
- Pengorganisasian pembelajaran
- Perencanaan pembelajaran
Dari komponen-komponen tersebut, satuan pendidikan dapat mengembangkan sesuai karakteristik masing-masing dengan tetap mengacu pada standar nasional pendidikan yang terdapat pada Kurikulum Merdeka.
Panduan Implementasi BK
Layanan BK (Bimbingan Konseling) adalah bimbingan yang dilakukan untuk membantu peserta didik mencapai perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh yang meliputi aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir. Implementasi layanan BK di satuan pendidikan menggunakan tiga strategi besar yang meliputi:
- Strategi implementasi di satuan pendidikan
- Strategi pemberdayaan keluarga
- Strategi kerja sama dengan mitra
Masing-masing satuan pendidikan dapat menyediakan layanan BK dengan mengacu pada tiga strategi tersebut.
Dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, satuan pendidikan juga dapat memanfaatkan teknologi seperti Jelajah Ilmu untuk mempermudah pelaksanaan belajar mengajar bersama siswa. Jelajah Ilmu adalah platform LMS pembelajaran terlengkap dan terbaik dengan fitur canggih yang sangat cocok bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka dengan cara modern.
Jelajah Ilmu dapat membantu para guru untuk menciptakan pengalaman belajar daring yang paling efektif serta mudah bagi para siswa. LMS ini memungkinkan guru untuk memberikan dan menerima hasil pengerjaan tugas dari siswa langsung melalui platform. Guru juga dapat membuat lembar ujian dengan skema penilaian yang akurat untuk melakukan asesmen formatif maupun sumatif. Setiap aktivitas dan kinerja siswa juga dapat dilacak langsung dari Jelajah Ilmu sehingga memungkinkan guru untuk memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing siswa. Dengan adanya Jelajah Ilmu, penerapan maupun pengembangan Kurikulum Merdeka pada satuan pendidikan dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien.