Setiap siswa mempelajari materi ajar berdasarkan gaya belajarnya masing-masing, yaitu visual, auditory, audiovisual, kinestetik, atau yang lainnya. Terdapat beberapa faktor yang bisa ditinjau melalui gaya belajar siswa yang berbeda-beda. Salah satu faktornya adalah karakteristik masing-masing siswa yang beragam.
Berkaitan dengan karakteristik, hal tersebut bisa menjadi acuan bagi guru dalam menyampaikan materi sesuai dengan gaya belajar dan berpikir siswa. Mengetahui gaya belajar dan berpikir akan membuat siswa bisa mengembangkan serta mengasah pengetahuan lebih dalam.
Gaya belajar dan berpikir merupakan dasar bagi siswa dalam memproses informasi. Setiap siswa mempunyai beberapa gaya belajar dan berpikir. Berikut 4 tipe gaya belajar dan berpikir siswa yang harus Anda ketahui:
- Gaya Belajar dan Berpikir Impulsive
Gaya belajar dan berpikir impulsive akan membuat siswa memecahkan masalah dalam waktu yang cepat. Kelebihan tipe impulsive adalah saat dalam situasi tertekan, siswa dapat berpikir cepat untuk mengatasi masalah yang terjadi. Namun, kekurangan gaya belajar dan berpikir impulsive yaitu sering membuat siswa menunjukkan respon yang kurang tepat atau salah. Oleh karena itu, perlu adanya pelatihan bagi siswa agar keputusan yang diambil tepat dan benar.Baca juga: Bagaimana Penggunaan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran? - Gaya Belajar dan Berpikir Reflective
Berbeda dengan gaya belajar dan berpikir impulsive, siswa dengan tipe reflective akan memberi waktu terlebih dahulu sebelum bertindak. Siswa dengan tipe ini akan berpikir mengenai respon atau tindakan apa yang akan dilakukan terhadap suatu persoalan. Siswa yang memiliki gaya belajar dan berpikir reflective akan mengingat informasi secara terstruktur, membaca secara komprehensif, dapat menginterpretasi teks, serta mengambil keputusan dengan banyak pertimbangan.Selain itu, siswa dengan tipe reflective akan lebih mampu dalam menetapkan tujuan belajar dan berkonsentrasi pada informasi yang relevan. Siswa dengan gaya berpikir reflective akan cenderung fokus pada tujuannya sehingga standar prestasi mereka lebih tinggi dari tipe lainnya. - Gaya Belajar dan Berpikir Deep
Gaya belajar deep merupakan pendekatan memahami materi belajar secara mendalam. Siswa dengan gaya belajar deep dapat secara aktif membentuk pemahaman terhadap apa yang ada dalam materi belajar. Selain itu, siswa juga mampu memberi makna luas pada materi belajar yang harus dikuasai.Siswa dengan gaya belajar deep akan lebih memiliki motivasi dalam melalui proses pembelajaran. Siswa akan memiliki minat yang tinggi untuk mendalami materi belajar secara menyeluruh. Oleh karena itu, saat belajar siswa akan mencari banyak sumber sehingga tidak hanya berpacu pada satu sumber pembelajaran.
Baca juga: Ragam Metode Pembelajaran Daring Agar Lebih Menarik - Gaya Belajar dan Berpikir Surface
Gaya belajar surface adalah pendekatan materi belajar di mana siswa hanya mempelajari apa yang menurut mereka diperlukan. Siswa dengan gaya belajar surface hanya mempelajari hal-hal mendasar saja. Dalam hal ini, siswa dengan gaya belajar surface cenderung gagal membentuk konstruksi pemahaman yang lebih luas dalam suatu materi pembelajaran.Gaya ini merupakan cara belajar yang pasif karena siswa hanya menghafal informasi terkait materi ajar. Siswa dengan gaya belajar ini hanya mempelajari materi belajar dari satu sumber. Siswa dengan gaya belajar surface cenderung memiliki motivasi belajar dari luar dirinya (ekstrinsik), seperti nilai atau saran positif dari guru.
Demikian penjelasan mengenai tipe gaya belajar dan berpikir siswa. Dengan mengetahui gaya belajar dan berpikir siswa, guru bisa membantu memfasilitasi dalam pembelajaran di kelas. Selain itu, guru juga bisa membantu siswa lebih mengenali dirinya sendiri sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan optimal.
Referensi : https://tamanpustaka.com/blogs/read/72/tipe-gaya-belajar-dan-berpikir-pada-siswa